WARTAKOTALIVE, TANAH ABANG - Lingkungan rumah Imam Besar FPI Rizieq Shihab sudah disemprot cairan disinfektan.
Penyemprotan dilakukan oleh Polda Metro Jaya pada Minggu (22/11/2020) sore.
Handi Hasim, Ketua RW 04 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat mengatakan, penyemprotan dilakukan usai polisi menyemprot Jalan KS Tubun.
Baca juga: Tuding Jokowi Dibalik Pencopotan Baliho Rizieq Shihab, FPI: Sayang Prajurit Digunakan untuk Menakuti
"Usai menyemprot Jalan KS Tubun, polisi semprot cairan disinfektan di Jalan Petamburan III," ujar Hasim ditemui di Pos RW 04, Senin (23/11/2020).
Hasim mengatakan, sempat terjadi sedikit perdebatan saat polisi hendak memasuki Jalan Petamburan III.
Namun, perdebatan itu dapat diredam sehingga polisi dapat memasuki Jalan Petamburan III.
Baca juga: Kuliah Tatap Muka Juga Boleh Digelar Lagi Mulai Januari 2021, Dikti Bakal Bikin Protokol Kesehatan
Pada hari kedua, Senin (23/11/2020) pagi, Polda Metro Jaya kembali menggelar penyemprotan cairan disinfektan.
Penyemprotan dilakukan di hampir seluruh RT di RW 04 Petamburan, seperti di RT 1, RT 4, dan RT 5.
"Beberapa ada warga yang menolak rumahnya disemprot."
Baca juga: Minta Rizieq Shihab Setop Lontarkan Ucapan Provokatif, Gubernur Lemhannas: Jangan Mau Menang Sendiri
"Bila menolak, maka hanya lingkungan depannya saja yang disemprot," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat disterilisasi oleh Polda Metro Jaya, Minggu (22/11/2020) pukul 15.00 WIB.
Dua mobil barakuda berkeliling Jalan KS Tubun.
Baca juga: Ini Protokol Kesehatan Saat Belajar Tatap Muka Dimulai, 2 Bulan Pertama Kantin Dilarang Beroperasi
Mereka berjalan di Jalan KS Tubun arah Tanah Abang maupun Jalan KS Tubun arah Slipi.
Semua sisi jalan disemprot cairan disinfektan, tidak terkecuali pintu masuk Jalan Petamburan III.
Sebuah mobil polisi juga terus berkeliling sambil memberikan imbauan protokol kesehatan.
Baca juga: Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Sekolah Sebelum Kembali Gelar Belajar Tatap Muka pada Januari 2021
"Seluruh warga diharapkan patuhi protokol kesehatan."
"Selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak," ujar polisi memakai pengeras suara dalam mobil.
169 Warga Reaktif Covid-19
Ratusan warga Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sudah menjalani rapid test yang digelar Polda Metro Jaya.
Seluruhnya dinyatakan non reaktif Covid-19.
Ketua RW 4 Petamburan Handi Hasim mengatakan, di hari pertama, Minggu (22/11/2020), ada 89 warga yang menjalani rapid test.
Baca juga: Balihonya Pose Bareng Rizieq Shihab Ikut Dicopot TNI, Haji Lulung: Kenapa Tentara Kok Jadi Begini?
Kemudian pada Hari Senin (23/11/2020), ada 80 warga yang menjalani rapid test.
"Jadi total ada 169 warga RW 04 yang sudah ikut rapid test."
"Dari semuanya dinyatakan non reaktif Covid-19," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (23/11/2020).
Baca juga: Aksi Copot Baliho Rizieq Shihab Disorot, Ini Tugas TNI Selain Perang Sesuai UU 34/2004
Hasim mengatakan, total warga di RW 04 Petamburan berjumlah 4.900 warga.
Saat ini pihaknya masih menunggu kesediaan warga untuk mengikuti rapid test.
Rapid test gratis dari Polda Metro Jaya akan dilangsungkan selama tiga hari.
Baca juga: Setuju Tindakan Pangdam Jaya, Gubernur Lemhannas: Harus Ada yang Berani Melawan Rizieq Shihab!
Rapid test diselenggarakan setiap pukul 08.00 WIB sampai 13.00 WIB.
Rencananya, Selasa (24/11/2020) besok menjadi hari terakhir rapid test yang akan diselenggarakan Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, ada empat klaster baru yang terjadi di wilayah Jabodetabek usai keramaian yang berkaitan dengan Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
Baca juga: Wasekum FPI: Yang Pasang Baliho Rizieq Shihab Umat, DPP Tak Tahu
Hal itulah yang mendasari diadakannya rapid test massal oleh Polda Metro Jaya.
Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Klaster pertama terjadi di akad pernikahan putri Rizieq Shihab, Najwa Shihab, yang digelar di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) lalu.
Baca juga: Kenapa TNI Sampai Turun Tangan Hadapi Masalah Rizieq Shihab? Jusuf Kalla: Karena Kekosongan Pemimpin
Kemudian, klaster kedua terjadi pada massa yang mengikuti acara Maulid Nabi di Tebet, Jakarta Selatan.
Klaster ketiga terjadi pada acara tablig akbar di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Klaster terakhir terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten saat penyambutan kepulangan Rizieq Shihab, Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Pangdam Jaya Usulkan Pembubaran FPI, Politikus PDIP: Harus Direspons Negara
"Semua klaster itu berdasarkan hasil temuan Gugus Tugas Covid-19 yang diumumkan Jumat lalu."
"Rapid test ini sebagai tindak lanjut dari temuan tersebut," ujar Fadil di tengah acara rapid massal di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020).
Maka dari itu, sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19, Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya menggelar 3 T, yakni treacing, testing, dan treatment.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor Tambah 28 Orang, Bayi Umur 1 Tahun Sembuh
Fadil memastikan, masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 akan mendapatkan perawatan memadai.
Penemuan dini itu juga diyakini dapat memperkecil penularan yang terjadi di tengah klaster.
Rapid test massal akan diselenggarakan di Petamburan selama tiga hari berturut-turut.
Baca juga: Pemerintah Bentuk Tim Serap Aspirasi untuk Susun Aturan Turunan UU Cipta Kerja, Ini Nama-namanya
Targetnya, 1.000 warga menjalani rapid test gratis setiap harinya.
Rapid test akan diwajibkan bagi seluruh warga di Petamburan.
Selain menggelar rapid test massal gratis, Polda Metro Jaya juga menggelar penyemprotan cairan disinfektan.
Baca juga: Rencana Pertemuan Maruf Amin-Rizieq Shihab, Politikus PDIP: Situasinya Kurang Pas, Mau Bahas Apa?
Bukan hanya jalan-jalan utama di Petamburan seperti Jalan KS Tubun yang disemprot cairan disinfektan.
Polda Metro Jaya juga menggratiskan penyemprotan disinfektan di rumah-rumah warga Petamburan.
"Bagi masyarakat yang rumahnya ingin disterilisasi, maka bisa hubungi Ketua RT untuk nanti kami sterilisasi secara cuma-cuma," jelasnya.
Baca juga: Cegah Insiden Megamendung Terulang, Penerapan PSBB Pra-AKB di Kabupaten Bogor Bakal Lebih Ketat
Sementara, Kasdam Jaya Brigjen Soleh Mustafa mengatakan, tindakan 3 T perlu dilakukan sebagai dampak dari kerumunan yang terjadi di wilayah Petamburan beberapa waktu lalu.
"Apalagi saat ini di Jakarta angka kasus Covid-19 di Jakarta belum turun, yakni masih fluktuatif."
"Jadi perlu ada penggambaran yang valid dari kasus-kasus yang ada," terangnya. (*)