Musim Hujan

Wilayah Rawan Banjir, Pemkot Jaksel Gelar Pasukan dan Peralatan Hadapi Musim Hujan

Pemkot Jaksel sepertinya sedikit panik menghadapi musim hujan ini. Bisa dimaklumi karena daerah tersebut rawan banjir.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Alfian Firmansyah
BANJIR- Jalan Swadarma, Jakarta Selatan, menjadi langganan banjir tiap kali musim hujan. Karena itu kali Pesanggrahan dekat daerah itu mulai dikeruk untuk atasi banjir. 

Menurutnya, upaya pengerukan ini telah terbukti efektif di beberapa titik sebelumnya, seperti di kawasan Tegal Parang yang sempat mengalami penurunan tinggi genangan air hingga 50-60 sentimeter setelah dilakukan pembersihan saluran.

"Kemarin sebagian kita sudah lakukan dan hasilnya nyata. Di Tegalaparang ketika hujan lebat, debit air jeras, ada penurunan genangan sekitar 50-60 cm. Mudah-mudahan dengan kita upayakan lagi sekarang hari ini, semakin turun," jelasnya.

Anwar menekankan, pentingnya kesiapsiagaan menghadapi anomali cuaca, karena perubahan suhu dan curah hujan tidak lagi bisa diprediksi.

"Artinya kami pastikan semua saluran, PHB, Kali, Embung, Waduk, kami kerjakan ketika terjadi, karena anomali cuaca sekarang kami enggak bisa prediksi. Minggu lalu panas luar biasa, tiba-tiba beberapa hari ini hujan. Kita masih mempersiapkan untuk musim penghujan," tutur Anwar.

Selain pengerukan, Pemkot Jakarta Selatan juga membangun lima titik sumur resapan dalam untuk menampung limpahan air hujan sekaligus menjaga cadangan air tanah.

"Termasuk pada hari ini kami membuat lima titik sumur sapan dalam. Kenapa saya membuat sumur sapan dalam? Karena ini pernah saya lakukan di Jakarta Timur, dan sangat efektif sekali," ungkapnya.

Kata dia, tiap sumur dibuat sedalam 28-30 meter hingga mencapai lapisan karang dan pasir agar mampu menampung air secara gravitasi.

"Artinya dalam satu sumur itu kedalaman sekitar 28-30 meter, sampai ketemu dengan karang dan pasir, terjadilah gravitasi air. Dalam waktu 27 menit bisa mengampung air sekitar 10.000 liter,” ungkapnya.

"Kalau kami buat lima, berarti 50.000 liter. Pertama, menjaga kualitas air, kuantitas air. Ketika terjadi musim hujan, mengurangi genangan. Ketika terjadi kemarau, cadangan air tanah kita masih baik, tidak terjadi penurunan muka tanah," lanjutnya.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved