Virus Corona Jabodetabek

Saksi Ungkap Tidak Ada Pengeroyokan Terkait Viral Kerabat RT Pukuli Warga di Rawa Badak Utara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi perkelahian yang viral antara kerabat RT dengan warga di Jalan Rawa Binangun II, RT 006/RW 008, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Jumat (24/4/2020).

WARTAKOTALIVE.COM, KOJA - Informasi pemukulan dan pengeroyokan kerabat RT terhadap warga terkait dengan bantuan sosial Pemprov DKI Jakarta viral di media sosial.

Namun informasi peristiwa yang terjadi di Jalan Rawa Binangun II, RT 006/RW 008, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, tidak ada unsur pengeroyokan.

Seorang warga, Rusli (65) mengatakan peristiwa itu terjadi Kamis (23/4/2020) sore. Ketika itu Nurhayati dan kakaknya, Nur Ayni menanyakan bantuan sembako.

Hanya saja jawaban dari pengurus RT setempat tidak membuatnya puas. Alhasil Nur Ayni pun mengucapkan kata-kata kasar terhadap Prita yang tidak lain anak pengurus RT setempat.

"Rupayanya Nung (Nur Ayni) ini ngomongnya agak kasar ke anak ibu RT, si Prita. Tapi saya bilang ke dia (Prita) supaya pulang, pulang dia," kata Rusli, Jumat (24/4/2020).

• Jeritan Pilu Pengusaha Restoran di Halim saat Pandemi, 12 Hari Buka Dagangan Hanya Laku Rp 90.000

• BREAKING NEWS: Giliran Rusia Sebut Virus Corona Buatan Manusia, Peneliti China Lakukan Langkah Gila

• Pengusaha Sukses Anne Patricia Sutanto, Cepat Menangkap Peluang Bisnis di Balik Virus Corona

• VIRAL Video Presiden Jokowi Sebut Arti Mudik dan Pulang Kampung Beda, Ini Difinisi Mudik dalam KBBI

Namun Nur Ayni dan Nurhayati yang masih ngotot dengan permasalahan tersebut, membuat suasana semakin panas. Prita pun merasa tidsk terima mendapatkan ucapan kasar.

Alhasil perkelahian antar keduanya tidak dapat dihindarkan. Nur Ayni turun dari motornya dan menghampiri Prita hingga terjadi jambak-jambakan antar keduanya.

"Kalau pengeroyokan nggak ada hanya misahinnya waktu itu manusianya banyak," kata pria yang masih kerabat dengan Nurhayati tersebut.

• AIR Mata Nunik Tumpah Terjebak di Bandara Soekarno-Hatta, Sedih Mikir 3 Anaknya di Lampung

Kementerian Perhubungan Resmi Tutup Penerbangan Lokal Selama Mudik Lebaran 2020, Begini Skemanya

Nur Ayni sendiri bukan merupakan warga setempat melainkan warga Lagoa, Koja, Jakarta Utara.

Sementara Nurhayati sudsh lama tinggal di Bekasi, Jawa Barat meski masih terdaftar di Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara.

Dipukul Ibu RT Gara-gara Minta Jatah Sembako

Baru-baru ini sebuah cerita mengenai penganiayaan di sosial media Facebook menjadi viral.

Cerita tersebut bermula dari seorang wanita yang diketahui bernama Nur, meminta jatah bantuan sosial sembako dari pemerintah di tengah wabah corona.

Nur merasa dirinya tercatat sebagai penerima bantuan sembako, namun sembako yang diharapkan tak urung juga diterima.

Nur pun mendatangi kediaman Ketua RT untuk meminta haknya. Namun, Ibu RT merasa Nur tidak layak mendapat bantuan karena tidak berdomisili di daerah itu.

Karena alasan itu, Nur pun pergi menemui Ketua RW untuk mendapatkan kejelasan..

• Viral Driver Ojol Naik Kuda Putih di Jalanan, Komentar Netizen: Itu Pangeran Menyamar Jadi Ojol

• Bantuan Sosial Sembako dari Pemkot Bekasi Salah Sasaran, Begini Tanggapan Rahmat Effendi

Rupanya, Ibu RT merasa geram karena Nur melaporkannya kepada Ketua RW setempat.

"Ngapain nanya Pak RW? Pak RW tidak berhak, yang berhak di wilayah ini saya. Bertahun-tahun nggak berdomisili di sini, giliran dengar dapat sembako datang kesini, kamu pernah bayar iuran nggak ke saya?" ujar Ibu RT dalam video yang tersebar di jagat maya.

Bahkan keluarga RT pun sampai mengusir Nur dengan mengancam membuatkannya surat pindah.

Setelah itu, keributan masih terjadi sampai-sampai keluarga RT tersebut menganiaya Nur.

Akibat penganiayaan tersebut, Nur mendapatkan beberapa luka lebam di wajahnya.

• Jadwal Buka Puasa Jumat 24 April di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Serta Doanya

Nur, seorang warga di Jakarta Utara menderita luka lebam di wajah akibat penganiayaan yang dilakukan keluarga ketua RT di tempat ia tinggal hanya gara-gara meminta sembako.

Cerita viral tersebut diposting oleh akun bernama Rafael Rafa pada Kamis (23/4/2020) lalu.

Dalam keterangannya, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (22/4/2020) lalu, pukul 15.00 WIB.

Lokasinya tepat di Jalan Rawabinangun II RT 006 RW 008 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara.

Hingga Jumat (24/4/2020), postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 9.4 ribu kali.

Postingan tersebut pun dikomentari sebanyak 15 ribu kali oleh warganet di Facebook.

 

Berikut ini Postingan Lengkapnya di Facebook

"Siapa yg terima klo saudaranya di hakimi sm keluarga RT yg main hakim sendiri dan main pukul keroyokan. Di tanya baik-baik soal sembako ko jd RT nya ngotot dan Bicara kasar kpd warganya,Dan ngusir warganya juga.

Bukan manusia tuh melainkan binatang yg gk punya etika tata krama sm warganya.. RT harus nya mengayomi.ini malah ngusir warganya dan mukulin warganya..

Merasa keluarganya nya jagoan atau preman. Ingat bung ini dunia hukum.

Sy gk bakal balas keluarga lu yg hakimi keluarga sy.. Pasti sy bakal tuntut ke polres dan sampai pengadilan. Viral kan video ini pantas kaga RT begini.

Baru jd RT ajah udah balaga kaya orang walikota

Kejadian pukul 15:00 Rabu 22-04-2020 di jln rawabinangun II RT 006 RW 008 rawabadak Utara".

Konfirmasi Tribunnews

Rafa, saudara sepupu korban yang menuliskan cerita tersebut, membenarkan kejadian yang dialami oleh Nur.

Rafa mengatakan, setelah dianiaya, sepupunya itu langsung melapor kepada kepolisian setempat.

Hingga Jumat (24/4/2020) siang tadi,

"Benar itu (kejadian penganiayaan, red), setelah kejadian dipukul itu dia langsung melapor polisi," tutur Rafa saat dihubungi Tribunnews, Jumat (24/4/2020).

Nur, seorang warga di Jakarta Utara menderita luka lebam di wajah akibat penganiayaan yang dilakukan keluarga ketua RT di tempat ia tinggal hanya gara-gara meminta sembako.

Rafa juga menuturkan, sepupunya masih mengurus perkara tersebut di Polres Metro Jakarta Utara.

"Dari pihak korban sedang melaporkannya ke polisi."

"Dia sekarang lagi mengurus ke Polres," kata Rafa.

Rafa pun mengaku tak terima bila keluarganya sampai dianiaya hanya gara-gara sembako.

Lebih lanjut, Rafa menuturkan bila keluarga Ketua RT tersebut belum meminta maaf.

• Hati-hati Berkumur Saat Wudhu dan Sikat Gigi Bisa Batalkan Puasa Ramadan Jika Dilakukan Seperti Ini

Malahan, keluarga Ketua RT itu ingin melaporkan balik tindakan Nur.

"Saya dari pihak keluarga merasa tidak terima, korban masih di Polres."

"Sampai saat ini tidak ada permintaan maaf dari pihak RT-nya."

"Malah dia mau bikin laporan, mau balikin lapor memutar balikan fakta, tapi belum ditanggapin sama polisi," pungkasnya.

(jhs/Tribunnews.com/Maliana)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Tanya Soal Sembako dari Pemerintah, Seorang Ibu di Jakarta Dihajar Istri RT hingga Babak Belur, https://medan.tribunnews.com/2020/04/24/tanya-soal-sembako-dari-pemerintah-seorang-ibu-di-jakarta-dihajar-istri-rt-hingga-babak-belur?page=all.

Editor: Royandi Hutasoit

Berita Terkini