WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-Rencana penghentian operasional bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) ditunda.
Saat ini operasional bus AKAP berjalan normal.
Namun jumlah penumpang bus AKAP hingga saat ini terus menurun
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta agar operasional bus AKAP dihentikan.
Sebagai upaya pencegahan masyarakat mudik ke kampung halamannya.
Hal itu dilakukan agar bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona ke daerah.
• Hindari Corona, Raja Thailand Boyong 20 Selirnya ke Jerman
• Seisi Bandara Heboh, Ketika Penumpang Bermasker Tiba-Tiba Pingsan, ini Faktanya
• Oknum Polisi ini Cabuli Mertuanya yang Berusia 50 Tahun 7 Kali, Padahal Istrinya Muda dan Cantik
• Seisi Bandara Heboh, Ketika Penumpang Bermasker Tiba-Tiba Pingsan, ini Faktanya
• Aksi Ibu Yeti, Pakai Baju Hazmat Periksa Penularan Virus Corona ke Warga, dari Rumah ke Rumah
Ketika dikonfirmasi, Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muslim, menyebut bahwa memang saat ini operasional bus AKAP masih berjalan normal.
"Tapi jumlah penumpang juga terus menurun. Jumlah ini jika kita bandingkan dari bulan Januari," kata Muslim ketika dikonfirmasi Warta Kota, Selasa (31/3/2020) pagi.
Data tersebut dilihat dari jumlah keberangkatan penumpang dari Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Tanjung Priok.
Rata-rata jumlah keberangkatan penumpang pada Januari 2020 di tiga terminal itu mencapai 4.708 penumpang.
"Sementara keberangkatan pada Sabtu 28 Maret, hanya 2.947 atau hanya 62,60 persen. Lalu MInggu, 29 Maret 2.466 penumpang atau hanya 52,38 persen," kata Muslim.
• Mau Ajukan Keringanan Kredit karena Terimbas Corona? Ini Cara dan Syaratnya dari Leasing
• PLN Pastikan Informasi Kompensasi WFH adalah Hoax
• Kisah Sadad, Rela Antar Jemput ASI Buah Hati, Disaat Istri Berjibaku Sebagai Perawat Pasien Covid-19
Kemudian, pada Senin, 30 Maret kemarin hanya 1.729 penumpang atau 336,72 persen.
Pihaknya, menurut Muslim telah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan penyebaran virus corona.
"Kami melakukan edukasi pencegahan virus corona dengan pemasangan spanduk, poster, dan lainnya. Selain itu juga dengan penyemprotan disinfektan setiap hari serta menempatkan hand sanitizer," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Terminal Pulo Gebang Bernard Pasaribu mengatakan pemberhentian layanan ditunda karena belum dapat izin pemerintah pusat.
"Sementara pemberhentian belum berlaku, ditunda," kata Bernard.
Bernard menambahkan alasan penundaan karena belum didapati restu dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), terkait kebijakan yang diberlakukan untuk menantisipasi penyebaran virus corono.