Virus Corona Jabodetabek

Anies Baswedan: Kami Tidak Lakukan Testing untuk Pertunjukan, tapi Sebagai Pengendalian Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI pada Jumat (11/9/2020).

WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan pengetesan Covid-19 memakai alat PCR, hingga lima kali lipat dari standar yang ditetapkan WHO.

Pengetesan dilakukan untuk mempercepat petugas menemukan orang yang terpapar Covid-19, sehingga mereka bisa menjalani isolasi agar virus tidak menularkan kepada yang lain.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pengetesan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tidak sembarangan.

Djoko Tjandra Batalkan Rencana Urus Fatwa MA, Tulis NO di Buku Catatan Jaksa Pinangki

Artinya, tidak dilakukan di tempat umum dan terbuka, sehingga menjadi tontonan banyak orang.

“Kami tidak sembarangan tes, di Jakarta ini tidak akan ketemu ngetes di pinggir jalan sebagai pertunjukan."

"Tapi pengetesan di Jakarta ini untuk mengobati dan menemukan masalah, jadi bukan untuk pertunjukan,” ujar Anies Baswedan, Sabtu (19/9/2020).

Dapat Rp 7 Miliar dari Djoko Tjandra, Jaksa Pinangki Bayar Tunai Sewa 2 Apartemen Mewah Pakai Dolar

Hal itu dikatakan Anies Baswedan saat acara peluncuran buku ‘Dedengkot Betawi dan Milad ke-79 Haji Nuri Thaher’ melalui aplikasi Zoom.

Dalam kesempatan itu hadir Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Lulung Abraham Lunggana.

Menurut Anies Baswedan, pengetesan PCR hanya dilakukan kepada orang yang terpapar Covid-19, berikut orang yang pernah kontak erat dengannya.

Ada Orang Berinisial JA di Bukti Percakapan WhatsApp Jaksa Pinangki dan Anita Kolopaking

Petugas bakal melacak orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien Covid-19, selama 14 hari sebelumnya untuk dites.

“Kalau Si A kena Covid-19, maka Si A ditanya 14 hari kemarin ketemu siapa saja?"

"Nah, semua orang yang dia temui 14 hari terakhir, itulah yang dipanggil untuk tes.”

Pakai Konsep Herd Immunity, Menko PMK Bilang Tak Semua Warga Indonesia Perlu Divaksin Covid-19

“Jadi kami tidak melakukan testing sebagai pertunjukan, tapi testing sebagai pengendalian Covid-19,” tegas Anies Baswedan.

Anies Baswedan juga mengungkapkan vaksin Covid-19 di Amerika Serikat akan siap pada kuartal ketiga tahun 2021.

Hal itu dikatakan Anies Baswedan setelah mengikuti kesaksian Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular Amerika Serikat melalui tayangan virtual.

Djoko Tjandra Sepakat Berikan Rp 148 Milliar kepada Pejabat Kejagung dan MA, Sudah Cair Atau Belum?

“Covid-19 ini sampai sekarang belum kelihatan ujungnya dan belum kelihatan kapan selesainya."

"Tadi malam (Jumat 18/9/2020) saya mengikuti kesaksian Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular di Amerika Serikat yang bersaksi di depan kongres dan senat,” bebernya.

“Di depan Senat Amerika itu, dia mengatakan bahwa vaksin di Amerika Seriat siap sekitar kuartal ketiga 2021,” tambah Anies Baswedan.

Boyamin Saiman Duga Titik Awal Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung Tidak Cuma di Satu Tempat

Anies Baswedan melanjutkan, Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular itu lalu memaparkan, vaksin baru siap dipakai untuk seluruh warga Amerika Serikat pada pertengahan 2022.

Meski Anies Baswedan tidak menyebutkan nama pejabat penting di Amerika itu, namun dia menyebut sosoknya sangat tersohor di seluruh dunia.

“Dia mengatakan bahwa di Amerika (vaksin) baru siap pada kuartal ketiga tahun 2021."

Sudah 117 Dokter Indonesia Gugur Akibat Covid-19, Terbanyak di Jawa Timur

"Itu Amerika, bukan Indonesia. Nanti Indonesia lain cerita, kita lihat nanti,” cetusnya.

Anies Baswedan meminta peserta yang hadir dalam peluncuran buku tersebut untuk membantu pemerintah daerah mengampanyekan bahaya dan pencegahan Covid-19.

Kampanye mengenai Covid-19 bisa disampaikan kepada saudara, kerabat, tetangga, dan masyarakat lainnya.

Sebulan Lebih Jadi Tersangka, Jaksa Pinangki Bakal Disidang pada 23 September 2020

Perilaku penting yang harus diikuti masyarakat saat berada di luar rumah adalah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sesering mungkin.

“Kita harus punya stamina agak panjang, dan kita harus punya kemampuan untuk siap menghadapi (pandemi)."

"Ini bukan jangka pendek, karena itu mari kita sama-sama mengajak semuanya untuk menjaga protokol kesehatan dalam arti yang sesungguhnya,” tuturnya.

Jokowi Bakal Pidato di Sidang Majelis Umum PBB pada 23 September 2020, Ini Temanya

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 18 September 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 59.840 (24.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 39.993 (17.6%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 18.942 (8.1%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 15.925 (6.6%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 14.026 (6.2%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 9.572 (4.3%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 9.176 (3.9%)

BALI

Jumlah Kasus: 7.543 (3.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 6.605 (2.7%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 5.293 (2.3%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 4.894 (2.0%)

RIAU

Jumlah Kasus: 4.687 (1.7%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 4.232 (1.9%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 4.036 (1.6%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 4.002 (1.5%)

ACEH

Jumlah Kasus: 3.352 (1.2%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 3.178 (1.4%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 3.029 (1.4%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 2.510 (1.1%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 2.353 (1.1%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 2.060 (0.9%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 2.037 (0.8%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 1.973 (0.9%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 1.582 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 1.387 (0.5%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 840 (0.3%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 694 (0.3%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 523 (0.2%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 485 (0.2%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 484 (0.2%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 358 (0.1%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 306 (0.1%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 313 (0.1%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 289 (0.1%). (*)

Berita Terkini