Berita Nasional
Sekolah Swasta Mewah di Bekasi Diduga Bodong dan Tipu Ortu Siswa, Mendadak Stop Beroperasi
Sekolah Swasta Mewah di Bekasi Diduga Bodong dan Tipu Ortu Siswa, Mendadak Stop Beroperasi
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Budi Sam Law Malau
"Disdik itu sudah pernah datang ke sini (Sekolah) udah tiga kali tapi diusir oleh pihak sekolah, tapi saya kuramg tahu kenapa, makanya sekolah ini itu tidak pernah akreditasi, dan untuk menerbitkan izin Cambridge itu harus terakreditasi terlebih dahulu," paparan ketiga.
Silvia menuturkan tenaga pengajar di sekolah itu diduga belum ditraining atau mendapat pelatihan sesuai dengan basis Cambridge.
Hal itu diketahui Silvia karena para pengajar belum memiliki sertifikasi.
"Pengajar di sini belum di training, untuk tenaga belajar berbasis Cambridge itu harus bersertifikasi dan harus bisa bahasa Inggris," paparan selanjutnya.
Silvia juga mengeluhkan kalau meminta pergantian jadwal mengambil rapor, orangtua murid dikenakan biaya hingga Rp 250 ribu.
Biaya itu diakuinya berdasarkan penjelasan sekolah untuk kebutuhan konseling.
"Terus kami juga kalau mau ngambil raport dan kalau kami mau ganti jadwal harus bayar juga harganya Rp 250 ribu hitungannya biaya konseling," ujarnya.
Tidak hanya itu, Silvia menjelaskan kembali keluhan lainnya adalah tidak pernah ada realisasi fasilitas yang termasuk di biaya Activity Fee atau biaya kegiatan sekolah.
Biaya yang dibayarkan untuk Activity Fee hingga Rp 6,5 juta.
"Activity Fee itu terkait dengan visit dokter lalu kegiatan manasik haji atau konseling dengan psikologi klinis tapi itu tidak pernah terjadi, itu kebohongan banget, yang dapat mungkin hanya kelas TK A doang, kalau anak saya TK B tidak pernah sama sekali," lugasnya.
Silvia mengungkapkam keluhan yang dinilainya terburuk adalah dengan tidak diprosesnya Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) bagi para murid.
Informasi itu diketahui dirinya usai bertanya kepada Disdik Kota Bekasi pada Jumat (13/6/2025).
"Paling parah lagi adalah NISN itu tidak pernah diproses oleh sekolah, kalau lulus dari sini (Sekolah) tidak terdaftar, sehingga tempat ini seakan-akan kayak les aja dengan harga yang mahal seperti itu tapi anak kami tidak daftar di sekolah," ungkapnya.
Berdasarkan keluhan itu, Silvia meminta kepada pengelola sekolah diantaranya untuk mengembalikan uang ortu siswa, memproses NISN para murid, dan ijazah.
Baca juga: Anak SD Menangis karena Diminta Berhenti Sekolah oleh Ayahnya yang Lumpuh, Netizen Open Donasi
"Saya kan dari orang tua K2 yang tahun ini lulus tapi kan ada orang tua dari K1 dan nursery (Playgroup) itu udah ada yang bayar sampai kelas TK nol besar (K2), termasuk ada orangtua yang udah bayar activity fee nya," harapnya.
Mahfud MD Menolak Wacana Pembubaran DPR RI, Oegroseno Malah Sakit Hati |
![]() |
---|
Hendardi Menilai Presiden Prabowo Melanggar Undang Undang, Publik Harus Menolak, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Tergusur Pariwisata, 12.000 Hektar Sawah di Bali Hilang Dalam Satu Dekade |
![]() |
---|
PK Gugur Karena Absen! Silfester Matutina Terancam Dieksekusi Kejari |
![]() |
---|
Ini Antisipasi Polisi Apabila Demo Buruh Tumpah ke Jalan Tol Dalam Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.