Ledakan
Polda Metro Luruskan Info Pelaku Peledakan di Masjid SMAN 72 Korban Bullying, Ini Kata Kabid Humas
Polda Metro Jaya meluruskan informasi yang beredar bahwa pelaku peledakan di masjid SMAN 72 Jakarta adalah siswa korban bullying
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
Ringkasan Berita:
- Polda Metro Jaya meluruskan isu bahwa pelaku ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta adalah siswa korban bullying; motif masih diselidiki.
- Kabid Humas Kombes Budhi Hermanto menyebut 54 korban, mayoritas alami gangguan pendengaran; 21 sudah pulang, 33 masih dirawat di RS Islam dan RS Yarsi.
- Dua senjata yang ditemukan di lokasi dipastikan mainan, dan polisi fokus lakukan trauma healing bagi siswa serta guru.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Polda Metro Jaya meluruskan informasi yang beredar bahwa pelaku peledakan di masjid SMAN 72 Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang saat salat Jumat, adalah siswa sekolah tersebut yang merupakan korban bullying atau korban perundungan di sekolah.
Sehingga beredar pula kabar bahwa motif peledakan yang dilakukan siswa kelas XII tersebut adalah balas dendam akibat kerap menjadi korban perundungan di sekolah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budhi Hermanto di Polda Metro Jaya seperti ditayangkan Kompas TV, Jumat malam, menyebutkan pihaknya akan meluruskan informasi tersebut, saat menjawab pertanyaan wartawan, benarkah pelaku peledakan siswa sekolah tersebut yang merupakan korban perundungan.
Baca juga: Ledakan Terjadi di Masjid SMAN 72 Jakut Saat Salat Jumat, 20 Orang Terluka, Ditemukan Senpi Rakitan
"Kita sengaja doorstop malam ini sengaja untuk meluruskan informasi sehingga tidak simpang siur. Ini juga (soal pelaku-Red) masih dilakukan pendalaman apakah motif yang bersangkutan, pelaku termasuk korban bullying. Ini masih didalami," kata Budhi.
Menurut Budhi ada beberapa hambatan dalam memastikan hal itu, terkait keterangan saksi.
"Sebab saksi yang ada menjadi korban dan butuh pemulihan dalam penanganan medis. Jadi secara paripurna Bapak Kapolda akan menyampaikan, besok," kata Budhi.
Budhi menjelaskan 54 korban dalam kejadian ini, ada yang mengalami luka bakar, luka gores dan yang paling banyak pendengarannya terganggu.
"Karena dentuman ledakan itu sangat dekat dalam suatu ruangan. Ini yang menjadikan saat kita berbicara, tetapi pendengarannya tidak seperti saat sebelum kejadian," katanya.
Menurut Budhi dari 54 siswa yang menjadi korban, sebanyal 21 orang sudah diperbolehkan pulang.
Sementara sisanya sebanyak 33 siswa, dirawat di RS Islam Jakarta 27 orang dan di RS Yarsi 6 orang,
Mengenai penyebab ledakan kata Budhi akan dijelaskan Kapolda Metro Jaya, Sabtu (8/11/2025) besok.
Sebab kata Budhi, sampai Jumat malam ini, olah TKP masih dilakukan pihaknya.
"Juga termasuk barang bukti apa saja yang kami amankan, akan dijelaskan Bapak Kapolda Metro Jaya, besok," kata dia.
Terkait foto beredar adanya dua senjata api milik pelaku peledakan dalam kejadian ini, Budhi menuturkan bahwa semuanya itu adalah mainan.
"Mungkin rekan-rekan sudah lihat foto kondisi seperti senjata api atau pistol, itu dipastikan dalam kondisi adalah mainan. Sehingga tidak bias," katanya.
| Ledakan Terjadi di Masjid SMAN 72 Jakut Saat Salat Jumat, 20 Orang Terluka, Ditemukan Senpi Rakitan |
|
|---|
| BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Korban Ledakan Gas di Pamulang |
|
|---|
| Pengakuan Warga ke Dedi Mulyadi: Kerja Buka Selongsong Lokasi Pemusnahan Senjata Dibayar Rp150 Ribu |
|
|---|
| TB Hasanuddin Sebut Petugas Tidak Perkirakan Ledakan Amunisi di Garut Terjadi Lagi |
|
|---|
| 4 Jenazah Anggota TNI Korban Ledakan Amunisi di Garut Sudah Dibawa ke Jakarta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/LURUSKAN-INFO-LEDAKAN-Polda-Metro-Jaya-meluruskan-informasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.