Berita Jakarta

Kemiskinan dan Program KB yang Gagal jadi Indikator Utama Aksi Tawuran di Jakarta

Komisi E DPRD DKI Jakarta menyoroti maraknya tawuran yang terjadi di kalangan pelajar maupun masyarakat lantaran ada banyak indikator penyebab.

Dokumentasi Fraksi PSI Jakarta
TAWURAN - Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana menyoroti maraknya tawuran di kalangan pelajar maupun masyarakat. Pengawas pemerintah daerah itu memandang ada banyak indikator yang memicu aksi tawuran di kalangan remaja dan pemuda ini. 

Namun dia menyebut, persoalan itu hanya dapat menyelesaikan masalah di bagian permukaan saja, sementara akar masalahnya tidak tertatasi dengan baik.

“Kalau pemerintah tidak atasi akar-akar penyebabnya, seperti dengan kemiskinan, pengendalian populasi, perumahan, dan orang tua untuk tidak abai dengan anak-anaknya, saya kira tawuran nggak akan pernah bisa berhenti di DKI Jakarta. Akan terus menerus terjadi, karena motifnya bertambah,” jelasnya. 

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta menyoroti kasus tawuran yang terjadi di Ibu Kota.

Sepanjang Januari-Juli 2025, kasus tawuran yang terjadi di Jakarta mencapai 93 kejadian.

Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Chicho Hakim mengatakan, Pramono menaruh perhatian besar terhadap kasus ini.

“Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur menyoroti terkait hal itu dan sekarang terkait dengan tawuran sangat serius, kami Pemprov DKI Jakarta menyikapinya,” ujar Chicho.

Salah satu yang dilakukan Pemprov DKI adalah membuat Satuan Tugas (Satgas) yang fokus memberantas aksi tawuran.

“Ada pembentukan semacam satuan tugas yang dipimpin oleh Kesbangpol dan juga dinas-dinas lain terkait juga terlibat di sana termasuk juga staf khusus Gubernur DKI Jakarta,” pungkasnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved