Virus Corona

Wuhan Menjelma Sebagai Zombieland yang Terisolasi dan Pengidap Corona Bergelimpangan di Tempat Umum

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyakit mematikan karena corona telah mengakibatkan banyak warga bergelimpangan di jalan-jalan di Wuhan.

Kekacauan terjadi sejak wabah corona virus merasuki kawasan Wuhan, yang dijuluki sebagai kota zombie atau zombieland.

Selain mereka terisolasi, warga juga saling curiga karena khawatir orang yang ada di sekitarnya telah terjangkit virus corona tersebut.

Selama ini, zombie hanya dikenal di sejumlah film, tapi mayat hidup mungkin bisa menjadikan warga Wuhan yang berpopulasi 11 juta jiwa terkena dampak buruk.

Rezim komunis Cina telah melakukan tindakan mengisolasi Wuhan meski sebagian lolos sempat keluar dan masuk ke kawasan itu.

Seperti misalnya seorang warga Amerika Serikat (AS) yang positif terkena corona dan langsung ditangani dengan cepat.

Perkembangan di Wuhan semakin kacau seiring dengan keganasan corona yang mematikan.

Warga Wuhan jelas menderita karena mereka dilarang keluar dari Wuhan sementara mereka juga takut tertular karena penyakit ini dengan cepat menular dari orang ke orang.

Teror Corona Semakin Menakutkan karena Penyebaran Demikian Cepat Kala Satu Pengidap Kontak 16 Orang

Sebagaimana diungkap Daily Mirror, dikutip Warta Kota, Jumat (24/1/2020), kecemasan warga Wuhan dan dunia semakin meningkat.

Soalnya mereka yang terjangkiti corona bisa berjatuhan di jalan tanpa mereka sempat menyadari sudah tertular.

Bahkan, mereka yang sakit terjangkit wabah itu bisa mendadak jatuh dan mati di jalan dan jatu begitu saja, sehingga semua warga panik menyaksikan hal itu.

Penyakit mematikan karena corona telah mengakibatkan banyak warga bergelimpangan di jalan-jalan di Wuhan. (Daily Mirror)

Pihak medis juga menggunakan pakaian khusus yang semua tertutup untuk menghindari bersentuhan dengan korban.

Corona dikatakan bisa menular dari air liur pasien dan udara.

Meski, sejauh ini, corona diduga menyebar dengan cepat karena warga di Cina gemar menyantap makanan yang tidak biasa.

Misalnya, sup kelelawar, yang diduga sebagai salah satu penyebab warga terkena penyakit mematikan setelah dimasuki oleh coronavirus.

Pencegahan Corona Virus Ditingkatkan Rezim Komunis Cina pada Warga Wuhan Diwajibkan Memakai Masker

Dalam berita yang diungkap Mirror mengulas bahwa orang yang terinfeksi terlihat mati di jalan-jalan di kota Cina tersebut, yang dijuluki zombieland.

Klip video dan gambar telah muncul menunjukkan, petugas medis dalam pakaian khusus hazmat dan masker gas cenderung dilakukan kepada orang-orang yang tampaknya bergelimpang di jalan di Wuhan, Cina.

Rekaman itu menunjukkan, orang-orang pingsan dan sekarat di jalan-jalan karena mereka kemudian dirawat dengan cepat oleh petugas medis berjas hazmat di Wuhan, Cina.

Orang-orang yang terinfeksi itu dapat terlihat berbaring tak bergerak di tanah di kota yang telah ditutup, setelah pecahnya wabah coronavirus.

Pneumonia Wuhan adalah nama untuk coronavirus baru yang telah menjatuhkan sejumlah 41 orang sejak pecah di kota Wuhan, Cina, yang dijuluki 'zombieland'.

Sekarang, sebuah klip video yang mengerikan telah diposting di Instagram, yang menunjukkan, petugas medis mengenakan jas hazmat dan masker gas yang untuk menangani pria yang berbaring menghadap ke bawah, saat orang pada umumnya lewat di jalan yang sama.

Virus corona yang mematikan, yang telah menewaskan 17 orang, dikabarkan telah disebarkan oleh sup kelelawar.

Sebuah gambar juga telah diposting di Instagram menunjukkan seorang pria berbaring telentang di luar sebuah toko ketika seorang petugas medis mengenakan jas hazmat berdiri di sebelahnya.

Saksi mata menjelaskan klaim, korban, yang mengenakan topeng pelindung, kehilangan kesadaran dan pingsan, saat dia mengantre untuk pengurusan dokumen.

Adegan mengerikan itu disaksikan oleh enam orang yang mengenakan penutup kepala warna putih dilengkapi kaca.

Virus corona yang mematikan, yang telah menewaskan 25 orang, diungkapkan, bisa saja disebarkan oleh sup kelelawar.

Para ahli percaya, kelelawar buah atau kalong bisa menjadi tuan rumah bagi virus tersebut berkembang biak karena para peneliti telah menyepelekan kondisinya, yang mirip dengan pneumonia dan SARS, menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam Buletin Sains Cina.

Wuhan, tempat asal virus, telah dikarantina, karena virus terus menyebar.

Pemerintah lokal Wuhan mengatakan, mereka akan menutup semua jaringan transportasi perkotaan dan menangguhkan penerbangan keluar dari kota pada pukul 10.00, hari ini.

Ada saran untuk bisa disalahkan adalah sup kelelawar, setelah cuplikan masakan yang tidak biasa itu muncul online, lapor Daily Star.

Sebuah gambar aneh dari kelelawar yang menyeringai dengan bagian dalamnya yang matang mengambang di antara kaldu dalam mangkuk, sebelum dikonsumsi oleh seorang wanita.

Pemandangan seperti itu adalah biasa saja karena memang mereka gemar mengonsumsi sup kelelawar.

Sebelumnya, diberitakan bahwa teror corona semakin mencemaskan seiring dengan cepatnya virus itu menular dan tidak mudahnya menangani tersangka pengidap virus corona.

Sejauh ini, biasanya tersangka pengidap corona akan diisolasi sedemikian rupa di dalam wadah tertutup, yang mengakibatkan tersangka tidak bersentuhan dengan orang lain.

Situasi itu mengakibatkan kawasan Wuhan yang berpenduduk 11 juta jiwa diisolasi karena bahkan perawat dan dokter bisa tertular di saat mereka berupaya mengobati pasien terjangkit corona.

Sebagaimana diungkap sejumlah media, seorang tersangka pengidap penyakit mengerikan itu bahkan memasuki Amerika Serikat (AS).

Setidaknya, tersangka pengidap virus corona atau corona virus tersebut telah melakukan kontak dengan sejumlah 16 orang di Amerika Serikat (AS).

Persoalannya, dia tidak diketahui mengidap wabah tersebut, lima hari sebelumnya.

• Penjelasan Ustadz Adi Hidayat untuk Meluruskan Anggapan Keliru Tentang Sunnah Rosul di Malam Jumat

Penyebaran virus corona atau corona virus itu berlangsung dengan sangat cepat.

Rezim komunis Cina bahkan sudah melakukan isolasi di Wuhan, yang berpenduduk 11 juta jiwa itu.

Sebagaimana diungkap Daily Mail US, dikutip Warta Kota, Kamis (23/1/2020), pejabat kesehatan mengharapkan, adanya kasus coronavirus di AS.

Dia mengakui bahwa pasien Amerika Serikat adalah yang pertama tidak didiagnosis.

Masalahnya, selama lima hari, setelah kembali dari Ground Zero di Wuhan dan dia melakukan kontak dengan setidaknya 16 orang.

Para pejabat mengatakan, jumlah orang Amerika yang terinfeksi coronavirus kemungkinan akan bertambah karena penyakit ini terus menyebar pada tingkat yang lebih cepat dari pada yang diperkirakan sebelumnya.

• Kesaksian Ketua RT di Cilandak Menguatkan Kalau Sosok M Fatah Memang Menjadi Seorang Transgender

Kasus AS pertama dialami oleh seorang pria negara bagian Washington berusia 30-an yang dikonfirmasi hari Selasa.

Para pejabat mengatakan pria yang tidak disebutkan namanya itu mungkin telah bertemu - dan karenanya berpotensi terinfeksi - di mana 16 orang atau lebih di Amerika sejak tertular.

Dia didiagnosis Senin, lima hari setelah kembali dari Wuhan.

Pasien itu untungnya telah pulih dengan baik di sebuah rumah sakit di Everett, Washington.

Virus corona telah menewaskan 17 dan membuat sakit sedikitnya 642 orang di seluruh dunia, sejak pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina, pada akhir Desember.

Teror corona semakin mencemaskan seiring dengan cepatnya virus itu menular dan tidak mudahnya menangani tersangka pengidap virus corona. (Daily Mail)

Mayoritas kasus telah terjadi di Cina tetapi beberapa telah dilaporkan di Thailand, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Vietnam dan AS.

Para ilmuwan memperkirakan jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi sejak wabah dimulai adalah ribuan, mungkin lebih tinggi dari 9.000.

• Rumah Mewah di Tambora Dibongkar oleh Petugas Satpol PP karena Melanggar Izin Mendirikan Bangunan

Virus ini diperkirakan telah menyebar ke manusia dari pasar makanan laut Wuhan di mana hewan liar diduga diperdagangkan secara ilegal.

Kepedulian internasional telah berkembang dengan wahyu bahwa virus itu menyebar tidak hanya dari hewan ke manusia, tetapi di antara manusia.

AS diperkirakan akan melihat kasus-kasus tambahan coronavirus baru yang mematikan di Cina/

Para pejabat kesehatan memperingatkan setelah orang Amerika pertama yang terinfeksi terungkap telah melakukan kontak dengan setidaknya 16 orang sebelum ia dimasukkan ke dalam isolasi.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sementara itu, wartawan Warta Kota, Fitriyandi Al Fajri melaporkan bahwa Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih mendalami laporan adanya penyebaran Novel Coronavirus (CoV) di wilayah setempat. Pengecekan dilakukan dengan cara pemindaian suhu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten dengan menggandeng dinas terkait di wilayah setempat.

“Kalau ada yang masuk Indonesia kemudian datang dari negara terjangkit dan menunjukan gejala, informasi akan segera kami terima dari bandara,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia Handayani pada Kamis (23/1/2020).

Sejauh ini, kata dia, belum ada informasi mengenai pasien CoV yang ada di Jakarta. Namun bila ada informasi terbaru dari pihak luar, lembaganya akan menelusuri kebenarannya.

“Sejauh ini dari hasil pemindaian suhu di bandara, dari informasi orang sakit yang memang kami tangkap informasinya di Dinas Kesehatan DKI Jakarta belum ada yang terkonfirmasi,” ujar Dwi.

Selain dari bandara, informasi soal orang yang sakit dengan gejala CoV juga akan diterima dinas dari rumah sakit. Pasien yang dicurigai terkena penyakit ini bila memiliki riwayat perjalanan dua pekan sebelumnya dari negara terjangkit asal Tiongkok.

“Kalau ada informasi baik di media ataupun perorangan, atau dari rumah sakit. Kami akan telusuri ulang untuk memastikan benar atau tidak informasinya,” jelasnya. (Fitriyandi Al Fajri)

• Hasil Autopsi Jasad Lina Istri Sule akan Menjawab Misteri Jari Korban yang Membiru Bukti Tidak Wajar

Sementara itu, BBC Indonesia melaporkan bahwa virus corona menyebar dalam "kecepatan yang mengkhawatirkan" dengan temuan kasus baru di Singapura, Vietnam dan Arab Saudi.

Di Jakarta, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan bahwa seorang pegawai perusahaan telekomunikasi Huawei, yang diketahui sebagai warga negara China, tidak terjangkit virus corona.

Di Skotlandia, Inggris, empat orang diperiksa karena dicurigai tertular setelah kembali dari Wuhan.

Sejauh ini, jumlah total orang tertular virus corona lebih dari 630 orang dan 17 orang meninggal dunia di China.

AS telah melaporkan kasus virus corona pertama.

Kota Wuhan, yang menjadi sumber virus, telah ditutup untuk lalu lintas keluar masuk orang, sementara kota Huanggang juga ditutup sebagian, untuk menekan penyebaran virus.

Peringatan Imlek dalam skala besar dibatalkan di sejumlah kota.

• Terdapat Motor CBR dan Mobil Honda Jazz di Lokasi Kuburan Ribuan Kendaraan di Teluk Puncung Bekasi

Pemerintah sejumlah kota termasuk Beijing membatalkan perayaan Imlek dalam skala besar untuk menekan penyebaran.

Dua warga China di Vietnam dinyatakan positif terkena virus corona dan tengah dirawat di rumah sakit, kata para pejabat setempat.

Pria China di Ho Chi Minh City itu tertular ayahnya yang pergi ke Vietnam dari Wuhan pada 13 Januari. Ayahnya dirawat pada 17 Januari. Dua warga China ini telah dikarantina.

Sementara itu, Kementerian Luar negeri India mengatakan seorang perawat India yang bekerja di Arab Saudi dites positif tertular. Perawat itu kemungkinan terkena saat merawat koleganya dari Filipina.

Singapura juga memastikan ada satu orang yang positif terkena.

Virus corona juga terjadi di Thailand, Macau, Hong Kong, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang.

"Kecepatan penyebaran yang mengkhawatirkan"

Teror corona semakin mencemaskan seiring dengan cepatnya virus itu menular dan tidak mudahnya menangani tersangka pengidap virus corona. (Daily Mail)

Seorang dokter di rumah sakit Wuhan mengatakan kepada BBC News bahwa kecepatan penyebaran ini mengkhawatirkan. BBC memutuskan untuk melindungi identitas dokter perempuan ini.

"Dalam dua minggu terakhir, tingkat penyebaran mengkhawatirkan," katanya.

"Saya takut karena ini adalah virus baru dan data yang ada meresahkan," katanya.

"Rumah sakit-rumah sakit dibanjiri pasien, ada ribuan orang, saya tak pernah melihat hal begitu banyak pasien sebelumnya."

"Mereka harus menunggu berjam-jam sebelum mereka bertemu dokter, jadi bayangkan bagaimana mereka panik. Ini virus baru, tak banyak informasi (tentang wabah ini)," katanya.

• Kekhawatiran Tenaga Honorer di Depok Membuncah Takut Dibuang Bila Penghapusan Tenaga Honorer Berlaku

Di Jakarta, penegasan Menteri Kesehatan Terawan mengunjungi kantor Huawei di Gedung BRI 2, Jakarta, di tengah informasi simpang-siur yang sempat beredar dan menyebut bahwa seorang pegawai diisukan terjangkit virus tersebut.

Pada Kamis (23/1/2020) siang, beredar kabar di media sosial dan grup aplikasi Whatsapp bahwa pegawai Huawei berkewarganegaraan China itu, yang sedang bertugas di Jakarta, diduga terjangkit virus corona.

Hasilnya, Terawan kepada wartawan menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

"Saya ke sini sengaja mengecek di lapangan apa yang terjadi. Ternyata tidak terjadi apa-apa dan dipastikan dia hanya sakit radang tenggorokan biasa," kata Terawan di Gedung BRI 2, Jakarta (Kamis (23/01).

Terawan mengatakan, Dinas Kesehatan telah memberikan laporan ke dirinya mengenai hasil pemeriksaan pegawai Huawei.

Bandara di Roma Fiumicino, para petugas menggunakan masker saat memeriksa koper dari China.
Lanjut Terawan, pegawai tersebut menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi, Jakarta.

"Sakit tenggorokan biasa. Sekarang sudah rawat jalan," kata Terawan.

Terawan berjanji akan mengecek secara langsung segala perkembangan informasi mengenai virus corona.

"Terjadi di mana pun di wilayah Indonesia akan saya langsung cek (kunjungi)," katanya.

Ia pun menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan dan pihak terkait kini bekerja 24 jam dalam mencegah masuknya virus corona ke Indonesia, baik di bandara, pelabuhan, dan jalur darat.

Penumpang dari Wuhan di Bandara Narita, Tokyo, Jepang.

"Kita berdoa bersama-sama semoga penyakit itu tidak masuk. Kita lakukan dengan cara bekerja keras dan berdoa," lanjutnya.

Apa yang terjadi sebelum Menkes berkunjung ke Gedung BRI 2?
Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia (BRI), Hari Purnomo mengeluarkan keterangan tertulis yang mengatakan bahwa ada informasi salah mengenai pekerja Huawei yang disebutkan terjangkit virus corona.

Hari Purnomo menjelaskan bahwa BRI telah berkordinasi dengan Huawei dan pihak terkait untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi tersebut.

"Selanjutnya, pekerja Huawei tersebut telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis dan dari hasil diagnosa rumah sakit, dinyatakan bahwa pekerja tersebut terserang radang tenggorokan," kata Hadi.

Apa respons Huawei atas isu karyawannya terinveksi virus corona?

Pada Kamis (23/01) siang, beredar kabar di sosial media bahwa terdapat seorang pegawai Huawei di Jakarta yang diduga terjangkit virus Corona.

Selain itu, tersebar juga di grup whatsapp dan media sosial, surat himbauan dari Huawei Indonesia kepada para pegawainya agar mengenakan masker pernapasan demi alasan kesehatan.

Dalam rilisnya, Huawei menjelaskan seorang karyawannya dari China yang mengunjungi kantor Huawei di Jakarta "mengalami demam".

Kemudian pegawai tersebut segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan, demikian keterangan rilis tersebut.

"Saat ini, kami belum dapat menyatakan apakah karyawan tersebut terjangkit Virus Corona atau tidak hingga kami menerima konfirmasi dari pihak rumah sakit selaku otoritas dalam bidang kesehatan. Begitu kami menerima konfirmasi, kami akan menginformasikan kembali."

Kemudian, mengenai pengumuman pembagian masker, Huawei menjelaskan kebijakan itu merupakan bagian dari prosedur serta bentuk kepedulian terhadap kesehatan di lingkungan kerja Huawei.

Indonesia siapkan 100 rumah sakit

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, dokter Vensya Sitohang, mengatakan pemerintah telah menyiapkan 100 rumah sakit yang ditetapkan sebagai rujukan untuk penyakit yang baru muncul atau emerging disease.

Logistik seperti peralatan skrining, masker, dan alat pelindung diri juga sudah disiapkan di seluruh pintu masuk Indonesia, terutama di 19 daerah yang menerima penerbangan langsung dari China.

"Ini sudah kami cek semuanya. Di pintu masuk yang ada penerbangan langsung dari Tiongkok, baik itu darat, laut, udara, ini sudah siap," kata Vensya.

Indonesia dan negara-negara lain meningkatkan kewaspadaan setelah dikonfirmasi pada Selasa lalu (21/01) bahwa virus corona jenis baru, yang juga dikenal dengan nama 2019-nCoV, bisa menular dari manusia ke manusia.

• Pengendara yang Merokok Termasuk dalam Kategori Pelanggaran dalam Penerapan Tilang Elektonik

Kasus corona menimbulkan banyak kekhawatiran di tengah kecaman terhadap perlakuan brutal rezim komunis Cina terhadap masyarakat Islam di Xinjiang, yang dimasukkan kamp konsentrasi.

Banyaknya kecaman juga diberikan pada tindakan keji komunis Cina pada masyarakat di Tibet, yang juga diduduki Cina dan diperlakukan secara kejam.

Berita Terkini