"Sepertinya pemerintah dan aparat telah abai terhadap persoalan radikalisme di Lampung."
"Padahal faktanya puluhan teroris telah ditangkap Densus 88 yang jelas berlatar belakang Jamaah Islamiyah, JAD, dan ISIS," tuturnya.
Menurut Ken, hal itu jelas membuktikan Lampung adalah salah satu basis.
Baca juga: Empat Kadernya Diciduk karena Terlibat Korupsi, Golkar Bakal Lebih Intensif Lakukan Pencegahan
"Ditambah lagi munculnya organisasi bibit terorisme."
"Di antaranya NII, HTI, Ihwanul Musmilin, dan Khilafatul Muslimin juga menyebar di 15 kabupaten/kota se Lampung," beber Ken.
Mulai Sasar Buruh
Ken Setiawan mengatakan, kelompok radikal Negara Islam Indonesia mulai menjadikan para pekerja sebagai sasaran untuk didoktrin paham radikal.
Ken sekaligus menyampaikan rasa prihatin atas maraknya pemberitaan mengenai NII di media.
"Saya prihatin dengan fenomena NII yang akhir-akhir ini muncul di media dan begitu masif."
Baca juga: Pasang Target Ambisius di Pemilu 2024, Golkar Dinilai Sanggup Memenuhinya Asal Penuhi Dua Syarat Ini
"Sebab bukan hanya kalangan pelajar sekolah dan mahasiswa, tapi perekrutan NII juga menyasar kalangan buruh," terang Ken.
Ken berpendapat, bila yang disasar NII adalah para pekerja, maka akan sangat berbahaya.
"Kalau kalangan pelajar dan mahasiswa ketika terjadi penyimpangan perilaku, biasanya terdeteksi orang tua."
Baca juga: Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera: Anies Baswedan Pilihan Tepat Bagi Rakyat Indonesia
"Misalnya biasanya pulang sore tiba tiba pulang, terus selalu minta dana untuk keperluan yang tidak jelas."
"Tapi kalau kalangan pekerja buruh yang tinggal di kontrakan siapa yang bisa memantau?
"Mau enggak pulang ke kontrakan sehari, seminggu, bahkan sebulan juga tidak ada yang mencari."
Baca juga: Minta Setiap Daerah Fokus Produk Unggulan, Jokowi: Jangan Semuanya Dikerjain, Kita Ini Senang Latah