Hanya bekas gas air mata yang masih menyengat. Sampah-sampah botol plastik berserakan di jalan. Ratusan aparat masih berjaga hingga ke area Gedung TVRI.
Namun, kericuhan sempat meletup lagi di Gedung DPR arah flyover Slipi. Massa melempari batu ke arah polisi. Tembakan gas air mata diletuskan. Massa masih bertahan.
Di belakang Gedung DPR, Jalan Gelora, masih terdengar sesekali bunyi petasan. Brimob Polri masih berjaga dengan tameng lengkap.
• MAHASISWA: Maaf Perjalanan Anda Terganggu, Sedang Ada Perbaikan Reformasi
Aparat kepolisian memukul mundur massa dari Hotel Mulia Senayan, ke arah Senayan City.
Satu pos penjaga di gerbang belakang Gedung DPR terlihat hancur. Kaca pecah berserakan.
Massa juga membakar satu bus warna hijau tua bertuliskan Yonif Mekanis dan jip bermerek Rubicon di belakang Gedung DPR/MPR, Jalan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (24/9/2019) malam.
• JADWAL Lengkap Timnas Indonesia U19 di Kualifikasi Piala Asia 2020 dan Daftar 30 Pemainnya
Bentrokan massa dan aparat sempat terjadi di Jalan Gelora.
Massa membakar bus hijau milik TNI. Api menjalar, dan asap mengebul di awan. Selain bus, satu unit Jeep Rubicon juga terbakar.
Di dekat gerbang belakang DPR/MPR, satu pos pengamanan hancur. Kaca-kaca pecah, beling berserakan di tanah.
• JOKOWI Minta DPR Tunda Sahkan RKUHP, Komisi III Salahkan Menkumham Yasonna Laoly
Bentrokan antara mahasiswa dan polisi juga menjalar ke Stasiun Palmerah.
Pantauan Tribunnews, semua gerbang menuju kompleks parlemen ditutup.
Selain aparat kepolisian, juga tampak aparat TNI dari Korps Marinir berjaga di sekitar Kompleks Parlemen.
• INI 11 Materi Baru dalam RUU Pemasyarakatan yang Batal Disahkan DPR Hari Ini
Lebih dari 10 truk dan bus Marinir terparkir di dalam kompleks Parlemen. Mereka dilengkapi tameng serta pentungan.
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) masih berada di Kompleks Parlemen hingga malam.
Bamsoet meminta para mahasiswa menurunkan tensi unjuk rasa. Bamsoet pun membuka diri berdialog.
• DINILAI Terapkan Standar Ganda, Jokowi Lewatkan Dua Peluang Emas untuk Selamatkan KPK