Dalam Kesunyian Ka’bah, Prabowo Khusyuk Cium Hajar Aswad Menuntaskan Perjalanan Umrohnya

Saat tiba di depan Hajar Aswad, batu hitam suci yang menjadi kiblat umrah, wajah Prabowo berubah khidmat.

Editor: Joanita Ary
Sekretariat Presiden
PRESIDEN PRABOWO UMROH -- Usai mengakhiri pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Arab Saudi di Jeddah, Presiden Prabowo Subianto segera melanjutkan perjalanan spiritualnya menuju Masjidil Haram, Makkah. Tepat setelah melangkah ke pelataran Ka’bah, ia disambut hangat oleh jamaah asal Indonesia 

WARTAKOTALIVECOM, Makkah -- Usai mengakhiri pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Arab Saudi di Jeddah, Presiden Prabowo Subianto segera melanjutkan perjalanan spiritualnya menuju Masjidil Haram, Makkah pada Rabu, 2 Juli 2025. 

Tepat setelah melangkah ke pelataran Ka’bah, ia disambut hangat oleh jamaah asal Indonesia.

Senyum merekah dan lambaian tangan hangat tampak di wajahnya, mencerminkan kebahagiaan sekaligus rasa hormat yang tulus.

Saat tiba di depan Hajar Aswad, batu hitam suci yang menjadi kiblat umrah, wajah Prabowo berubah khidmat.

Matanya terpejam, alis sedikit mengerut, menandakan kekhusyukan yang mendalam.

Dengan gerakan tenang, ia mencium Hajar Aswad, seolah menumpahkan doa dan harapan paling tulus.

Ekspresinya memancarkan ketulusan spiritual: bibirnya menekuk pelan, napas dalam terhirup dalam-dalam, sebab momentum ini begitu sakral baginya dan seluruh umat Muslim.

Tak lama setelah itu, Presiden melanjutkan tawaf mengelilingi Ka’bah, menjaga fokus khusyuk sembari sesekali menangkupkan kedua tangan di dada.

Selepas tawaf, ia kembali menyapa dan bersalaman dengan jamaah Indonesia, beberapa kali menatap mata mereka dengan hangat, seolah berusaha menyampaikkan kedekatan emosional di tengah kerumunan umat beriman

Ditemani sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, rombongan melaksanakan sa’i antara Shafa dan Marwah sebelum menutup rangkaian ibadah dengan tahalul.

Rangkaian ritual ini bukan sekadar simbol kedekatan negara, tetapi juga menjadi momen reflektif Presiden di tengah agenda diplomasi untuk memperkuat ikatan spiritual rakyat dan negara di tanah suci.

Momen mencium Hajar Aswad, dengan ekspresi khusyu dan doa yang tertumpah, menjadi simbol keikhlasan dan kerendahan hati seorang pemimpin yang menyadari bahwa kekuatan spiritual sama pentingnya dengan kekuatan diplomasi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved