Berita Nasional
Tak Ingin Gerindra Jadi Perlindungan Politik, Anak Buah Prabowo Ramai-ramai Tolak Budi Arie Gabung
Sejumlah pengurus cabang Gerindra terang-terangan menolak eks pentolan relawan Joko Widodo itu gabung di Partai Gerindra
Muzani yang juga Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan keinginan Budi Arie gabung Partai Gerindra belum diketahui oleh Prabowo Subianto.
Ia menambahkan bahwa sejauh ini, dirinya belum bertemu dengan Prabowo untuk membahas hal tersebut.
"Belum. Saya belum ketemu presiden sejak ada berita ini," kata Muzani saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Meski demikian, siapapun berhak gabung Partai Gerindra asalkan memenuhi syarat yang ditetapkan internal partai.
"Pada prinsipnya Partai Gerindra itu partai terbuka. Partai yang menerima keanggotaan dari mana saja. Yang penting satu, sudah berumur 17 tahun ke atas atau sudah menikah, yang kedua dia WNI," kata
Setiap pihak yang sudah memiliki persyaratan tersebut maka syarat untuk gabung Partai Gerindra sudah terpenuhi, termasuk untuk seorang Budi Arie.
"Memenuhi dia syarat itu, saya kira kami bisa menerima siapa saja dari mana saja. Apalagi seorang Budi Arie yang saya kira kita semua sudah tau semua," tutur dia.
Sejumlah DPC menolak
Dilansir dari Kompas.tv, setidaknya ada tiga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra yang meminta DPP mempertimbangkan mantan Menteri Koprasi dan Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu menjadi anggota partai.
DPC Gerindra Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut), menolak Budi karena berbagai pertimbangan.
Ketua DPC Gerindra Pematangsiantar, Gusmiyadi menilai rencana Budi Arie gabung ke Gerinra sebagai langkah pragmatis untuk melindungi dari potensi jeratan hukum, terkais kasus di Kominfo.
Diketahui nama Budi Arie masuk dalam surat dakwaan keempat terdakwa. Surat dakwaan yang dibacakan JPU dalam persidangan perkara pengamanan situs judol di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (14/5/2025) disebutkan ada jatah 50 persen untuk Budi Arie Setiadi saat menjabat sebagai Menkominfo.
Selain itu, Gusmiyadi menilai Budi Arie juga dinilai bergabung karena ingin mendapat posisi penting dari Prabowo.
"Langkah pragmatis tersebut dibaca sebagai sebuah cara untuk berlindung dari kasus hukum yang berpotensi melilit dirinya dan disisi lain Budi Arie juga tentu berharap masih bisa mendapat posisi penting dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo," ujar Gusmiyadi, Jumat (7/11/2025).
Di sisi lain, Anggota DPRD Sumut ini jika Budi Arie bergabung, kepercayaan publik ke Prabowo dapat menurun karena Ketua Umum Gerindra itu dinilai sedang fokus dalam pemberantasan korupsi.
| Megawati Soekarnoputri Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Ini Komentar Pengamat Politik |
|
|---|
| Cara Bikin Paspor di Imigrasi Karawang, Bisa dari Daerah Mana Saja |
|
|---|
| Foto-foto Pengungkapan Kasus Pelanggaran Ekspor Produk CPO |
|
|---|
| Foto-foto Polda Metro Tetapkan Delapan Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi |
|
|---|
| Foto-foto Perawatan Korban Ledakan SMAN 72 di RS Islam Cempaka Putih |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/mendukung-penuh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.