WARTAKOTALIVE.COM, SEMSNGGI -Keterangan polisi yang terlibat penembakan di Pintu Keluar Tol Bintaro akan dicocokan dengan temuan di tempat kejadian perkara (TKP).
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan saat dihubungi Jumat (3/12/2021).
Zulpan mengatakan bahwa sampai saat ini proses penyelidikan Ipda OS masih berjalan.
Kepolisian masih memeriksa Ipda OS, memeriksa alat bukti, dan mencari barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Dukung Anies jadi Presiden, Gerakan Arek Suroboyo Akan Booming-kan Anies ke Seluruh Jawa Timur
Polisi masih mencocokan hasil pemeriksaan Ipda OS dengan temuan-temuan di TKP.
"Seperti kendaraan yang tertembak. Itu dicocokan dengan senjata jadi ada uji balistik disitu," ujarnya.
Hal itulah kata Zulpan yang membutuhkan waktu karena menunggu hasil uji laboratorium forensik (Labfor) Mabes Polri.
Belum lagi, setelah fakta-fakta ditemukan penyidik Bidang Propam Polda Metro Jaya dan Divisi Propam Mabes Polri akan mencari apakah ada pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan Ipda OS.
"Kalau sudah selesai Propam baru nanti Propam tentukan dari tingkatan pelanggaran disiplin SOP penggunaan Senpi apakah yang dilakukan itu sudah benar," tuturnya.
Baca juga: Masih Diperiksa Propam, Polisi yang Terlibat Penembakan di Tol Bintaro Dinonaktifkan
Sebelumnya Polisi ungkap penembakan yang tewaskan seorang pria bernama Poltak Pasaribu di Pintu Tol Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan.
Dalam peristiwa tersebut seorang anggota kepolisian inisial Ipda OS diduga terlibat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa pelaku penembakan merupakan dari Ditlantas Polda Metro Jaya Satuan Patroli Jalan Raya (PJR).
Kata Zulpan, penembakan dipicu dari adanya laporan masyarakat yang mengaku diikuti oleh sebuah mobil dari wilayah Depok, Jawa Barat.
Atas laporan tersebut, Ipda OS meminta saksi O menepikan kendaraan di depan Kantor PJR Jaya IV.
Baca juga: Polisi Jelaskan Alasan Panggil Rodiah, Wanita Lumpuh yang Diperkarakan 5 Anak Kandung gegara Warisan
Saat mobil saksi dan mobil korban berhenti terjadilah perlawanan dari kedua korban hingga Ipda OS mengeluarkan tembakan.
Tembakan tersebut terkena dua korban yakni PP dan MA dimana salah satunya tewas yakni Poltak Pasaribu (PP).
"Akibat peristiwa tersebut terjadi penembakan dan akibatkan dua orang korban luka tembak pertama inisial PP kemudian kedua adalah MA," tuturnya di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).
Baca juga: Eksekusi Rumah Yatim Piatu Fajar Hidayah Memanas, Hanny Kristianto Kecam Aksi Pelemparan Alquran
Kata Zulpan, saat ini Divisi Propam Mabes Polri dan Bidang Propam Polda Metro Jaya dilibatkan dalam penyelidikan kasus tersebut.
Hal itu untuk mencari tahu apakah tindakan yang dikeluarkan oleh Ipda OS sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) atau tidak.
Korban diduga sedang buntuti staf DPRD
Penyebab penembakan dua pria di Jalan Tol Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan, diduga karena mereka menguntit salah satu staf khusus DPRD DKI Jakarta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua korban yakni Poltak Pasaribu dan M Aruan sedang membuntuti staf khusus DPRD DKI berinisial O dari Sentul, Bogor, Jawa Barat, sejak Jumat (26/11/2021) malam.
Namun demikian, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat masih enggan mengungkap hal tersebut.
Tubagus hanya menyebut, saksi O berprofesi swasta.
Saat ini kata Tubagus, O masih membuat laporan kepolisian atas penguntitan yang dilakukan dua korban.
"Atas kejadian tersebut baru buat laporan tertulis yang saat ini ditangani Krimum. Siapa orang itu O pekerjaan swasta," jelas Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami profesi pelapor O.
"Nanti, masih pemeriksaan. Makanya kan tim dari Propam turun, Paminal turun," tuturnya.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan sementara polisi, satu dari dua korban inisial PP dan MA merupakan seorang wartawan.
"Korbannya ini ada yang wartawan, mengakunya ya. Tapi nanti pendalamannya nanti oleh penyidik ya," jelasnya.
Baca juga: Sidang Kasus Terorisme Munarman Digelar Besok Secara Virtual
Baca juga: Dilantik Jadi KSAD, Ini yang Pertama Kali Dilakukan Jenderal Dudung
Baca juga: Cerita Pencopotan Baliho Rizieq Shihab dan FPI, Jenderal Dudung: Mendidih Darah Saya, Panas Sudah!
Sebelumnya polisi mengungkapkan bahwa penembakan yang menewaskan seorang pria bernama Poltak Pasaribu di Pintu Tol Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan, melibatkan seorang anggota kepolisian inisial Ipda OS.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa pelaku penembakan merupakan personel dari Ditlantas Polda Metro Jaya Satuan Patroli Jalan Raya (PJR).
Kata Zulpan, penembakan dipicu dari adanya laporan masyarakat yang mengaku diikuti oleh sebuah mobil dari wilayah Depok, Jawa Barat.
Atas laporan tersebut, Ipda OS meminta saksi O menepikan kendaraan di depan Kantor PJR Jaya IV.
Saat mobil saksi dan mobil korban berhenti terjadilah perlawanan dari kedua korban hingga Ipda OS mengeluarkan tembakan.
Tembakan tersebut mengenai dua korban yakni PP dan MA dimana salah satunya tewas yakni Poltak Pasaribu (PP).
"Akibat peristiwa tersebut terjadi penembakan dan akibatkan dua orang korban luka tembak pertama inisial PP kemudian kedua adalah MA," tuturnya di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).
Sebelumnya dilaporkan Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki kasus peluru nyasar yang melukai dua orang di Tol Exit Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Barat pada Jumat (26/11/2021) malam.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Amdriansyah menerangkan, pihaknya menerima imformasi dari Polsek Palmerah pada Jumat (27/11/2021) sekira pukul 00.31 WIB.
Dari keterangan Polsek palmerah, bahwa ada informasi dari RS Pelni korban luka tembak.
"Dari informasi itu kami datangi dan benar dua orang yang dirawat di RS Pelni terdapat luka yang diduga hasil tembakan," ujar dia, Sabtu (27/11/2021).
Dari keterangan korban, pihaknya membuka CCTV yang ada disekitar lokasi kejadian dan diperoleh identitas kendaraan pelaku penembakan.
Namun, kata Azis pihaknya masih melakukan proses penyelidikan dan ia belum bisa menyampaikan secara jelas penyebab penembakan.
"Saat ini dibawa ke RS Kramat Jati, dugaan kuat sajam, sekali lagi harus dibutuhkan bukti pendukung lain yang harus diperiksa labfor keterangan ahli," ucap dia.
Selain korban, ada juga bekas tembakan di mobil korban dan k3dua korban mendapat luka dibagian perut.
Tapi, Azis tidak mau mengungkap identitas kedua korban yang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
"Bagiann perut, dua-duanya bagian perut," kata dia. (Des)