Musim Hujan

Dinkes Depok Waswas Penyakit Infeksi Kencing Tikus di Musim Hujan, Ini Gejala dan Pencegahannya

Memasuki musim hujan ini, Dinkes Kota Depok sedikit khawatir oleh kencing tikus, sebab bisa memicu sakit infeksi.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Valentino Verry
istimewa
Ilustrasi - Saat ini memasuki musim hujan, karena itu waspada terhadap kencing tikus, sebab bisa memicu sakit infeksi. 

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok memberikan peringatan kewaspadaan penyakit leptospirosis memasuki musim penghujan.

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi air kencing tikus hingga penyebarannya meningkat pada musim penghujan.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Umi Zakiati menjelaskan, infeksi kencing tikus tersebut disebabkan oleh bakteri leptospira.

Saat hujan, air kencing tikus ini akan mengkontaminasi air banjir ke sejumlah media seperti tanah, makanan, maupun benda-benda lain disekitar tempat tinggal. 

Baca juga: BPBD dan Distamahut DKI Jakarta Diminta Mitigasi Pohon Tumbang Selama Musim Hujan

Baca juga: Pemkab Bekasi Imbau Orangtua Awasi Anaknya saat Musim Hujan, Khususnya di Tiga WIlayah Ini

Penularan penyakit leptospirosis terjadi melalui kontak secara langsung atau tidak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi. 

"Selama musim hujan ini masyarakat diminta waspada terhadap penyakit leptospira, karena berpotensi terjangkit penyakit tersebut terlebih pada wilayah rawan banjir," kata Umi, Senin (23/12/2024).

Kata Umi, penularan penyakit ini terjadi rata-rata tujuh sampai 10 hari sebelum timbul gejala klinis. 

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit leptospirosis diantaranya demam, nyeri kepala dan otot, batuk dengan atau tanpa darah hingga pendarahan. 

ILUSTRASI - Saat ini memasuki musim hujan, karena itu masyarakat harap waspada atas berbagai penyakit.
ILUSTRASI - Saat ini memasuki musim hujan, karena itu masyarakat harap waspada atas berbagai penyakit. (Istimewa)

Ada beberapa kelompok yang rentan tertular leptospirosis, yakni korban banjir, petani, peternak, pekerja rumah potong hewan, dan pembersih selokan.

Meski demikian, masyarakat dapat melakukan pencegahan dengan memperbaiki sanitasi dan penggunaan perangkap untuk mengendalikan tikus. 

Selain itu, pemilik hewan ternak juga dapat memberikan vaksinasi dan pemberian desinfeksi pada penampungan air.

"Pemakaian pakaian khusus seperti sepatu boot dan sarung tangan juga dapat menghindari kontak dari tanah yang terkontaminasi," ujarnya.

Umi menambahkan, jika masyarakat terkena penyakit leptospirosis, dalam kondisi ringan tidak perlu penanganan khusus karena akan sembuh dalam waktu tujuh hari.

"Kalau kondisi berat, silakan melakukan pemeriksaan ke rumah sakit agar diberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan mengatasi infeksi bakteri," pungkasnya. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved