Virus Corona

Ada Pegawai Positif Covid-19, Kemendikbud Terapkan Sistem Piket

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Biro Kerja sama dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Evy Mulyani membantah kabar pemberlakuan lockdown di lingkungan Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta.

Sejumlah pegawai Kemendikbud dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan tes berkala.

Saat ini, Kemendikbud menerapkan sistem piket selektif bagi pegawai yang sehat.

Pemerintah Niat Bubarkan 96 Lembaga dan Komisi, yang Dibentuk Pakai PP dan Perpres Lebih Mudah

"Tidak ada lockdown, namun yang dilakukan adalah pendekatan piket dengan kebijakan yang sangat selektif."

"Untuk memastikan hanya yang sehat dan tidak berisiko yang ditugaskan piket," ujar Evy melalui keterangan tertulis, Rabu (8/7/2020).

Evy memastikan proses pelayanan dan pekerjaan di lingkungan Kemendikbud tetap berjalan maksimal.

Kepala Divisi Hukum Polri Diduga Hilangkan Barang Bukti Penyerangan Novel Baswedan, Ini Indikasinya

Dirinya memastikan kegiatan di Kemendikbud tidak terganggu dengan adanya hal ini.

"Seluruh pekerjaan dan layanan tetap berjalan secara penuh," kata Evy.

Dirinya mengungkapkan selama ini seluruh unit kerja di lingkungan Kemendikbud selalu melakukan sterilisasi dan disinfeksi secara periodik.

Djoko Tjandra Sempat Mampir ke Indonesia, Ketua Komisi III DPR: Terkesan Negara Kalah

Evy juga memastikan pihaknya selalu menjalankan seluruh protokol kesehatan dengan konsisten.

Mengenai kondisi pegawai yang positif, Kemendikbud telah melakukan langkah sesuai protokol kesehatan.

Pegawai tersebut menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing.

DPR Izinkan Kementerian Pertanian Produksi Kalung Eucalyptus, Asal Tidak Pakai APBN

Sementara terkait status Covid-19 para pegawainya, Evy mengatakan pihaknya tidak memiliki wewenang untuk memberikan keterangan.

"Untuk laporan tersebut hanya dari Gugus Tugas yang berwenang menyampaikan," cetus Evy.

Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengonfirmasi pegawainya positif Covid-19.

KRONOLOGI Djoko Tjandra Bikin KTP Elektronik di Kelurahan Grogol Selatan, Kelar Tak Sampai 1 Jam

Nizam mengatakan hal ini diketahui setelah pihaknya melakukan tes Covid-19 secara berkala pada pekan lalu.

"Pekan lalu dilakukan tes berkala untuk seluruh karyawan," ujar Nizam saat dikonfirmasi, Rabu (8/7/2020).

• Kuasa Hukum Djoko Tjandra dan Ketua PN Jaksel Dipolisikan, Kasusnya Mirip Pengacara Setya Novanto

Hasilnya, ditemukan pegawai Kemendikbud yang positif Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala, alias orang tanpa gejala (OTG).

"Ada yang positif tanpa gejala," kata Nizam.

Meski begitu, Nizam belum merinci jumlah pegawainya yang dinyatakaan positif Covid-19.

• Doni Monardo: Covid-19 Malaikat Pencabut Nyawa

Nizam mengatakan pihaknya selama ini rutin mengadakan disinfeksi dan sterilisasi di lingkungan Kemendikbud.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Virus Corona di lingkungan Kemendikbud.

"Dikti secara berkala kita disinfeksi dan sterilisasi untuk menjaga kesehatannya," tutur Nizam.

• Satgas Tinombala Salah Tembak Dua Petani Kopi, 12 Personel dan Proyektil Peluru Diperiksa di Jakarta

Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dinyatakan positif mengidap Covid-19 itu lantas diminta melakukan isolasi mandiri.

Langkah ini dilakukan setelah ditemukan pegawai yang positif Covid-19 dalam pemeriksaan berkala.

"Kita minta untuk melakukan isolasi mandiri," ucap Nizam.

• Tanggapi Kalung Pembasmi Virus Corona, Fahri Hamzah: Jangan Mencemooh, Biar Dibuktikan

Nizam mengatakan saat ini para pegawai Kemendikbud dalam kondisi sehat.

"Alhamdulillah semua sehat," cetus Nizam.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 7 Juli 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 14.601 (22.0%)

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 12.857 (19.5%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 6.192 (9.2%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 4.878 (7.2%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 3.779 (5.6%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 3.695 (5.6%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 2.356 (3.5%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 2.057 (3.2%)

BALI

Jumlah Kasus: 1.940 (2.9%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 1.821 (2.8%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 1.531 (2.4%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 1.392 (2.1%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 1.252 (1.9%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 1.058 (1.6%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 967 (1.5%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 830 (1.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 780 (1.2%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 603 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 487 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 344 (0.5%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 346 (0.5%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 313 (0.5%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 276 (0.4%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 266 (0.4%)

RIAU

Jumlah Kasus: 236 (0.4%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 206 (0.3%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 201 (0.3%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 191 (0.3%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 171 (0.3%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 144 (0.2%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 127 (0.2%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 121 (0.2%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 118 (0.2%)

ACEH

Jumlah Kasus: 88 (0.1%). (Fahdi Fahlevi)

Berita Terkini