Demo

Tak Semua Pengemudi Ojol Ikut Aksi 179, Tetap Cari Orderan untuk Keluarga

Tak Semua Pengemudi Ojol Ikut Aksi 179, Tetap Cari Orderan untuk Memenuhi Kebutuhan Keluarga

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota/Yulianto
AKSI OJOL - Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) melakukan long march saat aksi damai membagikan bunga di Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025). Ratusan pengemudi ojol membagikan bunga mawar kepada anggota TNI, Polri dan masyarakat untuk meredam kerusuhan yang berujung pada aksi anarkis yang terjadi beberapa hari lalu. Warta Kota/Yulianto 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Saat sejumlah pengemudi ojek online (ojol) bersiap turun ke jalan dalam “Aksi 179” di Jakarta, Rabu (17/9/2025), para driver di berbagai daerah justru memilih jalan berbeda.

Mereka sepakat tidak ikut serta dalam aksi, dan lebih memilih tetap bekerja mencari orderan demi memenuhi kebutuhan keluarga dan menjaga stabilitas masyarakat.

Di Bekasi Raya, baik Kota maupun Kabupaten, para driver menolak terlibat dalam aksi. Sekretaris Jenderal Koalisi Ojek Daring Nasional (KODAN) Bekasi Raya, Handriko atau Koko, menegaskan bahwa sikap ini merupakan bentuk tanggung jawab pengemudi terhadap masyarakat.

“Driver Bekasi tetap on bid, tidak ada yang ikut aksi. Kami lebih memilih menjaga situasi agar tetap stabil,” kata dia kepada wartawan, Rabu (17/9/2025)

Baca juga: Legislator Desak Pemprov Tindak Lanjut Program ‘1 RT 1 APAR’ Usai Kebakaran Senen

Menurutnya, langkah ini diambil setelah melihat dampak negatif dari gelombang unjuk rasa sebelumnya. 

“Kami ingin ikut menciptakan rasa aman dan kondusif di tengah masyarakat. Itu lebih penting daripada ikut-ikutan turun ke jalan,” tegasnya.

Dukungan terhadap sikap tidak demo juga datang dari Solo Raya. Asosiasi Gabungan Aksi Driver Roda Dua (Garda) Soloraya menegaskan tidak akan ikut aksi nasional.

Juru bicara Garda Soloraya, Djoko Saryanto, menyebut mereka tidak ingin gerakan driver ojol ditunggangi kepentingan politik.

“Kami cooling down, tidak terprovokasi, tidak terbawa arus. Kami lebih fokus memperjuangkan regulasi yang jelas, bukan demo yang rawan ditunggangi,” tegasnya.

Garda Soloraya kini memilih fokus pada dorongan lahirnya UU Transportasi Online dan penetapan tarif yang lebih adil.

Sikap serupa datang dari Banten. Michael, perwakilan komunitas Unit Reaksi Cepat (URC), mengatakan mayoritas driver menolak ikut aksi.

“Kalau menurut saya justru mereka itu bukan bagian dari ojol. Itu hanya sebagian kecil, oknum saja, dan tidak mewakili driver. Ojol yang asli lebih pilih cari order,” katanya.

Michael menegaskan layanan tidak akan terganggu meski ada aksi di Jakarta. 

“Order tetap jalan, aplikasi tetap buka, jadi tidak akan ada gangguan berarti di lapangan,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar nama almarhum Affan tidak dipolitisasi. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved