Iran vs Israel

Iran Bakal Tutup Selat Hormuz usai Serangan AS, Harga Minyak Dunia Auto Melesat

harga minyak melonjak pada level tertinggi sejak Amerika Serikat bergabung dengan Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran

|
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Google Maps
SELAT HORMUZ IRAN - Setelah serangan militer Amerika Serikat (AS), Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur vital bagi perdagangan minyak dunia dan akan membuat harga minya dunia melonjak. Ancaman Iran menutup Selat Hormuz menjadi sorotan pelaku industri migas global, termasuk PT Pertamina (Persero) dan berikut sejumlah antisipasinya. (Maps Google) 

Sementara China, merupakan negara pembeli minyak Iran terbesar di dunia dan memiliki hubungan dekat dengan Teheran.

"Saya mendorong pemerintah Tiongkok di Beijing untuk segera menghubungi mereka (Iran) soal ini, karena mereka sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk minyak mereka," kata Rubio dalam wawancara dengan Fox News pada Minggu (22/6/2025)

"Jika mereka (menutup selat) itu akan menjadi bunuh diri ekonomi bagi mereka. Dan kami punya opsi untuk menghadapinya, tapi negara-negara lain juga seharusnya memperhatikan ini. Itu akan lebih merugikan ekonomi negara lain daripada ekonomi kami," imbuhnya.

Diketahui, sekitar 20 persen minyak dunia melewati Selat Hormuz, dengan produsen minyak dan gas utama dari Timur Tengah menggunakan jalur ini untuk menyalurkan energi dari kawasan tersebut.

Setiap upaya untuk mengganggu operasi di Selat itu bisa menyebabkan harga minyak global melonjak drastis.

Harga minyak melonjak ke level tertinggi sejak Januari, dengan minyak Brent menyentuh $78,89 per barel pada pukul 23:22 GMT, Minggu malam.

"AS kini berada dalam posisi dengan postur pertahanan yang sangat kuat di kawasan untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan balasan Iran. Tapi risiko bagi harga minyak adalah bahwa situasi ini bisa memburuk secara signifikan," ujar Saul Kavonic, Kepala Riset Energi di MST Financial.

Dengan harga minyak mentah yang meroket, banyak biaya yang kemungkinan memengaruhi segalanya—dari biaya mengisi bensin kendaraan hingga harga makanan di supermarket.

Lantas bagaimana dengan Indonesia?

Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar ikut berbicara dalam akun sosial media Instagramnya @arcandra.tahar. Menurutnya, Iran menyimpan cadangan minyak terbesar ke-8 dan gas terbesar ke-4 di dunia. 

Konflik berkepanjangan di wilayah ini akan berdampak besar terhadap stabilitas energi global. 

“Kalau fasilitas migas Iran terganggu, sekitar 3 persen dari suplai minyak dunia bisa terdampak. Ini bukan angka kecil,” ujarnya, dikutip dari laman Instagramnya, Senin.

Selain itu, risiko penutupan Selat Hormuz yang merupakan jalur penting bagi 20 persen ekspor minyak dan LNG dunia bisa memicu gejolak harga lebih serius. 

Jika jalur tersebut terganggu, maka harga minyak bisa melonjak tajam. 

“Kalau Selat Hormuz sampai ditutup, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi. Ada yang memprediksi harga minyak bisa tembus di atas US$ 90 per barel,” kata Arcandra.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved