Sengketa Lahan

Wawan Petani Tasik Ikut Demo di Tugu Proklamasi Suarakan Penolakan PT TPL Akuisisi Lahan di Sumut

Wawan, petani Tasik, rela ikut demo di Tugu Proklamasi bersama warga Tapanuli, meski bukan masalahnya. Bentuk solidaritas ini untuk petani.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
Warta Kota
TANAH ADAT - Suasana doa bersama di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (18/8/2025). Mereka berdoa bersama untuk masyarakat di Sumatera Utara yang tengah berjuang mempertahankan tanahnya yang hendak diakuisisi oleh PT Toba Plup Lestari Tbk (TPL). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Memakai tudung kepala berbahan bambu anyam, Wawan (55) bersama puluhan petani lain asal Tasik, Jawa Barat, mendatangi kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, untuk menyuarakan dukungannya pada masyarakat Tapanuli Raya, Sumatra Utara, Senin (18/8/2025).

Kepada Warta Kota, Wawan menyampaikan bahwa dirinya sengaja datang karena rasa solidaritas sesama petani yang menggantungkan hidup dari tanah yang subur.

"Mau mendukung. Kami ke sini ingin membantu teman-teman yang sesama petani gitu. Juga bertujuan ingin menuntut hak, menuntut keadilan," kata Wawan.

Baca juga: Tolak Akuisisi TPL, Ribuan Orang Doa Bersama di Tugu Proklamasi Jakpus Teriak Tanah Untuk Rakyat

Wawan menyebut, dirinya ingin memperjuangkan hak warga negara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 60 tahun 1958 dan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945.

Menurutnya, lahan merupakan aset penting bagi petani untuk menyambung hidup dan menghidupi keluarganya.

Terlebih, Wawan memiliki tiga orang anak yang masih harus ia sekolahi agar tak meneruskan jejaknya sebagai seorang petani.

"Anak cucu saya itu butuh kesehatan, butuh pendidikan, butuh ekonomi yang maju," ujarnya. 

"Cita-cita saya itu ingin masyarakat di sekitar saya itu bisa hidup tarap ekonominya yang maju," imbuh Wawan.

Baca juga: Diduga Rebut Tanah Adat, PT TPL Malah Dapat Penghargaan dari Kemenhut, Ini Tanggapan Pendeta Victor

"Karena hidup ekonomi maju itu bisa mendukung kepada pendidikan, kepada kesehatan, kepada sosial masyarakat. Itulah tujuan saya (datang), minta hak kepada pemerintah itu," lanjutnya.

Dengan mengulurkan tangan kepada masyarakat Tapanuli Raya melalui doa bersama, Wawan berharap telinga pemerintah mau mendengar apa yang diaspirasikan.

Sebab, Wawan datang bukan sebagai pengunjuk rasa, melainkan membawa nama petani yang sebenarnya merupakan tulang punggung pangan Indonesia.

"Saya memperjuangkan itu untuk generasi saya. Enggak mau seperti bapaknya gitu, menjadi orang nggak punya, enggak kuat sekolah gitu. Jadi janganlah lahan diambil," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, lebih dari 2.000 orang memadati area Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, untuk menyuarakan doa agar tanah masyarakat Tapanuli Raya, Sumatra Utara tidak diakuisisi oleh PT Toba Plup Lestari Tbk (TPL), Senin (18/8/2025).

DOA BERSAMA - Wawan (55), petani asal Tasik, Jawa Barat hadir bersama 2.000 orang dalam doa bersama di area Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2025). Mereka berdoa bersama sekaligus memberikan dukungan kepada masyarakat Tapanuli Raya, Sumatera Utara atas kasus penyerobotan tanah adat yang diduga dilakukan oleh PT Toba Plup Lestari Tbk (TPL),
DOA BERSAMA - Wawan (55), petani asal Tasik, Jawa Barat hadir bersama 2.000 orang dalam doa bersama di area Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2025). Mereka berdoa bersama sekaligus memberikan dukungan kepada masyarakat Tapanuli Raya, Sumatera Utara atas kasus penyerobotan tanah adat yang diduga dilakukan oleh PT Toba Plup Lestari Tbk (TPL), (Warta Kota)

Dalam agenda ini, suasana khusyuk bercampur semangat memperjuangkan hak digelorakan para pegiat adat, jemaat HKBP, masyarakat sipil, hingga petani dari berbagai daerah di Indonesia. 

Isu lingkungan yang disuarakan dalam agenda ini, merupakan respon atas kecewanya mereka terhadap kondisi alam Tapanuli yang kini sudah rusak akibat TPL.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved