Berita Nasional
Sekolah Swasta Mewah di Bekasi Diduga Bodong dan Tipu Ortu Siswa, Mendadak Stop Beroperasi
Sekolah Swasta Mewah di Bekasi Diduga Bodong dan Tipu Ortu Siswa, Mendadak Stop Beroperasi
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Budi Sam Law Malau
"Pendaftaran sekira Rp 23 juta tapi di luar uang bulanan, jadi Rp 23 juta itu termasuk activity fee sama uang bulanan sekolah selama tiga bulan, tapi bulanan ke empat kami bayar lagi kurang lebih Rp 2 juta per bulan, makanya dengan biaya yang menurut saya mahal itu kami kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan," lanjutnya.
Sementara orangtua murid lainnya, Benny Sugeng Waluyo (42) yang sekolahkan anaknya kategori Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di tempat itu mengeluhkan hal serupa.
Mulanya, Sugeng mengatakan sempat mendapat informask kalau sekolah itu memiliki pembelajaran inklusi yang ada psikolognya.
Sehingga terdapat waktu belajar tambahan untuk terapi klinik, dan itu menjadi alasan dirinya mau masukan anaknya ke sekolah ini.
"Tapi selama anak kami sekolah di sini realisasi itu tidak ada," kata Sugeng, Minggu (15/6/2025).
Sugeng menjelaskan keluhan lainnya perihal diawal, pihak sekolah akan memberikan pendamping di kelas untuk anaknya belajar.
Tapi kenyataan menurutnya janji itu tidak terealisasi juga.
Padalah ia mengaku sudah membayar setiap per tiga bulan untuk tambahan pendamping dengan biaya Rp 1 juta.
"Bilangnya setiap anak saya belajar di sini nantinya ada pendamping di kelas tapi waktu kami cek saat belajar mengajar tidak ada yang mendampingi, karena di sekolah ini setiap kelas yang harusnya ada dua orang (Guru dan pendamping) tapi kenyataannya cuma ada satu guru dan tidak ada pendamping," jelasnya.
Berdasarkan hal itu, Sugeng mengaku kecewa karena segala upaya terbaik untuk pendidikan anak diberikan tapi hasilnya sia-sia.
Bahkan para orangtua murid sudah melaporkan kejadian ini juga ke Mapolres Metro Bekasi Kota setelah sebelumnya sempat membuat somasi kepada pihak sekolah namun tidak ada jawaban.
"Kecewa sangat, masalahnya anak berkebutuhan khusus ini kan berbeda, kami sebagai orangtua kan harus ekstra tapi ternyata ekstra yang kami berikan itu tidak sesuai dengan kenyataan dan itu membuat kami kecewa, sekarang kami melaporkan pihak sekolah ke polisi," tutupnya. (M37)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Mahfud MD Menolak Wacana Pembubaran DPR RI, Oegroseno Malah Sakit Hati |
![]() |
---|
Hendardi Menilai Presiden Prabowo Melanggar Undang Undang, Publik Harus Menolak, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Tergusur Pariwisata, 12.000 Hektar Sawah di Bali Hilang Dalam Satu Dekade |
![]() |
---|
PK Gugur Karena Absen! Silfester Matutina Terancam Dieksekusi Kejari |
![]() |
---|
Ini Antisipasi Polisi Apabila Demo Buruh Tumpah ke Jalan Tol Dalam Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.