WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di saat ekonomi lesu, aksi pencurian alat penunjang fasos/fasum makin marak.
Terbaru, komplotan pencuri secara rutin mengambil pagar besi yang menjadi pembatas rel kereta api di kawasan Jakarta Utara.
Para pencuri mengambil pagar besi pembatas rel di dekat Jakarta International Stadium (JIS) hingga Stasiun Ancol, Jakarta Utara.
Mereka mencuri secara terang-terangan dan diketahui warga, namun warga justru takut untuk lapor polisi.
Baca juga: Pembangunan GOR Robohkan Pagar Besi Pembatas Komplek di PIK, Warga Perumahan Geram
"Ya, udah biasa (ada pencurian pagar pembatas rel), urusan dia (si pencuri). Masalahnya, kalau kita ikut campur takut kena, saya sih enggak mau tahu," ucap salah satu warga bernama Yuyun (56) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Jumat (11/7/2025).
Menurut Yuyun, dirinya enggan menegur para pencuri pagar besi atau lapor ke polisi, karena khawatir warungnya malah kena dampak.
Sebab, bangunan warungnya yang terbuat dari kayu menempel di pagar pembatas rel tersebut.
"Itu pernah bulan puasa, kondisi enggak macet ada yang gorok-gorok besi di belakang (warung saya). Saya bilang 'kamu boleh ngambil, cuma posisi warung saya itu ngambilnya tiang ke besi, kalau kamu mengambil, warung saya rubuh'," ucap Yuyun.
Baca juga: Maling Curi Besi Rambu JakLingko di Trotoar Tanjung Priok Jakut, Ini Reaksi Rano Karno
Sejak saat itu, para pencuri tak berani mengambil pagar yang berada di belakang warung Yuyun.
Mereka hanya mengambil pagar pembatas rel yang tidak menempel dengan bangunan warung.
Menurut Yuyun, pencuri itu tidak beraksi sendirian, melainkan berkelompok.
"Mereka berkelompok berdua, bertiga. Ada yang jalan dan pakai motor, mereka potong-potong besinya dulu jadi kecil-kecil," tuturnya.
Sementara itu, Mimin, warga lainnya, mengatakan bahwa sebelumnya rel kereta api itu sepanjang 2,5 kilometer dari JIS hingga Stasiun Ancol dilengkapi pagar besi berwarna hijau setinggi empat meter.
Namun, kini beberapa bagian sudah lenyap, sehingga bolong dan warga bisa memasuki area rel kereta api denagn bebas.
Hal ini sebenarnya cukup berbahaya karena bisa memicu kecelakaan, warga tertabrak kereta.