Berita Jakarta

Kenaikan Harga Emas Picu Inflasi, Pramono Klaim Ekonomi Jakarta Masih Terkendali

Kenaikan harga sejumlah komoditas kebutuhan rumah tangga, seperti emas, cabai merah, dan beras, menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktober 2025

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
INFLASI - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung didampingi Wali Kota Jaksel, M Anwar saat ditemui di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa (4/11/2025). Meski inflasi bulanan lebih tinggi secara nasional, Pramono menegaskan inflasi Jakarta pada Oktober 2025 secara year-to-year (y-to-y) sebesar 2,69 persen masih lebih rendah dari angka nasional yang berada pada angka 2,86 persen. 
Ringkasan Berita:
  • Inflasi Jakarta pada Oktober 2025 tercatat 0,31 persen (m-to-m), sedikit lebih tinggi dari angka nasional sebesar 0,28 persen, namun Gubernur DKI Pramono Anung menegaskan kondisi ekonomi tetap terkendali.
  • Kenaikan harga emas perhiasan, cabai merah, dan beras menjadi penyumbang utama inflasi bulanan, diikuti tarif angkutan udara dan biaya pendidikan tinggi.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kondisi perekonomian di Jakarta masih terkendali meskipun inflasi di Jakarta pada bulan Oktober 2025 secara month-to month (m-to-m) lebih tinggi dari angka nasional.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi Jakarta Oktober 2025 sebesar 0,31 persen.

Sementara inflasi di tingkat nasional sebesar 0,28 persen.

"Baik inflasi maupun pertumbuhan ekonomi kita terkendali," kata Pramono ditemui d Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).

Meski inflasi bulanan lebih tinggi secara nasional, Pramono menegaskan inflasi Jakarta pada Oktober 2025 secara year-to-year (y-to-y) sebesar 2,69 persen masih lebih rendah dari angka nasional yang berada pada angka 2,86 persen.

"Jadi, Jakarta untuk kenaikan inflasinya kan selalu di bawah nasional, jadi masih baik. Jakarta terkendali," jelas dia.

Baca juga: Kenaikan Harga Emas Picu Inflasi di Jakarta pada Oktober 2025, Ini Penjelasan BPS

Sebelumnya, BPS Provinsi DKI Jakarta mencatat inflasi pada bulan Oktober 2025 (month-to-month) sebesar 0,31 persen. 

Kenaikan harga sejumlah komoditas kebutuhan rumah tangga, seperti emas perhiasan, cabai merah, dan beras, menjadi penyumbang utama inflasi bulanan pada Oktober 2025.

Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin menjelaskan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2025 secara umum menunjukkan adanya peningkatan.

Komoditas yang paling banyak menyebabkan inflasi, yakni kenaikan harga emas hingga cabai merah.

"Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Oktober 2025, di antaranya emas perhiasan, cabai merah, tarif angkutan udara, biayai akademi/perguruan tinggi, telur ayam ras, wortel, beras, masker, tarif kendaraan roda 2 online, dan tarif kereta api," ungkap Nurul, dalam keterangannya, Senin, 3 November.

Sementara itu, sejumlah komoditas justru mengalami penurunan harga, seperti tomat, tarif tol, sepatu olahraga pria, udang basah, alpukat, pepaya, ikan nila, sawi putih, kacang panjang, dan petai.

Secara tahunan (year-on-year), Jakarta mencatat inflasi sebesar 2,69 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) naik dari 105,00 pada Oktober 2024 menjadi 107,82 pada Oktober 2025.

Angka ini juga mendorong inflasi year-to-date (y-to-d) menjadi 2,02 persen, meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 0,82 persen.

BPS mencatat, kenaikan harga secara tahunan paling besar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik 4,72 persen, disusul kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,25 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak hingga 10,42 persen.

Jika dibandingkan dengan dua tahun terakhir, inflasi Jakarta terus menunjukkan tren meningkat. Pada Oktober 2024, inflasi y-on-y tercatat 1,58 persen dengan inflasi m-to-m hanya 0,03 persen.

Sedangkan pada Oktober 2023, inflasi y-on-y berada di angka 2,08 persen dengan inflasi bulanan 0,13 persen. (m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved