Polemik Ijazah Jokowi

Kepada Penyidik, Jokowi Tegaskan Bahwa Kasmudjo Dosen Pembimbingnya, tapi Tidak Bimbing Skripsi

Pada kesempatan itu, Jokowi menjawab bahwa Kasmudjo yang ramai diperbincangkan publik memang benar adalah dosen pembimbingnya.

|
Editor: Feryanto Hadi
Tribunnews.com
POLEMIK IJAZAH JOKOWI -- Dosen Pembimbing Akademik Jokowi yakni Kasmudjo (kiri) turut didugat ke Pengadilan Negeri Sleman terkait polemik ijazah Jokowi (kanan). Berikut sosok Kasmudjo yang berperan dalam perjalanan akademik Jokowi selama berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. 

Selain masih mengajar di Diploma III Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi UGM, sesepuh Fakultas Kehutanan ini tengah menyiapkan dua buku barunya tentang inovasi pengembangan hasil hutan bukan kayu. (TH/Kagama)

Pengakuan Jujur Kasmudjo

Seiring dengan bergulirnya polemik keaslian ijazah, Jokowi menemui Ir. Kasmudjo di Pogung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Joko Widodo berkunjung ke rumah Ir. Kasmudjo pada Selasa (13/05/2025). 

Di dalam pertemuan tersebut, diungkapkan Kasmudjo, Joko Widodo tidak membahas terkait dengan ijazah.

Dia pun menegaskan, dirinya bukan pembimbing skripsi Jokowi dan tidak pernah melihat skripsi Jokowi.

Ir. Kasmudjo mengatakan pertemuan dengan Joko Widodo di rumahnya tersebut berlangsung sekitar 45 menit.

Selama pertemuan tersebut, Joko Widodo tidak membahas mengenai ijazah saat berkuliah di UGM.

"Nggak ada (obrolan soal ijazah), nggak sama sekali," ujar Ir. Kasmudjo dikutip dari Kompas.com.

Ir. Kasmudjo menyampaikan tidak mengetahui terkait dengan ijazah Joko Widodo.

Sehingga dirinya tidak dapat bercerita soal ijazah Jokowi.

Selain itu, Ir. Kasmudjo menuturkan bukan pembimbing skripsi Joko Widodo.

Dia menyebut, pembimbing skripsi Joko Widodo adalah Prof Sumitro.

"Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita. Karena saya tidak membimbing, tidak mengetahui. Prosesnya dan pembimbingnya itu Prof Sumitro, pembantunya ada sendiri, yang menguji ada sendiri," ungkapnya.

Ir. Kasmudjo mengungkapkan belum pernah melihat ijazah Joko Widodo.

"Saya merasa tidak tahu sama sekali kalau kaitanya dengan ijazah dan saya sama sekali belum pernah melihat ijazahnya itu seperti apa. Lha saya mau cerita apa," tuturnya.

Ir. Kasmudjo mengatakan Joko Widodo masuk kuliah di Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980.

Joko Widodo kemudian lulus pada tahun 1985.

"Begini, Dia kan tahun 80 masuk, lulus 85. Saya sampai 83 itu masih IIIB. Dia mau lulus, (saya) IIIC. Itu kalau urusan dosen mengajar, hanya boleh jadi asisten atau pembantu dosen. Jadi kalau disuruh mengajar, tidak boleh sendirian," ungkapnya.

Selama menjadi asisten dosen tersebut Kasmudjo mendampingi beberapa dosen.

Sebab tujuan sebagai asisten tersebut dalam rangka untuk latihan.

Kasmudjo menyampaikan, selama Joko Widodo berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM tersebut, dirinya masih menjabat sebagai asisten dosen.

"Kalau selama Pak Jokowi kuliah, itu karena saya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," tuturnya.

Dikatakan Kasmudjo, saat mengajar di UGM, dirinya sudah menjadi golongan IIID atau IVA.

"Itu mungkin karena saya sebagai ketua lab yaitu yang berkaitan dengan non kayu dan mabel, saya mengajar di situ. Non kayu itu artinya produk-produk hutan yang selain dari kayu sama mabel," tuturnya.

Pada tahun 2014, Ir. Kasmudjo resmi memasuki masa purna tugas di Departemen Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan UGM.

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved