Kapal Tenggelam
Basarnas dan Tim Gabungan Terus Mencari Korban Hilang hingga Lokasi Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya
Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya pada hari keempat, Minggu (6/7/2025), tidak hanya melakukan penyisiran ke tiga titik sektor pencarian korban.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya pada hari keempat, Minggu (6/7/2025), tidak hanya melakukan penyisiran ke tiga titik sektor pencarian korban.
Pencarian juga dilakukan Basarnas dan tim gabungan untuk observasi benda diduga bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya.
Menurut Kepala Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno, secara data mentah lokasi diduga bangkai kapal begeser sekitar 800 meter dari lokasi kecelakaan kapal.
Baca juga: 34 Penyelam Diterjunkan ke Lokasi Diduga Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali
Sebelumnya, benda diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya itu ditemukan sekitar 1-2 nautical miles ke arah utara dari titik awal tempat kapal tenggelam.
Lokasinya berada di kedalaman antara 40-50 meter dari permukaan laut.
"Data mentah dari lokasi yang saya sampaikan kemarin bergeser dari lokasi kecelakaan kapal ke lokasi terbaru kurang lebih 800 meter," kata Ribut Eko Suyatno.
Baca juga: Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali Belum Ketemu, Ini yang Dilakukan Tim SAR
Ia menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan kemungkinan para korban yang belum ditemukan berada di dalam kapal.
Karena itu, perlu dilakukan observasi bawah air dengan alat dan penyelam.
"Itu belum bisa kami pastikan," tegasnya.
Baca juga: Puluhan Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Masih Dicari, Ini Kisah Pilu Midia Menanti Anaknya
Ribut Eko Suyatno menyatakan, untuk tim penyelam dalam penanganan KMP Tunu Pratama Jaya, juga terus ditambah.
Semula, ada 22 tim penyelam yang telah melakukan tes Medical Check Up (MCU) di RS Blambangan.
Hasilnya, tak semua bisa melakukan penyelaman, dan sisanya akan menjadi tenaga pendukung.
Baca juga: Cerita Korban Selamat, Sempat Mengapung Selama 5jam Hingga Saksikan KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam
Ada juga tambahan bantuan penyelam dari TNI AL sebanyak 15 orang.
"Pertambahan kekuatan ada dari Panglima Armada, gugus keamanan laut yang akan mem-back up keamanan kapal yang lalu lalang," jelasnya.
Tim Penyelam
Sebanyak 34 penyelam akan diterjunkan ke titik lokasi diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
Salah satu tim penyelam yang turut andil adalah relawan yang tergabung dalam Indonesia Divers Rescue Team (IDRT).
IDRT telah bersiap di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, sejak hari pertama pencarian pada Kamis (3/7/2025).
Baca juga: Gelap! Suyip Ceritakan Detik-detik Mencekam saat KMP Tunu Pratama Jaya yang Ditumpanginya Tenggelam
"Kami telah bekerja sama dengan Basarnas untuk penyelamatan khusus di bawah air," kata koordinator tim IDRT, Hendrata Yudha, Minggu.
Mereka biasa dilibatkan untuk penyelaman setelah terjadinya kecelakaan alat transportasi.
Mereka diterjunkan setelah prosedur penyelaman berupa scanning bawah air untuk melihat posisi kapal, selesai dilakukan.
Baca juga: Baru Menikah, Kisah Pilu Febriyani Lihat Istrinya Meninggal setelah KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam
Terbaru, posisi objek diduga KMP Tunu Pratama Jaya diduga berada di kedalaman 40-50 meter di bawah air laut.
Untuk mencapai objek itu, penyelam membawa dua tabung udara dan peralatan lainnya dengan berat dapat mencapai 35 kilogram.
"Kedalaman 10-20 meter semakin gelap, kami bawa senter dan pisau sampai dive computer supaya upaya penyelaman lebih aman, sampai bawa body bag," jelas Hendrata.

Kesiapan fisik juga telah disiapkan.
Sebagai penyelam profesional yang juga berprofesi sebagai instruktur selam, Hendra dan kawan-kawan menyelam hampir setiap minggu.
Selain itu, sebelum terjun, persiapan lainnya adalah mempelajari karakteristik tempat yang akan diselami dengan mengumpulkan data-data terbaru.
Baca juga: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Tidak Lama setelah Berlayar, Media Asing Soroti Standar Keselamatan
"Itu yang nantinya akan membedakan teknik dan metode masuk ke dalam air, termasuk berapa lama dan bagaimana pola pencariannya," kata Hendra.
Para penyelam IDRT akan berupaya menyelam dan membawa korban.
Namun demikian, Hendra meminta semua pihak untuk tidak berekspektasi terlalu tinggi.
Baca juga: Menangis, Kisah Anak Melarang Ayahnya Berangkat ke Bali Naik KMP Tunu Pratama Jaya sebelum Tenggelam
Sebab, fenomena alam yang berbeda setiap waktunya bisa saja terjadi, begitu juga dengan kondisi alam yang berbeda antara daratan dan dasar laut.
"Kami berupaya melakukan yang terbaik untuk membawa saudara-saudara kita yang jadi korban di bawah air," ucapnya.
Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam setelah bertolak dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana, Bali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pencarian Hari Keempat, Tim Observasi Benda Diduga Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya"
Kapal KMP Tunu Pratama Jaya
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam
KMP Tunu Pratama Jaya
korban kapal tenggelam
kapal tenggelam di Selat Bali
kapal tenggelam
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Ada di Kedalaman 49 Meter, Ini Rangkaian Prosedur Pengangkatannya |
![]() |
---|
Kisah Nelayan di Bali Pertama Kali Temukan 2 Jenazah KMP Tunu Pratama Jaya |
![]() |
---|
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Bergeser 1 Kilometer, Pasokan Listrik Pulau Bali Dalam Bahaya |
![]() |
---|
Sampai Sakit hingga Diinfus, Cerita Erna Menunggu Nasib Anaknya yang Menumpang KMP Tunu Pratama Jaya |
![]() |
---|
34 Penyelam Diterjunkan ke Lokasi Diduga Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.