Berita Jakarta
KCN Sebut Tanggul Beton di Cilincing Merupakan Break Water untuk Perluasan Pelabuhan Marunda
Widodo menjelaskan, PT KCN memiliki konsesi selama 70 tahun untuk mengelola terminal umum pier 1, 2, dan 3.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
Widodo menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan proses sosialisasi kepada para nelayan. Bahkan, proses pengurusan amdal yang dilakukan memakan waktu lebih dari dua tahun.
Sebelumnya viral di media sosial, adanya sebuah pagar beton di kawasan perairan Cilincing.
Keberadaan pagar beton itu dikeluhkan oleh nelayan karena menghalangi yang hendak melaut mencari ikan.
Dalam rekaman video yang diunggah akun Instagram @arie_ngetren itu, panjang tanggul beton itu sekitar 2-3 kilometer.
"Jadi nelayan kesulitan mencari ikan. Dia harus memutar jauh dengan adanya tanggul beton ini," kata seorang perekam video.
Sementara Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Ika Agustin Ningrum mengaku telah mendapatkan video yang viral tersebut.
Dia menegaskan, tanggul itu bukan dibangun oleh Dinas SDA DKI Jakarta.
“Ini bukan pekerjaan Dinas SDA dan juga bukan Kementerian PU," kata dia saat dikonfirmasi wartawan.
Kemunculan pagar beton di pesisir Cilincing, Jakarta Utara, sejak Mei 2025 menimbulkan keresahan bagi para nelayan setempat. Keberadaan pagar tersebut dinilai mengganggu aktivitas melaut hingga merusak lingkungan pesisir.
Pramono Bakal Panggil KCN
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil PT KCN untuk membahas masalah ini.
Orang nomor satu di Jakarta itu akan meminta ruang mata pencaharian nelayan tak diganggu dari aktivitas perusahaan.
Diketahui, tanggul ini dibangun oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN) badan usaha pelabuhan yang mengoperasikan terminal umum di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.
PT KCN merupakan perusahaan patungan antara PT KBN (BUMN) dengan proporsi saham 15 persen dan PT KTU (swasta) sebear 85 persen. Sebanyak 25,85 persen PT KBN juga dimiliki Pemprov DKI.
"Saya sudah minta kepada dinas terkait untuk segera mengundang perusahaan tersebut dan memberikan jaminan bahwa PT Karya Cipta Nusantara harus memberikan akses kepada para nelayan yang beraktivitas di tempat tersebut," ungkap Pramono di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).
Kasus Campak di Jakarta Tidak Mengalami Peningkatan, Kunci Utama Pencegahan adalah Imunisasi |
![]() |
---|
27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Dua Di Antaranya Jadi Komisaris Jenderal |
![]() |
---|
Kirim Surat ke Kapolri, Keluarga Minta Bantuan untuk Mengungkap Kematian Arya Daru Diplomat Kemlu |
![]() |
---|
Demi Keselamatan, KAI Bongkar Hunian Ekstrem di Kolong Rel KA Stasiun Rangkasbitung–Jambu Baru |
![]() |
---|
Dorong Ketahanan Pangan, Pemkot Jaktim Sosialisasi Pentingnya Urban Farming dan Budidaya Ikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.