Indonesia Punya Populasi dan Konsumsi Besar, K-Food Percepat Langkah Tembus Pasar Halal Terbesar

Indonesia memiliki pasar potensial dengan populasi besar dan konsumsi sehingga menjadi target pasar produk dunia termasuk Korean Food (K-Food). 

Istimewa
POTENSI K-FOOD - Indonesia memiliki populasi besar dan potensi konsumsi sehingga menjadi target pasar produk dunia termasuk Korean Food (K-Food). Kementerian Pertanian, Pangan dan Pedesaan Korea serta aT membentuk Paviliun Korea Terpadu bersama 24 perusahaan eksportir K-Food unggulan dalam ‘SIAL Interfood Jakarta 2025’.  

Ringkasan Berita:
  • Indonesia menjadi pasar yang sangat potensial tidak hanya di kawasan Asia Tenggara tapi juga di dunia.
  • Indonesia memiliki populasi besar dan potensi konsumsi sehingga menjadi target pasar produk dunia termasuk Korean Food (K-Food). 
  • Kementerian Pertanian, Pangan dan Pedesaan Korea serta aT membentuk Paviliun Korea Terpadu bersama 24 perusahaan eksportir K-Food unggulan serta tiga organisasi integrasi untuk produk pir, anggur, dan kesemek.

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi pasar yang sangat potensial tidak hanya di kawasan Asia Tenggara tapi juga di dunia. 

Indonesia memiliki populasi besar dan potensi konsumsi sehingga menjadi target pasar produk dunia termasuk Korean Food (K-Food). 

Menyikapi hal itu, Kementerian Pertanian, Pangan dan Pedesaan Korea (dipimpin Menteri Song Mi-ryeong) bersama Badan Pengembangan Perdagangan Produk Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Korea (aT, dipimpin Presiden Hong Moon-pyo) berpartisipasi dalam ‘SIAL Interfood Jakarta 2025’. 

Kementerian Pertanian, Pangan dan Pedesaan Korea serta aT membentuk Paviliun Korea Terpadu bersama 24 perusahaan eksportir K-Food unggulan serta tiga organisasi integrasi untuk produk pir, anggur, dan kesemek.

Mereka menampilkan berbagai produk yang dapat menarik minat konsumen lokal—mulai dari kimchi, aneka mi, berbagai jenis saus, minuman, hingga teh—sehingga memperlihatkan daya tarik K-Food secara maksimal.

Direktur Ekspor Makanan aT, Jeon Ki-chan, mengatakan Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial dengan jumlah penduduknya yang banyak. 

“Indonesia merupakan pasar ekspor utama yang membutuhkan pendekatan strategis karena memiliki populasi besar dan potensi konsumsi yang tinggi, ditambah dengan perubahan cepat dalam regulasi terkait makanan, termasuk kewajiban sertifikasi halal baru-baru ini,” katanya lewat keterangan, Rabu (19/11/2025).

Secara khusus, aT tidak hanya menyediakan informasi tentang perusahaan peserta Paviliun Korea kepada para buyer makanan impor di Indonesia. 

Baca juga: Kasus Pengantin Pesanan Terungkap, RR dari Sukabumi Dipaksa Menikah di China

Tetapi juga kepada pihak-pihak dari jaringan toko nasional dan toko-toko daerah, sehingga mendukung terjadinya konsultasi bisnis yang nyata di lokasi.

“aT juga akan secara proaktif merespons perubahan regulasi ini dan memberikan seluruh dukungan agar perusahaan makanan domestik dapat memasuki pasar lokal dengan stabil,” katanya. 

Hasilnya, tercapai 18 MOU dan kontrak langsung dengan total nilai 14,53 juta dolar AS.

Hal ini sekaligus meletakkan dasar bagi perluasan K-Food hingga ke kota-kota di daerah Indonesia di masa depan. 

Seorang buyer dari perusahaan ritel besar Indonesia, ‘FoodHall’, mengatakan pihaknya merasa ada peningkatan terhadap K-Food. 

Selain itu perusahaan juga sedang meninjau berbagai produk halal dari perusahaan peserta Paviliun Korea yang ditemui dalam pameran ini untuk diperkenalkan kepada konsumen lokal.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved