Pendidikan
Dorong Pengembangan Pangan Fungsional, Indofood Berikan Dana Riset Mahasiswa S1
Program Indofood Riset Nugraha 2025-2026 membuka pendaftaran bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian tentang pangan dengan bantuan dana
Hingga saat ini Program IRN telah mendanai lebih dari 1.300 proposal penelitian.
Pada sosialisasi kali ini, salah satu penerima dana IRN periode 2023-2024, Faizal Muttaqin dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada berkesempatan untuk berbagi pengalamannya.
“Siapa disini yang masih bimbang menentukan topik penelitian? Mau meneliti topik ini tapi terkendala dana, meneliti yang itu tapi tidak sesuai keinginan. Sama, saya juga begitu dulu."
"IRN adalah program keren dari Indofood yang mensupport secara finansial kepada mahasiswa tingkat akhir untuk merealisasikan ide, penelitian impian kalian."
"Dengan ikut IRN, kalian bisa melakukan penelitian impian kalian tanpa khawatir soal dana. Tidak cuma itu. Kalian juga akan dibimbing langsung oleh tim pakar IRN sehingga penelitiannya jadi lebih terarah dan berkualitas tentunya."
"Paling seru di akhir program akan dipilih peneliti terbaik dan memperoleh hadiah spesial dari Indofood. Jadi tunggu apa lagi yuk segera daftakan diri kalian dan jadilah bagian dari Indofood Riset Nugraha. Saya sudah buktikan sendiri manfaatnya sekarang, giliran kalian yang buktikan sendiri manfaatnya…Good Luck!” ujar Faizal sambil menyemangati mahasiswa yang hadir.
Faizal melakukan penelitian yang berjudul “Inovasi Feed additive Berbahan Essential Oil untuk Meningkatkan Kandungan Antioksidan dan Kualitas Daging Broiler sebagai Pangan Fungsional.” Sosialisasi Program IRN secara lengkap dapat dilihat di Youtube Rumah Indofood.
IRN dan Penelitian Pangan Fungsional Ketua Tim Pakar IRN, Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Haryadi, M.Sc mengatakan, IRN berhasil mendorong penelitian pangan fungsional berbasis potensi dan kearifan lokal di Indonesia.
Program ini telah berhasil merangsang inovasi mahasiswa dalam memanfaatkan kekayaan hayati dan tradisi lokal untuk mengatasi masalah kesehatan.
Keberhasilan program ini terlihat dari banyaknya judul penelitian yang diusulkan dan didanai, yang secara langsung berkaitan dengan tema “Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan kearifan Lokal”
Dari proposal yang disampaikan, terlihat bahwa para mahasiswa secara aktif mengeksplorasi beragam bahan baku lokal, mulai dari umbi-umbian (porang, ubi jalar, talas, ganyong), hasil laut (rumput laut, ikan, rusip), buah-buahan endemik (parijoto, kawista, anggur papua), hingga rempah dan tanaman herbal (secang, kelor, jintan hitam, temulawak) bahkan, limbah pertanian pun divalorisasi menjadi produk bernilai tambah.
Dari sisi produk, penelitian IRN menghasilkan berbagai usulan pangan fungsional inovatif dalam beragam format: minuman serbuk/sembiotik, snack bar, biskuit, roti, hingga produk analog dan penyedap rasa.
Ini menunjukkan kreativitas dalam mengubah bahan mentah menjadi bentuk yang lebih mudah diterima dan memiliki nilai komersial.
Fokus utama penelitian adalah mengatasi masalah kesehatan krusial seperti stunting, diabetes mellitus, berbagai penyakit degeneratif (kanker, jantung, Alzheimer), kekurangan gizi, hingga masalah pencernaan dan imunitas.
Hal ini mencerminkan relevansi penelitian dengan kebutuhan masyarakat.
Baznas Buka Beasiswa Santri 2025 untuk Meneruskan ke PTN, ini Syaratnya |
![]() |
---|
Ubhara Jaya dan UNCRI Jalin Kerja Sama Peningkatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Program MBKM |
![]() |
---|
Ubhara Jaya Gandeng Anadolu University Turki untuk Tingkatkan Inovasi Pendidikan Global |
![]() |
---|
Sinergi Ubhara Jaya dan Pemkot Bekasi Dukung Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat |
![]() |
---|
Dua Mahasiswa University of Mindanao Ungkap Pengalaman Menarik Ikut Perkuliahan di Ubhara Jaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.