Berita Internasional

Terungkap Identitas Dua WNI yang Ditangkap usai Terlibat Kerusuhan di AS: Punya Catatan Kriminal

Penangkapan dua WNI bersama para demonstrans lainnya dilakukan oleh ICE dalam operasi besar-besaran terhadap imigran Ilegal

Editor: Feryanto Hadi
Kompas TV
KERUSUHAN DI LA -- Suasana panas mewarnai negara bagian California setelah aksi unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi Pemerintah Amerika Serikat berujung ricuh di sejumlah kota besar. Ketegangan bermula sejak Jumat, 6 Juni 2025, ketika Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE) melancarkan penggerebekan besar-besaran di wilayah Los Angeles. Operasi tersebut menargetkan beberapa lokasi, termasuk gudang pakaian, tempat parkir swalayan, dan toko-toko di kawasan Westlake serta Fashion District. 

Langkah itu dilakukan menyusul bentrokan antara petugas imigrasi dengan para demonstran yang memprotes penahanan massal terhadap imigran.

Menurut Newsom, perintah tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negara bagian.

"Perintah ilegal yang dia tandatangani bisa membuatnya mengirim militer ke NEGARA BAGIAN MANA SAJA SESUKANYA," ujar Newsom.

“Setiap gubernur – baik dari Partai Republik maupun Demokrat – harus menolak tindakan keterlaluan ini,” tambahnya. 

Identitas dua WNI

Penangkapan dua WNI bersama para demonstrans lainnya dilakukan oleh ICE (Imigration and Customs Enforcement) dalam operasi besar-besaran terhadap imigran ilegal.

Identitas kedua WNI tersebut sudah dikonfirmasi.

Mereka adalah ESS (53), seorang perempuan tanpa dokumen resmi.

Sementara yang kedua adalah CT (48), pria yang pernah terlibat kasus narkotika dan masuk ke AS secara ilegal.

Yang mengejutkan, nama CT juga masuk dalam daftar 12 penjahat paling berbahaya yang dirilis oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS).

 Dalam daftar tersebut, CT diidentifikasi warga negara Indonesia yang memiliki catatan kejahatan narkoba dan pelanggaran imigrasi.

"ESS ditangkap karena statusnya yang tidak berdokumen, sementara CT ditahan karena pelanggaran narkotika sebelumnya dan masuk secara ilegal," demikian pernyataan resmi dari Konsulat Jenderal RI di Los Angeles.

DHS menyebutkan bahwa ke-12 orang dalam daftar tersebut memiliki catatan kriminal berat.

Nama CT tercantum bersama pelaku pemerkosaan, pembunuhan, dan kekerasan bersenjata dari berbagai negara lain seperti Meksiko, Peru, dan Filipina.

Di tengah panasnya situasi, Presiden AS Donald Trump memberi pernyataan tegas pada Selasa (10/6/2025).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved