WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan pengetesan Covid-19 memakai alat PCR, hingga lima kali lipat dari standar yang ditetapkan WHO.
Pengetesan dilakukan untuk mempercepat petugas menemukan orang yang terpapar Covid-19, sehingga mereka bisa menjalani isolasi agar virus tidak menularkan kepada yang lain.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pengetesan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta tidak sembarangan.
• Djoko Tjandra Batalkan Rencana Urus Fatwa MA, Tulis NO di Buku Catatan Jaksa Pinangki
Artinya, tidak dilakukan di tempat umum dan terbuka, sehingga menjadi tontonan banyak orang.
“Kami tidak sembarangan tes, di Jakarta ini tidak akan ketemu ngetes di pinggir jalan sebagai pertunjukan."
"Tapi pengetesan di Jakarta ini untuk mengobati dan menemukan masalah, jadi bukan untuk pertunjukan,” ujar Anies Baswedan, Sabtu (19/9/2020).
• Dapat Rp 7 Miliar dari Djoko Tjandra, Jaksa Pinangki Bayar Tunai Sewa 2 Apartemen Mewah Pakai Dolar
Hal itu dikatakan Anies Baswedan saat acara peluncuran buku ‘Dedengkot Betawi dan Milad ke-79 Haji Nuri Thaher’ melalui aplikasi Zoom.
Dalam kesempatan itu hadir Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Lulung Abraham Lunggana.
Menurut Anies Baswedan, pengetesan PCR hanya dilakukan kepada orang yang terpapar Covid-19, berikut orang yang pernah kontak erat dengannya.
• Ada Orang Berinisial JA di Bukti Percakapan WhatsApp Jaksa Pinangki dan Anita Kolopaking
Petugas bakal melacak orang-orang yang pernah berkontak dengan pasien Covid-19, selama 14 hari sebelumnya untuk dites.
“Kalau Si A kena Covid-19, maka Si A ditanya 14 hari kemarin ketemu siapa saja?"
"Nah, semua orang yang dia temui 14 hari terakhir, itulah yang dipanggil untuk tes.”
• Pakai Konsep Herd Immunity, Menko PMK Bilang Tak Semua Warga Indonesia Perlu Divaksin Covid-19
“Jadi kami tidak melakukan testing sebagai pertunjukan, tapi testing sebagai pengendalian Covid-19,” tegas Anies Baswedan.
Anies Baswedan juga mengungkapkan vaksin Covid-19 di Amerika Serikat akan siap pada kuartal ketiga tahun 2021.
Hal itu dikatakan Anies Baswedan setelah mengikuti kesaksian Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular Amerika Serikat melalui tayangan virtual.
• Djoko Tjandra Sepakat Berikan Rp 148 Milliar kepada Pejabat Kejagung dan MA, Sudah Cair Atau Belum?
“Covid-19 ini sampai sekarang belum kelihatan ujungnya dan belum kelihatan kapan selesainya."
"Tadi malam (Jumat 18/9/2020) saya mengikuti kesaksian Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular di Amerika Serikat yang bersaksi di depan kongres dan senat,” bebernya.
“Di depan Senat Amerika itu, dia mengatakan bahwa vaksin di Amerika Seriat siap sekitar kuartal ketiga 2021,” tambah Anies Baswedan.
• Boyamin Saiman Duga Titik Awal Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung Tidak Cuma di Satu Tempat
Anies Baswedan melanjutkan, Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular itu lalu memaparkan, vaksin baru siap dipakai untuk seluruh warga Amerika Serikat pada pertengahan 2022.
Meski Anies Baswedan tidak menyebutkan nama pejabat penting di Amerika itu, namun dia menyebut sosoknya sangat tersohor di seluruh dunia.
“Dia mengatakan bahwa di Amerika (vaksin) baru siap pada kuartal ketiga tahun 2021."
• Sudah 117 Dokter Indonesia Gugur Akibat Covid-19, Terbanyak di Jawa Timur
"Itu Amerika, bukan Indonesia. Nanti Indonesia lain cerita, kita lihat nanti,” cetusnya.
Anies Baswedan meminta peserta yang hadir dalam peluncuran buku tersebut untuk membantu pemerintah daerah mengampanyekan bahaya dan pencegahan Covid-19.
Kampanye mengenai Covid-19 bisa disampaikan kepada saudara, kerabat, tetangga, dan masyarakat lainnya.
• Sebulan Lebih Jadi Tersangka, Jaksa Pinangki Bakal Disidang pada 23 September 2020
Perilaku penting yang harus diikuti masyarakat saat berada di luar rumah adalah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sesering mungkin.
“Kita harus punya stamina agak panjang, dan kita harus punya kemampuan untuk siap menghadapi (pandemi)."
"Ini bukan jangka pendek, karena itu mari kita sama-sama mengajak semuanya untuk menjaga protokol kesehatan dalam arti yang sesungguhnya,” tuturnya.
• Jokowi Bakal Pidato di Sidang Majelis Umum PBB pada 23 September 2020, Ini Temanya
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 18 September 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 59.840 (24.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 39.993 (17.6%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 18.942 (8.1%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 15.925 (6.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 14.026 (6.2%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 9.572 (4.3%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 9.176 (3.9%)
BALI
Jumlah Kasus: 7.543 (3.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 6.605 (2.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 5.293 (2.3%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 4.894 (2.0%)
RIAU
Jumlah Kasus: 4.687 (1.7%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 4.232 (1.9%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 4.036 (1.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 4.002 (1.5%)
ACEH
Jumlah Kasus: 3.352 (1.2%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 3.178 (1.4%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 3.029 (1.4%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 2.510 (1.1%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 2.353 (1.1%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 2.060 (0.9%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 2.037 (0.8%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.973 (0.9%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 1.582 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 1.387 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 840 (0.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 694 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 523 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 485 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 484 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 358 (0.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 306 (0.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 313 (0.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 289 (0.1%). (*)