Pilkada 2024

Pilkada 2024 Berlangsung Sukses, Bawaslu DKI Jakarta Patahkan Stigma Potensi dan Ancaman Polarisasi

Penulis: Fitriyandi Al Fajri
Editor: Dwi Rizki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAPAT KOORDINASI KELEMBAGAAN - Ketua Bawaslu Provinsi DKI Jakarta Munandar Nugraha saat Rapat Koordinasi Kelembagaan dengan Stakeholder di Manhattan Hotel, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (5/2/2025). Munandar mengklaim, pihaknya telah mematahkan adanya potensi dan ancaman polarisasi saat pelaksanaan Pilkada 2024 lalu.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta telah mematahkan stigma di mata publik soal potensi dan ancaman polarisasi saat pelaksanaan Pilkada Jakarta pada 27 November 2024 lalu.

Sebab dari tahapan kampanye, pemilihan, penghitungan suara hingga penetapan pemenang, tidak ada gejolak besar dari hasil Pilkada.

Ketua Bawaslu Provinsi DKI Jakarta Munandar Nugraha merasa bersyukur pelaksanaan Pilkada di Jakarta berjalan damai dan aman. Sejak dilantik pada tahun 2022 lalu, kata Munandar, para Komisioner Bawaslu DKI Jakarta menyadari bahwa Jakarta merupakan barometer politik yang ada di Tanah Air.

"Jakarta ini barometer, sampai tahun 2020 indeks kerawanan Pemilu di Jakarta tertinggi karena kita berkaca pada Pilkada 2017 dan Pemilu 2019, ada masalah," ujar Munandar saat Rapat Koordinasi Kelembagaan dengan Stakeholder' di Manhattan Hotel, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (5/2/2025).

Menurut dia, saat ini warga Jakarta telah memiliki kematangan dalam berpolitik. Meski demikian, dia menyadari tetap ada tantangan di masa depan yaitu Pilkada 2029 mendatang.

"Kematangan ini harus kita jaga, kalau lengah sedikit bisa busuk karena sebelum 2017, Pemilu dan Pilkada di Jakarta itu aman, tapi ketika 2017 ada sedikit masalah. Ini artinya Pemilu dan Pilkada 2029 nanti ada juga potensi kembali seperti masalah yang pernah ada," jelas Munandar.

Kata dia, membekali anak usia remaja pada jenjang SMP menjadi hal yang penting. Pada 2029 mendatang, mereka akan masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) sehingga bisa menggunakan hak suaranya saat Pilkada.

"Pemilih pemula yang akan menjadi pemilih nanti 2029 adalah siswa-siswi yang hari ini masih duduk di kelas 2 SMP. Kalau selama ini selalu ada pemilihan Ketua OSIS yang mungkin sifatnya hanya seremonial saja, ini kita punya peluang untuk memastikan ada hal-hal yang substansial yang kemudian bisa kita sosialisasikan di bawah (terkait pemilihan)," ungkap Munandar.

"Kita punya generasi Jakarta yang sudah sadar, melek dan ngerti bahwa berbeda pilihan itu biasa saja, sudah nggak usah ribut karena sudah sama-sama bisa memahami perbedaan," lanjutnya.

Dalam momen itu, Munandar juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat menjamin pelaksanaan Pilkada berjalan lancar.

Unsur-unsur itu mulai dari Pemprov DKI, Kepolisian, Kejaksaan, TNI, partai politik, masyarakat, tokoh dan stakholder lainnya.

"Alhamdulillah mungkin dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh partai politik tim pasangan calon (paslon) yang sudah menjalankan proses Pilkada agar berjalan dengan baik, tidak menggunakan isu SARA dan mempolitisasi isu-isu keagamaan yang sebenarnya ada potensi, tapi alhamdulillah ini bisa diredam bersama-sama," jelas Munandar. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Berita Terkini