Pembunuhan

LPSK Tawarkan Perlindungan untuk Keluarga Imam Masykur yang Dibunuh Oknum TNI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) tawarkan perlindungan untuk keluarga dari mendiang Imam Masykur

Sementara Praka HS adalah anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat dan Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda.

Ketiganya sudah ditangkap aparat berwenang dan tengah menjalani proses hukum.

Komandan Paspampres (2001-2003), Letjen TNI (Mar) (Purn) Nono Sampono, mencium keanehan dan kejanggalan dari kasus tersebut.

Baca juga: Janggal, Oknum Paspampres dan 2 Prajurit TNI yang Culik dan Bunuh Warga Aceh, Rekam Aksi Penyiksaan

Sebab, ketiga oknum TNI dan korban adalah sama-sama warga Aceh.

Sehingga kata Nono, seharusnya mereka memiliki empati karena sesama perantau dari Tanah rencong.

Menurutnya cukup sulit dibayangkan, kebengisan penganiayaan sampai tewas dilakukan sesama anak rantau yang berasal dari daerah kelahiran yang sama.

"Pertanyaan besar adalah, korbannya dari Aceh. Tiga pelaku juga dari Aceh, aneh kan. Harusnya dengan latar belakang kultural satu suku ada ikatan emosional antara mereka," kata Nono di program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (30/8/2023).

Nono yang juga pernah menjabat Gubernur Akademi Militer dan Danjen Akademi TNI, mengaku sangat memahami pendidikan yang dibekali kepada para calon anggota TNI sebelum bertugas.

Para Anggota TNI, kata dia, tidak hanya dididik secara fisik, tetapi juga secara karakter dan mental.

"Tentang pendidikan, pendidikan mereka mengalami pembekalan bukan hanya fisik tapi mengenai kepribadian, mental ideologi juga diberikan pelajaran," kata Nono.

Karenanya menurut Nono, setiap anggota TNI diajarkan untuk pantang menyakiti hati rakyat apalagi fisiknya.

"Jadi dasar utama adalah sumpah prajurit, sapta marga dan delapan wajib TNI. Dalam delapan wajib TNI, wajib TNI itu menolong rakyat dalam kesulitan, tidak boleh menyakiti hati rakyat," katanya.

Baca juga: Ini Lokasi Penemuan Jasad Imam Masykur di Sungai Citarum Karawang usai Dibuang Oknum Paspampres

"Sekarang ini setahu saya, karena saya bekas Gubernur Akademi Militer dan Danjen Akademi TNI, ada muatan tentang HAM yang memang diberikan pelajaran," paparnya.

Sehingga menurut Nono, seharusnya ke 3 prajurit TNI itu tidak melakukan penyiksaan kepada korban hingga tewas, hanya demi uang tebusan yang mereka peras.

Sebelumnya Komandan Polisi Militer Kodam Jayakarta (Danpomdam Jaya), Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar dalam konferensi pers di Pomdam Jaya, Selasa (29/8/2023) mengatakan ke 3 prajurit TNI pelaku penganiayaan dalam kasus ini sudah ditangkap pihaknya dan tengah menjalani proses hukum.

Halaman
1234

Berita Terkini