Iran vs Israel
Iran Bakal Tutup Selat Hormuz usai Serangan AS, Harga Minyak Dunia Auto Melesat
harga minyak melonjak pada level tertinggi sejak Amerika Serikat bergabung dengan Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Ketegangan serangan yang terjadi di Timur Tengah sejak Israel menyerang Iran pada 13 Juni 2025, berpotensi mengguncang harga minyak di dunia.
Dilansir dari Reuters.com, Senin (23/6/2025), harga minyak melonjak pada level tertinggi sejak Amerika Serikat bergabung dengan Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran selama akhir pekan.
Dalam situsnya, Reuters mengungkap bahwa Futures minyak mentah Brent naik $1,52 atau 1,97 persen ke $78,53 per barel pada pukul 05:03 GMT.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $1,51 atau 2,04 persen ke $75,35.
Kedua kontrak sempat melonjak lebih dari 3 persen di awal sesi ke $81,40 dan $78,40, masing-masing menyentuh level tertinggi dalam lima bulan sebelum memangkas sebagian keuntungannya.
Baca juga: Perang dengan Iran, Anggaran Israel Terkuras hingga Rp 3,2 Triliun per Hari
Diduga, kenaikan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia telah “menghancurkan” situs nuklir utama Iran, sementara Teheran bersumpah akan membela diri.
Diketahui, Iran adalah produsen minyak mentah terbesar ketiga di OPEC.
Atas hal tersebut, pelaku pasar memperkirakan harga akan terus naik di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa pembalasan dari Iran dapat mencakup penutupan Selat Hormuz, jalur strategis tempat mengalir sekitar seperlima pasokan minyak mentah dunia.
“Saat ini eskalasi geopolitik menjadi pemicu utama bagi harga (Brent) untuk terus naik dan bahkan bisa melonjak menuju $100, dengan $120 per barel semakin tampak masuk akal,” kata Sugandha Sachdeva, pendiri firma riset SS WealthStreet yang berbasis di New Delhi, dikutip dari Reuters.com, Senin.
Baca juga: Kongres Amerika Serikat Ramai-ramai Desak Donald Trump Dimakzulkan Usai Serang Iran
Isu tersebut bertambah nyata ketika saluran televisi Press TV Iran melaporkan bahwa parlemen Iran telah menyetujui langkah untuk menutup selat tersebut.
Iran bahkan beberapa kali mengancam akan menutup Selat Hormuz, meskipun belum pernah benar-benar melakukannya.
Sementara itu, melansir dari BBC.com, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio meminta pemerintah China untuk mencegah Iran menutup Selat Hormuz, yang menjadi salah satu jalur pelayaran paling penting di dunia.
Pernyataan itu muncul setelah televisi pemerintah Iran, Press TV, melaporkan bahwa parlemen Iran telah menyetujui rencana untuk menutup Selat tersebut, meskipun keputusan akhir ada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.
Pasalnya, gangguan terhadap pasokan minyak akan memiliki dampak besar bagi ekonomi global.
Donald Trump Klaim 'Menyelamatkan' Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dari Pembunuhan Israel |
![]() |
---|
Ngamuk! Donald Trump Marah saat Serangan Udara AS Disebut Tidak Menghancurkan Fasilitas Nuklir Iran |
![]() |
---|
Donald Trump Ingin Longgarkan Sanksi Minyak terhadap Teheran setelah Damaikan Iran dan Israel |
![]() |
---|
Konflik Timur Tengah Belum Reda, 48 WNI Dipulangkan ke Indonesia setelah Dievakuasi dari Iran |
![]() |
---|
Ada Perang di Timur Tengah, Ibu dan 2 Anaknya Dievakuasi dari Iran hingga Dipulangkan ke Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.