Berita Nasional
Gus Yahya Temukan Sederet Kejanggalan Pada Surat Pemakzulannya
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) curiga dengan isi surat pemakzulannya yang ditandatangani oleh Rais Aam PBNU K.H. Miftachul Akhyar.
Terkait dengan hal itu seluruh Kiai Nahdlatul Ulama (NU) akan melakukan pertemuan besar di tengah gonjang-ganjing isu perpecahan di PBNU.
Hal itu diserukan Khatib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori usai ramai kabar upaya pemakzulan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil oleh Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar.
Pemakzulan tersebut tertuang dalam Surat risalah rapat harian Syuriyah yang ditetapkan pada 20 November 2025 yang ditandatangani Rais Aam PBNU.
Risalah tersebut memutuskan agar Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU.
Edaran tersebut juga memberikan ultimatum, jika dalam waktu tiga hari tidak mengundurkan diri, Gus Yahya akan diberhentikan sebagai Ketua Umum PBNU.
Gus Yahya kemudian langsung mengumpulkan para tetua PBNU di Gedung PBNU lantai 8, Jakarta Pusat pada Minggu (23/11/2025) malam.
Hasilnya, Gus Yahya pun selamat dari pemakzulan di mana para petinggi PBNU sepakat tidak ada pergantian Ketua Umum baru hingga muktamar PBNU berlangsung di tahun depan.
Hal itu diumumkan Khatib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori di samping Gus Yahya.
Terkait gonjang ganjing di PBNU belakangan ini, Asrori mengatakan bahwa PBNU sepakat untuk mengadakan silaturahmi besar untuk meredam gejolak di organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
“Telah menghasilkan kesepakatan bersama, semua Kiai mengusulkan silaturahmi yang lebih besar karena ini sudah jadi konsumsi publik ada masalah,” jelasnya.
Menurut Asrori, NU sebagai Ormas Islam terbesar harus bisa merenung untuk kebaikan Indonesia.
“Jadi kami sepakat kepengurusan PBNU harus selesai satu periode, yang mana muktamar satu tahun lagi, semua sepakat gembleng 100 persen,” ucapnya.
“Kita mau semua tafakur demi kebaikan bersama, kebaikan masyarakat, kebaikan Indonesia,” jelasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/MAAF-GUS-YAHYA.jpg)