Jokowi Sebut Ada 'Orang Besar' dalam Kasus Ijazah Palsu
Diberitakan sebelumnya, Mantan Presiden RI, Joko Widodo, kembali angkat bicara terkait isu politik yang menimpa dirinya dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, terutama mengenai tuduhan ijazah palsu dan wacana pemakzulan.
Jokowi menyebut, ada manuver politik besar di balik serangan-serangan tersebut.
Baca juga: Partai Demokrat Difitnah Jadi Aktor Intelektual Isu Ijazah Palsu Jokowi, ini Kata Roy Suryo
"Kan saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun permakzulan," kata Jokowi saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, serangkaian isu yang menyerang dirinya dan keluarga berkaitan erat dengan pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuatan politik.
"Artinya memang ada orang besar, ada yang back up, ya itu aja," jelas Jokowi, tanpa menyebutkan nama.
Jokowi juga menyebut bahwa keterlibatan elite politik dalam dinamika ini bukan lagi menjadi rahasia.
"Ya semua sudah tahulah," ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi menanggapi pertanyaan wartawan terkait komentar relawannya, Silfester Matutina, yang menyebut adanya tokoh besar yang melindungi pihak-pihak penuding, seperti Roy Suryo dkk.
Di sisi lain, Jokowi mengungkap bahwa ia telah melaporkan dugaan pencemaran nama baik dan fitnah ke Polda Metro Jaya terkait tuduhan ijazah palsu yang diarahkan kepadanya.
Namun, Jokowi menegaskan bahwa laporan tersebut tidak menyasar langsung kepada individu tertentu.
"Ya begini, jadi yang saya laporkan itu adalah peristiwa. Peristiwa mengenai dugaan pencemaran nama baik dan fitnah," tegasnya.
Tanggapan Roy Suryo
Kubu Roy Suryo memberikan tanggapan atas pernyataan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) perihal tudingan adanya 'orang besar' yang terlibat dalam kasus dugaan ijazah palsu.
Mereka menilai mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut terkesan merasa sebagai korban atau "playing victim."