Berita Nasional
Kawendra Satukan Kader Terbaik Bangsa di Hari Ekonomi Kreatif Nasional 2025
Gelaran Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hekrafnas) 2025 Jadi Momentum Kolaborasi Nasional Pelaku Ekonomi Kreatif
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gelaran Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hekrafnas) 2025 menjadi panggung kolaborasi besar lintas sektor yang berhasil menyatukan talenta kreatif dari seluruh penjuru Tanah Air.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS), Kawendra Lukistian, tampil sebagai motor penggerak, menggalang kader terbaik bangsa dari berbagai industri kreatif untuk berkolaborasi dalam semangat persatuan.
Tahun ini, Hekrafnas tidak sekadar menjadi ajang seremonial, melainkan momentum penting yang menunjukkan kekompakan pelaku ekonomi kreatif bersama pemerintah, dunia usaha, dan komunitas dalam memperkuat ekosistem kreatif nasional.
Rangkaian Hekrafnas 2025 berlangsung pada 21–31 Oktober 2025, mengusung semangat OktoberKreasi sebagai gerakan nasional untuk merayakan kekuatan karya, inovasi, dan kolaborasi kreator Indonesia.
Kegiatan dipusatkan di Creative Zone Dukuh Atas, Jakarta, dan ditutup dengan puncak acara di Semarang, Jawa Tengah.
Salah satu program unggulannya adalah “BRI x GEKRAFS: Pekan Belanja Produk Ekraf Nasional”, yang digelar serentak di 20 kota di seluruh Indonesia pada 24–31 Oktober.
Baca juga: Pemprov DKI Gandeng Kejagung, Perkuat Langkah Lawan Judi Online
Program hasil kolaborasi GEKRAFS dengan Bank BRI ini menghadirkan ribuan produk unggulan ekonomi kreatif lokal dan menargetkan partisipasi 2.000 jenama dengan nilai transaksi hingga Rp50 miliar selama sepuluh hari pelaksanaan.
“Hekrafnas ketiga tahun 2025 ini adalah national activation. Insya Allah dari 20 wilayah yang terlibat kita bisa mencapai transaksi minimal Rp50 miliar,” ujar Kawendra.
Ia menegaskan, perayaan ekonomi kreatif harus memberi manfaat nyata bagi pelaku dan masyarakat, bukan sekadar meriah secara seremoni.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang cenderung terpusat di Jakarta, Hekrafnas 2025 memperluas jangkauan hingga ke berbagai daerah.
Ketua Komite Hekrafnas 2025, Rezza Artha, menjelaskan langkah ini sebagai upaya memperluas partisipasi dan dampak ekonomi kreatif ke seluruh Indonesia.
“Tahun ini kita ingin seluruh Indonesia merasakan hype perayaan Hekrafnas,” katanya.
Strategi desentralisasi ini membuka ruang partisipasi lebih luas, menumbuhkan semangat kewirausahaan dan inovasi di berbagai subsektor, mulai dari fesyen, kuliner, kriya, hingga aplikasi digital.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menambahkan, kampanye OktoberKreasi menjadi wadah kreator dari Sabang sampai Merauke untuk menampilkan karya unggulan daerah.
“Kampanye ini adalah panggung bagi pegiat ekonomi kreatif dari daerah hingga pusat untuk bersatu,” ujarnya.
Dukungan Pemerintah
Kesuksesan Hekrafnas 2025 tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah dan tokoh nasional lintas bidang.
Sejak awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada sektor ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.
Kinerja sektor ini menunjukkan tren positif: ekspor ekonomi kreatif pada 2024 berkontribusi lebih dari 9 persen terhadap total ekspor nasional, dengan nilai hingga pertengahan 2025 mencapai US$13 miliar atau sekitar Rp215 triliun atau 50 persen dari target tahunan.
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menegaskan Hekrafnas bukan sekadar perayaan satu hari, tetapi momentum bagi para kreator untuk membangun ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan.
“Ekonomi kreatif kini bukan lagi pelengkap, melainkan mesin utama pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.”
Dukungan juga datang dari Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Dewan Penasehat GEKRAFS.
Dirinya menilai sinergi antara negara dan komunitas kreatif harus terus diperkuat.
“Ekonomi kreatif adalah masa depan perekonomian nasional. GEKRAFS harus menjadi mitra strategis negara,” ujarnya.
Wakil Menteri BUMN dan Ketua Dewan Pembina GEKRAFS, Sandiaga Salahudin Uno, menambahkan, GEKRAFS adalah gerakan kebangsaan.
"Kalau semangat kolaborasi ini dijaga, saya yakin Indonesia akan jadi pusat ekonomi kreatif dunia," ungkap Sandiaga Uno.
Sinergi untuk Ekonomi Kreatif Berkelanjutan
Menurut Kawendra, kesuksesan Hekrafnas 2025 menjadi bukti nyata terjalinnya sinergi antara komunitas kreatif dan pemerintah.
“Oktober Kreasi adalah aktivasi kolektif yang menegaskan pentingnya kebersamaan antara pemerintah, parlemen, dan pelaku industri,” katanya.
Rangkaian kegiatan selama sebulan penuh membuka ruang kolaborasi lintas sektor, dari musik, desain, dan kuliner, hingga teknologi digital, yang saling terhubung dalam satu ekosistem berkelanjutan.
“Kita semua datang dari latar berbeda, tetapi dipersatukan oleh semangat yang sama,” ujar Kawendra.
Wakil Ketua Harian DPP GEKRAFS, Mohamad Amin Ahlun Nazar, menambahkan penetapan 24 Oktober sebagai Hari Ekonomi Kreatif Nasional adalah bentuk penghargaan terhadap para pelaku ekraf sekaligus kehadiran negara dalam membangkitkan sektor ini.
“Kreativitas adalah sumber daya strategis bangsa,” ujarnya.
Bagi para pelaku industri kreatif, Hekrafnas 2025 menjadi bukti nyata kreativitas bukan sekadar ekspresi seni, tetapi kekuatan ekonomi yang nyata.
“Ekonomi kreatif adalah wujud kolaborasi dan keberanian anak muda Indonesia untuk menciptakan nilai dan peluang baru bagi negeri,” kata Kawendra.
Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan, keberhasilan sektor ini bergantung pada sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, media, dan komunitas, model yang dikenal sebagai pentahelix ekosistem kreatif.
“Kolaborasi inilah kunci agar produk Indonesia mampu bersaing di kancah global,” ujarnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Bahlil Lahadalia Perintahkan Kader Golkar Meneladani Sifat Rasulullah |   | 
|---|
| Foto-foto RI dan China Sepakat Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Whoosh |   | 
|---|
| Foto-foto RI dan China Sepakat Restrukturisasi Utang Kereta Cepat |   | 
|---|
| Purbaya Klaim Penyerapan Dana Rp200 Triliun Cukup Baik, Ada Bank Minta Tambah |   | 
|---|
| Kebijakan Rp200 Triliun Purbaya Mulai Berdampak, Ini Kata Bank Indonesia  |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.