Berita Nasional
Foto-foto RI dan China Sepakat Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Whoosh
Namun hal itu buru-buru dibantah oleh Bendahara Negara Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Penulis: Yulianto | Editor: Fredderix Luttex
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kebisingan Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa membuat China melonggarkan utang kereta cepat yang sempat menuai polemik masyarakat Indonesia belakangan ini.
Sebelumnya PT KAI mengeluhkan terus merugi lantaran terbebani utang kereta cepat yang cukup mahal setiap tahunnya.
Pasalnya pendapatan kereta cepat Jakarta-Bandung belum bisa menutup modal utang yang disepakati dengan China sebelumnya.
Alhasil, PT KAI terus nombok untuk membayar kekurangan cicilan utang kereta cepat.
Dari hal tersebut, muncul inisiasi membayar utang kereta cepat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun hal itu buru-buru dibantah oleh Bendahara Negara Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Purbaya mengaku tidak mau mengeluarkan sepeserpun uang negara untuk membayar utang kereta cepat lantaran sedari awal perjanjiannya sudah business to Business (b2b).
Pernyataan Purbaya lantas menuai gonjang-ganjing dalam negeri.
Hingga mengorek kembali borok proyek kereta cepat yang dikabarkan bermasalah sedari awal.
Usai gonjang-ganjing tersebut, kabarnya pihak Danantara pergi ke China untuk melakukan lobi pelonggaran utang proyek.
Kabarnya, China pun sepakat untuk restrukturisasi utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).
Di mana China memberikan perpanjangan pembayaran utang hingga 60 tahun dari yang sebelumnya tenor cicilan hanya 45 tahun.
| Foto-foto RI dan China Sepakat Restrukturisasi Utang Kereta Cepat |
|
|---|
| Purbaya Klaim Penyerapan Dana Rp200 Triliun Cukup Baik, Ada Bank Minta Tambah |
|
|---|
| Kebijakan Rp200 Triliun Purbaya Mulai Berdampak, Ini Kata Bank Indonesia |
|
|---|
| Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Komunitas Marjinal Johar Baru Ikut Jaga Jakarta |
|
|---|
| Indobuildco Tegaskan Lahan Hotel Sultan Bukan HPL, Tapi HGB Sah dari Negara |
|
|---|





Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.