Berita Nasional

Ahmad Ali Heran PSI Dua Kali Tak Lolos Senayan padahal Sudah 'Jual' Nama Jokowi: Yang Bodoh Siapa?

Ahmad Ali mempertanyakan, mengapa PSI tidak pernah lolos pemilu meski sudah  menjual nama Jokowi

Editor: Feryanto Hadi
tribunnews/Fersianus Waku
HERAN - Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali heran PSI tak lolos ke Senayan meski menjual nama Jokowi 
Ringkasan Berita:
  • PSI mengakui menjadikan Jokowi sebagai panutan dan simbol politik, bahkan menggunakan figur Jokowi sebagai ikon dalam dua kali pemilu untuk menarik suara.
  • Meski demikian, PSI tetap gagal lolos ke parlemen, sementara partai-partai lain yang juga membawa nama Jokowi justru berhasil.
  • Ketua Harian PSI Ahmad Ali menyatakan keheranannya dan mempertanyakan alasan PSI tidak pernah lolos pemilu meski sudah mengusung citra Jokowi secara maksimal.

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak pernah mengelak bahwa pengurus dan kadernya menjadikan sosok Joko Widodo alias Jokowi sebagai panutan

Bahkan, sosok Jokowi kerap dijadikan 'simbol' bagi para kader partai itu dalam berpolitik.

Dalam dua kali pemilu, Jokowi juga dijadikan 'icon' partai itu untuk mencoba mendulang suara

Namun, upaya tersebut rupanya tidak mampu mengangkat derajat PSI sebagai partai politik papan atas di Indonesia.

Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali heran dengan fakta tersebut.

Dia mempertanyakan, mengapa PSI tidak pernah lolos pemilu meski sudah  menjual nama Jokowi

Di sisi lain, partai lain yang juga membawa-bawa Jokowi bisa lolos ke Parlemen.

Hal tersebut disampaikan Ali saat memberi arahan dalam Rakorwil PSI Se-Sultra di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (21/11/2025).

"11 tahun, dua kali pemilu kita tidak lolos. Karena kenapa? Kita selalu membawa-bawa...dua kali kita ikut pemilu, menjual nama Pak Jokowi. Dua kali kita ikut pemilu, memasang foto Pak Jokowi," ujar Ali dilansir dari Kompas.com

"Tapi, partai-partai lain, yang membawa Pak Jokowi, semua lolos, hanya PSI yang tidak lolos. Siapa yang bodoh, kita atau mereka, atau partai-partai lain? Siapa?" sambung dia.

Ali menyebut, PSI tidak ada apa-apanya tanpa Jokowi.

Sebab, kata dia, sejarah sudah mencatat perjalanan PSI yang selalu membawa sosok Jokowi. Ali pun menekankan bahwa Jokowi adalah emas.

Dia berharap, PSI bisa melahirkan Jokowi-Jokowi muda ke depannya.

 "Ini pelajaran bagi kalian kader PSI. Ini emas, ini adalah contoh hidup bagi para politisi. Dan kita mau dari Partai Solidaritas Indonesia, akan lahir Jokowi-Jokowi muda, paling tidak di Sulawesi Tenggara," ucap Ali. Ali meyakini, PSI akan melahirkan politisi muda dari kampung dan desa, persis seperti Jokowi.

Berharap kondisi Jokowi lekas pulih

Sebelumnya diberitakan, Ahmad Ali mengklaim Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi telah berjanji akan memberikan dukungan total kepada PSI untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2029. 

Hal tersebut disampaikan Ali dalam acara pra-Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PSI Jawa Barat di Bandung, Jumat (14/11/2025).

 Meski demikian, Ali menyadari bahwa kesehatan Jokowi saat ini sedang tidak baik

Maka dari itu, Ahmad Ali berharap agar kondisi kesehatan Jokowi berangsur pulih agar bisa all out memberikan dukungannya kepada PSI di pemilu 2029

"Pak Jokowi sudah berjanji pada saya, insya Allah beliau akan totalitas berjuang bersama-sama, akan tempur, turun ke lapangan, berjuang bersama-sama membersamai kita untuk memenangkan PSI," kata Ali.

Baca juga: Dokter Tifa Sebut Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Bisa Menjadi Luka Sejarah Bila Tak Diusut Tuntas

Klaim dukungan total ini menjadi sorotan, mengingat Jokowi disebut Ali memiliki pengalaman politik yang unik dan integritas yang tinggi.

Dalam kesempatan yang sama, Ali sempat memuji latar belakang Presiden sebagai rakyat biasa yang berhasil mencapai puncak kepemimpinan.

"Beliau rakyat biasa. Tapi dengan kejujuran, moralitas, integritas, mengantar beliau menjadi Presiden Republik Indonesia. Tidak ada pemimpin di negeri ini yang memiliki pengalaman seperti beliau, mulai dari wali kota, gubernur, dan presiden," ujar Ali, menegaskan kualitas Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ingin Nama Baiknya Dipulihkan karena Isu Ijazah Palsu Sudah Sampai ke Luar Negeri

Permintaan Khusus PSI: Istirahat Hingga 2027

Meskipun mendapat janji dukungan yang sangat berharga, Ali menyebut bahwa saat ini PSI meminta Presiden Jokowi untuk lebih banyak beristirahat.

"Hari ini beliau kami minta untuk lebih banyak istirahat, memulihkan supaya kondisinya fit 100 persen," jelas Ali.

PSI berharap, setelah memulihkan kondisi, Presiden Jokowi dapat kembali beraksi dengan kekuatan penuh.

"Sehingga nanti 2027 beliau kembali prima seperti biasa. Dan beliau, saya mewakili, betul efek Jokowi itu masih sangat kuat di Indonesia," pungkas Ali, menunjukkan keyakinan partai terhadap pengaruh besar Presiden Jokowi dalam peta politik nasional.

Alasan Ali masuk PSI

Ahmad Ali sempat membeberkan soal alasan dirinya memilih hijrah ke PSI usai tak lagi aktif sebagai Waketum Partai NasDem.

Kata Ali, perpindahannya ke PSI ada pengaruh besar dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Ahmad Ali bercerita, ada beberapa partai yang sebenarnya memiliki ketertarikan untuk memintanya bergabung.

"Ya ada beberapa partai yang sempat mengajak, PKB, Golkar, PAN. itu aja dulu," kata Ali kepada awak media usai memberikan arahan dalam Rakerwil DPW PSI seluruh Jawa Barat, di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).

Dari beberapa partai tersebut, PAN disebut Ahmad Ali menjadi yang paling semangat untuk merekrutnya.

Elite PAN bahkan kata Ali, sampai meminta kepada Jokowi agar dirinya mau bergabung ke partai yang dipimpin Zulkifli Hasan tersebut.

"Jadi gini ketika Pak Jokowi masih jadi presiden ada beberapa partai ya katakanlah PAN minta kepada Pak Jokowi, minta saya kepada Pak Jokowi untuk bergabung," kata Ali.

Setelah itu, Jokowi kata Ahmad Ali, mengundang dirinya untuk makan siang di suatu tempat yang tidak disebutkan sekaligus membahas langkah politik lanjutannya.

"Nah kemudian Pak Jokowi mengundang saya makan siang menyampaikan beberapa partai yang mengajak bergabung. Terus saya bilangnya nanti," kata Ali.

Dalam momen tersebut juga, Jokowi langsung meminta kepada Ahmad Ali memberikan jawaban.

Jokowi saat itu kata dia, meminta Ahmad Ali untuk pindah ke partai yang dirasa nyaman.

Mendapat pertanyaan tersebut, mantan Waketum Partai NasDem itu langsung menjawab kalau dirinya akan membersamai Jokowi.

"Pak Jokowi, nyamannya dimana? Yang saya jawab nyamannya sama-sama Bapak aja lah ya. Jadi seperti itu dialetika ya," kata dia.

Akhirnya, Ahmad Ali memilih bergabung dengan PSI dan saat ini menduduki jabatan sebagai Ketua Harian DPP PSI.

Alasan lain, dirinya menilai kalau PSI memang akan menjadi partai selanjutnya yang membuat dirinya lebih berkembang dengan tujuan untuk meloloskan partai itu ke Parlemen.

"Nah kemudian partai yang bagi saya secara pribadi kan saya suka tantangan. Nah kalau saya berada di sini (PSI) saya pastikan saya bisa bekerja, berjuang bersama-sama karena partai ini partai baru. Tantangannya adalah bagaimana kami harus meloloskan partai ini masuk ke Senayan," ucap dia.

Ketika disinggung soal kemungkinan Jokowi bergabung ke PSI juga, Ali enggan berbicara lebih jauh.

Namun, apabila menilik dari pernyataannya, ada sinyal besar kalau di kemudian hari Jokowi akan gabung ke partai yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep tersebut.

"Sampai hari ini yang tau J itu kan formatur. Karena kebetulan saya ini kan produk formatur. Sehingga saya tidak bisa masuk di ruang itu. Karena saya sendiri posisi J dengan ketua harian ini produk formatur," kata dia.

"Nah ketua harian (sudah) diumumkan, J belum diumumkan. Jadi saya minta maaf saya belum bisa menjawab tentang apa itu," tandas Ahmad Ali.

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: WartaKota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved