Helmy Yahya Dicopot

Helmy Yahya Menjawab Isi Surat dari Dewan Pengawas TVRI Terkait dengan Keputusan Pencopotan Dirinya

Penulis: Joko Supriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Mantan Dirut TVRT, Helmy Yahya angkat bicara pencopoannya dengan menggelar jumpa pers di kawasan Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).

Helmy Yahya menyikapi pencopotannya sebagai Direktur Utama TVRI yang dilakukan oleh Dewan Pengawas LPP TVRI pada Rabu (18/12/2019).

Keterangan itu disampaikan di Restoran Kelapa Dua Senayan, Jumat (17/1/2020) sore.

Dalam kesempatan itu, Helmy menyampaikan surat pembelaannya setebal 27 halaman dan 1.200 lampiran.

Salah satu pencopotan jabatannya berkaitan dengan penyiaran siaran liga inggris di TV milik pemerintah itu.

Dalam surat nomor 8/DEWAS/TVRI/2020 dinyatakan jika Helmy Yahya diberhentikan secara hormat sebagai Direktur Utama TVRI priode 2017-2022. Namun pada 4 Desember Helmy sempat diberhentikan sementara.

"Saya diberikan surat cinta, isi pemberhentian karena pembelaan saya di tolak, dan ada beberapa catatan, dan ini saya akan jawab," kata Helmy Yahya, Jumat (17/1/2020).

Helmy Yahya Mengungkap Surat Pencopotannya Sebagai Dirut TVRI Ternyata Adalah Bukan Suara Bulat

Catatan pertama tertulis 'tidak menjawab atau memberi penjelasan mengenai pembelian program siaran berbiaya besar antara lain Liga Inggris dari pelaksana tertib administrasi anggaran TVRI. Padahal Liga Inggris yang siarkan merupakan killer konten yang membuat rating TVRI naik.

"Liga Inggris dilaporkan kepada Dewan secara administratif pada tanggal 17 Juli 2019, rapat itu di pimpin oleh ketua dewas. Kepada dewas dilaporkan mengenai jenis kerjasama, harga, pedapatan iklan dan sistem enkripsi," kata Direktur Program dan Berita TVRI Apni Jaya Putra.

Dewan Pengawas melalui surat nomor 127 Dewas 2019 tanggal 18 Juli, memberikan surat arahan mengenai Liga Inggris. Salah satunya tertulis tertib administrasi atas pola acara dan anggaran sehubungan penayangan Liga Inggris.

"Jadi apakah pak Helmy tidak melapor, kami sudah melapor, bahkan ketua dewas pengawas hadir pada saat lauching Liga Inggris," kata Apni.

Tukang Bakso dan Warteg di Depok Dipasang Alat Perekam Data Online untuk Memantau Perolehan Pajak

Sedangkan Direktur Keuangan TVRI, Isnan Rahmanto mengatakan bahwa anggaran pemerintah disusuh satu tahun sebelumnya, sedangan penayangan Liga Inggris muncul pada pertengahan tahun 2019.

"Artinya secara anggaran kami belum siapkan, tapi direksi secara kolektif kolegial memutuskan bahwa anggaran ini dimungkinkan mengunakan dibiayai dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," katanya.

Pedagang Bakso dan Warteg Resah Mau Dipasang Alat Perekam Pajak yang Bisa Memukul Industri Kecil

Kedua yaitu adanya ketidak sesuaian rebrending TVRI dengan rencana kerja yang ditetapkan oleh Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) dan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga LPP TVRI.

"Sebenarnya anggaran itu tidak kemana-mana. Rebrending. Rebrending lah yang membuat TVRI semakin keren. Tetapi apakah anggaran ada yang tidak sesuai? Yang kita lakukan itu sudah sesuai walau tidak ada anggaran. Apakah menyimpang tidak, kalo ada pasti kita sudah di semprit sama BPK," kata Helmy.

Banyak Kabel Semrawut, Dewan Minta Pemkot Bekasi Buat Program Pembangunan Box Utilitas

Selain itu ada poin dimana honor karyawan tidak dibayarkan tepat waktu, Helmy menyampaikan secara tegas tidak ada honor karyawan yang tidak dibayarkan.

Halaman
1234

Berita Terkini