Berita Nasional

Disebut Hanya Cari Tameng, Budi Arie Setiadi Ditolak Akar Rumput Gerindra

Nasib Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi yang ingin masuk Partai Gerindra terjegal akar rumput partai besutan Prabowo Subianto tersebut. 

Editor: Desy Selviany
Warta Kota/Yulianto
KONGRES PROJO - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kiri) bersama dengan Ketua Umum relawan Projo Budi Arie Setiadi (kanan) saat konferensi pers usai menghadiri acara Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2025). Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dalam pidatonya di hadapan ratusan relawan yang hadir menyerukan untuk memperkuat partai politik yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto guna mendukung seluruh agenda politiknya. Warta Kota/Yulianto 

WARTAKOTALIVE.COM - Nasib Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi yang ingin masuk Partai Gerindra terjegal akar rumput partai besutan Prabowo Subianto tersebut. 

Sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra menolak Budi Arie Setiadi masuk partai berlambang garuda itu.

Misalnya saja seperti dilansir dari Kompas.tv, setidaknya ada tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra yang meminta DPP mempertimbangkan mantan Menteri Koperasi dan Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu menjadi anggota partai. 

Ketiga DPC tersebut yakni DPC Kota Pematangsiantar, DPC Kota Makassar, dan DPC Semarang.

DPC Gerindra Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut), menolak Budi karena berbagai pertimbangan.

Ketua DPC Gerindra Pematangsiantar, Gusmiyadi menilai rencana Budi Arie gabung ke Gerindra sebagai langkah pragmatis untuk melindungi dari potensi jeratan hukum, terkait kasus judi online Kominfo.

Diketahui nama Budi Arie masuk dalam surat dakwaan keempat terdakwa. 

Surat dakwaan yang dibacakan JPU dalam persidangan perkara pengamanan situs judol di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (14/5/2025) disebutkan ada jatah 50 persen untuk Budi Arie Setiadi saat menjabat sebagai Menkominfo. 

Selain itu, Gusmiyadi menilai Budi Arie juga dinilai bergabung karena ingin mendapat posisi penting dari Prabowo. 

"Langkah pragmatis tersebut dibaca sebagai sebuah cara untuk berlindung dari kasus hukum yang berpotensi melilit dirinya dan disisi lain Budi Arie juga tentu berharap masih bisa mendapat posisi penting dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo," ujar Gusmiyadi, Jumat (7/11/2025). 

Baca juga: Jokowi Disebut Kecewa Budi Arie Bermanuver Ingin Gabung Gerindra Hingga Dukung Prabowo

Di sisi lain, Anggota DPRD Sumut ini khawatir jika Budi Arie bergabung, kepercayaan publik ke Prabowo dapat menurun karena Ketua Umum Gerindra itu dinilai sedang fokus dalam pemberantasan korupsi. 

Belum lagi klaim Budi Arie soal logo Projo yang bakal mengganti logo hingga menyanggah jika Projo merupakan singkatan dari Pro Jokowi merupakan langkah tidak etis.

"Baru-baru ini klaim Budi Arie soal arti nama Projo dan kaitannya dengan logo wajah Jokowi juga dinilai sebagai langkah tidak beradab dalam memainkan catur politik. Sanggahan Budie Arie selama ini Projo bukan singkatan Pro Jokowi tapi berarti rakyat dan negeri merupakan langkah zig zag yang tidak pantas."

"Simpelnya publik menilai Budi Arie ingin cari aman mencari suaka politik dan menjaga peluang mendapatkan kekuasaan dimasa kepemimpinan Prabowo sebagai Presiden," tutupnya. 

Hal yang sama disampaikan DPC Gerindra Kota Makassar. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved