Berita Nasional

Sekelas Jusuf Kalla Diduga Jadi Korban Mafia Tanah, Tanah 16 Hektar Diserobot

Sekelas Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla ternyata mengalami penyerobotan tanah oleh sebuah perusahaan di Makassar, Sulawesi Selatan. 

Editor: Desy Selviany
Kompas.com
EKESEKUSI SILFESTER - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) di Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (27/8/2025). Dirinya menanggapi kasus Silfester Matutina yang tak kunjung dieksekusi sejak divonis bersalah tahun 2019 silam. 

“Objek ini saya punya. Salah objek itu. Katanya melawan Daeng Manyomballang, panggil dia, mana tanahmu?” sindirnya.

Baca juga: Satu Tahun Prabowo-Gibran, Kementerian ATR/BPN Bongkar 140 Mafia Tanah

Dalam peninjauan itu, JK didampingi CEO PT Hadji Kalla Solihin Jusuf Kalla dan Direktur Finance dan Legal Kalla Group Imelda Jusuf Kalla.

Setibanya di lokasi, JK meninjau area dalam proses penimbunan dan menyempatkan menyapa para penjaga lahan. 

“Ini mempertahankan hak milik, harta, itu syahid,” ujarnya sambil berkacak pinggang.

Ia mengingatkan bahwa lahan itu dulunya masuk wilayah Gowa, sebelum akhirnya menjadi bagian dari wilayah administratif Makassar.

Lahan di seberang Trans Studio Mall Makassar kini tengah dalam tahap pematangan untuk proyek pembangunan properti terintegrasi PT Hadji Kalla.

Namun, proses tersebut sempat diwarnai bentrok antar kelompok massa, Sabtu (18/10/2025) malam, mengakibatkan tiga orang luka terkena anak panah.

Belum diketahui apakah ada permainan mafia tanah dalam kasus sengketa ini. Namun demikian diketahui kasus mafia tanah sempat menjadi sorotan di Indonesia lantaran banyaknya kasus sertifikat ganda.

Sementara Manajemen PT GMTD irit bicara usai kunjungan Jusuf Kalla

“Maafkan de, nggak ada tanggapan,” ujar Public Relations Manager PT GMTD Tbk, Anggraini.

(Wartakotalive.com/DES/TribunTimur)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved