Haji

Dana Haji Indonesia Jadi Perhatian Dunia, BPKH Sebut Jadi Model Investasi Syariah Global

BPKH sebut pengelolaan dana haji Indonesia kini jadi acuan global sebagai model investasi syariah transparan dan berkelanjutan.

istimewa
PENGELOLAAN DANA HAJI - Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah di sela kegiatan The 7th International Hajj Fund Forum, yang digelar sebagai bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, di JIEXPO Convention Center, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025) petang. Fadlul mengklaim, Indonesia berhasil dalam mengelola dana haji sehingga menjadi benchmark global. 

Data hingga Agustus 2025 menunjukkan pertumbuhan dana kelolaan yang stabil.

Pada 2022, total dana mencapai Rp166,54 triliun, meningkat menjadi Rp171,64 triliun pada 2024, dan ditargetkan Rp 188,9 triliun pada 2025.

Sebesar 75,9 persen atau Rp 130,39 triliun dana haji dialokasikan untuk investasi syariah, sementara Rp 41,39 triliun ditempatkan dalam instrumen likuid seperti deposito dan giro.

Baca juga: Menteri Agama Ungkap Dana Haji Kini Dikelola Lebih Baik dan Terukur 

“Strategi ini menjamin dua hal, yaitu ikuiditas tinggi untuk operasional haji dan imbal hasil optimal melalui instrumen syariah yang aman,” imbuhnya

Fadlul juga mencatat pertumbuhan investasi sebesar 1,92 persen serta lonjakan penempatan dana sebesar 15,59 persen dalam setahun terakhir.

Hal ini menandakan strategi diversifikasi berjalan efektif dan tetap berlandaskan prinsip kehati-hatian.

Fadlul menjelaskan, pengelolaan dana haji Indonesia berlandaskan pada empat pilar sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji.

Rinciannya, melakukan investasi untuk memaksimalkan manfaat bagi jamaah, meningkatkan kualitas layanan ibadah melalui imbal hasil dana haji.

Kemudian, menjaga efisiensi dan transparansi dalam tata kelola keuangan, serta memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan umat melalui kegiatan ekonomi dan sosial.

“Semua peran ini diarahkan untuk mengoptimalkan perjalanan finansial jutaan calon jamaah yang mempercayakan tabungan hidup mereka kepada kami,” jelasnya.

Keuntungan untuk Jemaah

Imbal hasil investasi dana haji digunakan untuk mendukung berbagai layanan selama penyelenggaraan ibadah haji.

Pada musim haji 2025, Fadlul mencatat beberapa pencapaian, di antaranya peningkatan pasokan 475 ton rempah-rempah Nusantara untuk konsumsi jamaah, penyediaan sembilan hotel berkualitas tinggi (delapan di Makkah dan satu di Madinah).

Kemudian layanan makanan siap saji pada enam waktu penting selama puncak ibadah haji, serta kemitraan dengan UMKM Indonesia untuk penyediaan kebutuhan logistik jamaah.

Hingga Agustus 2025 nilai manfaat yang dihasilkan mencapai Rp8,10 triliun atau naik 6,86 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sebagian besar manfaat itu, yakni Rp 6,39 triliun, berasal dari hasil investasi.

“Kami tidak hanya mendanai, tapi menghubungkan langsung UMKM Indonesia dengan pasar di Tanah Suci. Produk seperti rendang kini punya saluran distribusi yang langsung ke konsumen haji,” pungkasnya. (faf)

 

 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved