Pengakuan Jemaah Haji Tak Terima Kompensasi Tambahan Katering pasca Armuzna, Ini Alasannya

Sejumlah jemaah haji asal Indonesia memuji layanan katering yang mereka terima selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci, Makkah.

BPKH Limited
LAYANAN MEMADAI - Jemaah haji Indonesia, Zacky Muhammad Zamzam mengaku tak mendapat kompensasi tambahan karena layanan katering dari syarikah sudah memadai. Diketahui, 42.000 jemaah haji asal Indonesia mendapatkan dana kompensasi atas kekurangan layanan konsumi pada 14 Zulhijjah 1446 atau 10 Juni 2025 lalu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah jemaah haji asal Indonesia memuji layanan katering yang mereka terima selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci, Makkah. 

Mereka mengaku puas dengan pelayanan makanan, khususnya pada masa-masa krusial pasca Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).  

Saat kelelahan usai melaksanakan rangkaian ibadah puncak haji, layanan konsumsi yang optimal membuat jamaah dapat fokus beribadah tanpa perlu repot-repot mencari makanan. 

Salah satu jemaah, Zacky Muhammad Zamzam, mengungkapkan rasa syukurnya atas fasilitas makanan yang disediakan panitia. 

"Alhamdulillah, karena dapat makan pasca puncak haji, kita merasa sangat terbantu. Kita sedang lelah setelah Armuzna, jadi ketika difasilitasi makan, tidak perlu keluar untuk mencari makanan," ujar Zakcy dari keterangannya pada Minggu (22/6/2025). 

Zacky mengaku tidak menerima kompensasi tambahan karena layanan katering dari syarikah (penyedia jasa) sudah memadai. 

"Saya enggak dapat, karena sudah dapat makanan dari syarikah," katanya.  

Menurut dia, layanan katering berjalan lancar, termasuk pada tanggal 14-15 Zulhijah 1446 atau Selasa (10/6/2025) dan Rabu (11/6/2025) 

"Betul, alhamdulillah lancar untuk akomodasi makanan,” ungkapnya. 

Baca juga: Kisah Jemaah Haji Asal Depok Saat Pesawat Saudia Airlines Diancam Bom, Semua Penumpang Diperiksa

Baca juga: IPHI Sarankan Evaluasi Menyeluruh Buntut Gangguan Layanan Konsumsi bagi Jemaah Haji 

Selain itu, pelayanan makanan selama di Arafah juga berjalan baik.  

“Waktu di Armuzna, khususnya di Arafah, (konsumsi) juga lancar di tenda. Makanan tepat waktu, banyak juga,” tuturnya. 

Bahkan dia menyebut, porsi makanan yang disediakan cukup dan melimpah untuk jemaah haji di sana. 

Pengalaman positif ini menggarisbawahi pentingnya penyediaan layanan katering yang andal dan berkualitas tinggi bagi kenyamanan dan kelancaran ibadah jemaah haji, khususnya setelah melalui fase-fase ibadah yang intens.  

Layanan katering yang optimal, seperti yang disediakan oleh Kementerian Agama dan melibatkan BPKH Limited, terbukti esensial dalam mendukung jemaah menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan fokus. 

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 42.000 jemaah haji asal Indonesia mendapatkan dana kompensasi atas kekurangan layanan konsumi pada 14 Zulhijjah 1446 atau 10 Juni 2025 lalu. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved