Berita Nasional
Kerangka Manusia Berusia 7.400 Tahun Ditemukan di Maros, Ungkap Interaksi Toalean dan Austronesia
Peneliti arkeolog temukan kerangka manusia yang diperkirakan berusia sekitar 7.400 tahun di kawasan karst Maros, Sulawesi Selatan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penelitian arkeologi di kawasan karst Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), memaparkan temuan penting dari situs-situs gua di wilayah Mallawa, Maros.
Peneliti dari Pusat Riset Arkeologi Sejarah dan Prasejarah BRIN, Hasanuddin, mengatakan bahwa terdapat sekitar 28 gua dan ceruk di kawasan Mallawa yang telah diteliti dan teridentifikasi sebagai bekas hunian manusia.
Di antara gua tersebut merupakan gua tertua yang diperkirakan telah dihuni sejak 10.000 tahun silam.
Selain itu, di antara temuan yang paling menonjol adalah kerangka manusia yang diperkirakan berusia sekitar 7.400 tahun, ditemukan pada tahun 2021.
Kelompok manusia itu dikenal oleh para ahli sebagai Toalean.
Baca juga: Pembunuhan Pacar di Bantul Yogyakarta Terungkap Usai Ayah Pelaku Temukan Tas Berisi Kerangka Manusia
Toalean dan Austronesia
Penemuan ini jadi membuka pemahaman baru tentang interaksi antar kelompok manusia pada masa lampau.
"Kami menemukan bukti bahwa telah terjadi proses adaptasi dan interaksi antara kelompok Toalean dengan pendatang dari budaya Austronesia," kata Hasanuddin.
Interaksi ini mencerminkan perubahan sosial dan budaya yang terjadi secara bertahap seiring waktu.
Mallawa menjadi lokasi kunci dalam menelusuri jejak kehidupan manusia dari akhir zaman Pleistosen hingga periode Neolitik Akhir dan Paleometalik.
Baca juga: Laporan Intelijen Bocor ke Media, Trump Marah pada CNN dan New York Times Soal Situs Nuklir Iran
Temuan berupa lapisan tanah (stratigrafi), artefak, dan analisis DNA menunjukkan aktivitas manusia dalam rentang waktu antara 7.400 hingga 3.600 tahun sebelum tahun 1950.
Dalam satu lapisan budaya, ditemukan beragam artefak yang menggambarkan perpaduan budaya, seperti Maros Point (alat batu khas Toalean), mikrolit, gerabah dengan lapisan slip merah, serta beliung.
"Ini menunjukkan adanya fleksibilitas dalam cara manusia memanfaatkan lingkungan, baik di dalam gua maupun di ruang terbuka," terang Hasanuddin.
Pola konsumsi, penggunaan ruang, hingga praktik penguburan pun menunjukkan dinamika budaya yang terus berkembang.
Baca juga: Trump Bikin Panas, saat Gencatan Senjata Posting Video Jet B-2 Spirit Ngebom Situs Nuklir Iran
Kontribusi bagi Sejarah Prasejarah Indonesia Timur Seluruh temuan ini memperkuat posisi Maros, khususnya Mallawa, sebagai wilayah penting dalam studi prasejarah Indonesia bagian timur dan kawasan Wallacea.
Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 Dianggap Janggal, Begini Tanggapan Menko Airlangga Hartarto |
![]() |
---|
Pandangan Gerindra, NasDem, Hingga PDIP Soal Bendera One Piece |
![]() |
---|
Ini 4 Merek Beras Premium yang Terbukti Oplosan Temuan Satgas Pangan Polri |
![]() |
---|
Akhirnya Pemerintah Buka 122 Juta Rekening yang Diblokir, Ini Alasan PPATK |
![]() |
---|
Orang Tua Wajib Tahu, Pemerintah Larang Anak-anak Main Game Roblox |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.