Korupsi di PT Asabri

Diduga Ada Big Man, Koruptor Asabri Dinilai Biadab karena Curi Hasil Keringat dan Darah Prajurit TNI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asabri

Prabowo Tak Habis Pikir

Pertama kali mendengar dan menerima laporan dugaan kasus korupsi bernilai Rp 10 triliun lebih, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tak habis pikir ada yang tega mempermainkan uang prajurit.

Hal itu karena dari total aset PT Asabri yang mencapai Rp 35 triliun lebih, berasal dari potongan 4,75 persen setiap bulan dari gaji pokok prajurit TNI dan PNS TNI baik.

Prajurit dan PNS itu berada di Mabes TNI, Angkatan Darat, Laut, Udara, maupun yang di Kementerian Pertahanan.

• Hasto Kristiyanto Siap Dipanggil KPK, Sebut PAW Kedaulatan Partai Politik

Hal itu disampaikan Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (13/1/2020).

"Awal mendengar dan menerima laporan terkait kasus Asabri, beliau tak habis pikir ada yang tega mempermainkan uang prajurit," kata Dahnil.

Untuk itu, ia mengatakan saat ini Prabowo Subianto tengah mempelajari kasus tersebut.

• Ini 3 Hal yang Harus Dilakukan Pemerintah di Natuna untuk Pertahankan ZEE Tanpa Gunakan Senjata

Sambil, menunggu laporan lengkap dari Kementerian BUMN, Manajemen PT ASABRI, dan hasil audit terhadap perusahaan pelat merah tersebut.

Dahnil mengatakan, Prabowo Subianto juga mendukung proses hukum tersebut secara tegas, apabila nantinya memang terbukti ada korupsi.

"Proses hukum dengan tegas bila terbukti memang ada korupsi."

• Komandan Korps Pengawal Revolusi Iran Mengaku Sangat Malu Anak Buahnya Tembak Pesawat Ukraina

"Di sisi lain bagi Menhan yang paling utama adalah dana prajurit tidak terganggu dan aman," ucap Dahnil.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengaku mendengar ada isu korupsi dalam tubuh PT Asabri, dengan nilai yang diduga lebih dari Rp 10 triliun.

• Reynhard Sinaga Mengaku Pernah Kerja di Manchester United, Setan Merah Langsung Membantah

Ia juga menjelaskan, salah satu tujuan pembentukan perusahaan pelat merah tersebut dahulu adalah untuk menyimpan dana asuransi sosial bagi kepolisian dan tentara yang pensiun.

"Saya mendengar ada isu korupsi di ASABRI yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya."

"Di atas Rp 10 triliun," kata Mahfud MD di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

• VIDEO Pesawat Ukraina Menhunjam Tanah Setelah Ditembak Rudal Iran, Puing Berapi Jatuh Bak Meteor

Halaman
1234

Berita Terkini