Berita Tangerang

Karangan Bunga Penuhi Rumah Siswa SMPN 19 Tangsel, Diduga Tewas Dibully

Siswa SMPN 19 Tangsel MH meninggal diduga akibat bullying. Karangan bunga pejabat berjejer di rumah duka Ciater BSD

Tribun Banten
KARANGAN BUNGA - Deretan karangan bunga penuhi rumah MH, Siswa SMPN 19 Tangsel yang tewas usai diduga dibully, Senin (17/11/2025) 

Ia sempat dirawat di rumah sakit swasta di Tangsel sebelum dirujuk ke RS Fatmawati pada 9 November.

Kondisinya menurun dan masuk ICU sejak 11 November, sebelum akhirnya meninggal.

Rizky Fauzi, kakak sepupu almarhum mengungkapkan, korban sempat bercerita bahwa dirinya telah dibullying oleh teman sebangku kelasnya. 

"Kepalanya dipukul pakai kursi yang terdapat bahan besi. Sehingga badan sudah gak bisa dibawa jalan. Pada lemes semua, mata sedikit rabun," katanya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Wali Kota Sebut Hisyam mengidap tumor

Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, Hisyam ternyata memiliki riwayat tumor yang baru diketahui setelah menjalani perawatan intensif.

“Jadi memang yang si anak ini sudah menderita tumor, memang baru ketahuan saja. Terpicu, kemarin dengan kejadian itu,” ujar Benyamin saat dikonfirmasi, Minggu.

Benyamin mengatakan ia mendapat laporan meninggalnya MH dari staf pada Minggu pagi, namun belum mengetahui detail waktu kematian korban.

“Saya sudah dapat kabar, dan Pak Wakil Wali Kota serta Kadis Dikbud sedang takziah ke rumah duka. Saya lagi kurang sehat,” katanya.

Benyamin Davnie tak mau hanya berdiam diri, meski saat ini belum ada yang berani menjadi lawannya pada Pilkada 2024.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie (TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico)

Ia memastikan dugaan perundungan menimpa MH yang dilakukan oleh temannya itu telah ditangani kepolisian.

“Penanganan kasus ini sudah kita dampingi sampai ke Polres,” kata Benyamin.

Terkait pelaku yang masih berstatus pelajar, Wali Kota menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada kepolisian.

“Kalau yang bersangkutan memang keluarga korbannya mengadukan, itu kita serahkan kepada Pak Kapolres. Mau dikenakan pasal apa, itu kepentingannya Pak Kapolres,” tambahnya.

Benyamin juga menegaskan pemerintah kota akan menelusuri kondisi medis korban.

“Memang kita ingin mengetahui penyebab tumornya itu seperti apa,” ujarnya.

Ia menyebut tumor otak korban berkembang bertahun-tahun tanpa disadari.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved