Logam Tanah Jarang dalam Pusaran Geopolitik

Perang modern bermetamorfosis dalam bentuk yang bersifat asimetris, proksi dan nirkontak fisik. Semuanya berdampak mematikan dalam skala masif.

|
Editor: Eko Priyono
Kompas.com
LOGAM TANAH JARANG - Ilustrasi logam tanah jarang. Di balik dominasi militer Amerika Serikat dan negara-negara Barat, tersimpan kerentanan strategis yang jarang disorot. Hal itu tak lain lantaran ketergantungan besar Amerika Serikat dan sekutunya pada pasokan mineral atau logam tanah jarang milik China. Adapun logam tanah jarang adalah elemen paling penting dalam produksi sistem persenjataan canggih mulai dari jet tempur hingga rudal.Lebih dari 80 persen rantai pasokan mineral tanah jarang di dunia berada di genggaman China. 

Problematika ini jugalah yang menjadi kendala bagi AS untuk menyusul ketertinggalannya dari Tiongkok. Di AS dan negara-negara Eropa, penambangan dan pengolahan logam tanah jarang dihadang oleh regulasi ketat tentang lingkungan yang berdampak pada panjangnya proses dan tingginya biaya yang harus dibayar.

Perkembangan Indonesia

Indonesia perlu mencermati fenomena perang logam tanah jarang antara AS dan Tiongkok. Hal ini dikarenakan Indonesia juga sejatinya memiliki logam tanah jarang dalam jumlah yang cukup besar yang tersebar di beberapa wilayah tanah air.

Logam tanah jarang di Indonesia umumnya dalam bentuk produk sampingan mineral lain seperti timah, bauksit, dan nikel. Potensi logam tanah jarang di Indonesia juga dapat ditemukan pada batuan granit dan abu batubara. Sebagai langkah mitigatif dan strategis ke depan, pemerintah telah mengambil kebijakan terkait pengelolaan logam tanah jarang.

Pemerintah Indonesia di era Presiden Prabowo Subianto telah memberlakukan larangan ekspor untuk seluruh produk sampingan dari pertambangan timah yang mengandung logam tanah jarang. Larang ekspor ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan logam tanah jarang bagi kebutuhan industri strategis nasional.

Untuk memperkuat tata kelola dan transformasi sektor pertambangan nasional untuk logam tanah jarang, Presiden Prabowo telah membentuk badan khusus bernama Badan Industri Mineral. Badan khusus ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing negara.

Ada beberapa catatan yang harus dikerjakan oleh lembaga ini agar pembentukannya optimal, yakni pengembangan industri hilirisasi mineral, perlindungan cadangan mineral strategis, identifikasi sumber daya mineral, serta riset dan pengembangan untuk pengolahan mineral agar memberikan dampak yang optimal bagi negara.

Untuk memperkuat upaya merealisasikan objektif-objektif tersebut, dukungan investasi langsung, kesiapan sumber daya manusia, dan penguasaan teknologi mutlak dibutuhkan. Menjadi harapan kita bersama bahwa tata kelola yang baik dari hulu ke hilir pada logam tanah jarang dapat membawa Indonesia bertransformasi menjadi kuasa energi baru di dunia, minimal dalam konteks kemandirian energi nasional. 

Disclaimer:

Public Service merupakan platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, Anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksiwarkot@gmail.com. Konten menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi wartakotalive.com (Warta Kota Network).

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari Wartakotalive.com lewat WhatsApp di sini

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved