Kabur dari Demonstran, Bahlil Temui Warga Pulau Gag yang Dukung Tambang Nikel
Di Pulau Gag, Bahlil menemui warga setempat yang pro terhadap penambangan nikel oleh PT Gag Nikel, anak usaha PT Antam (Persero), Tbk.
Sikap Bahlil dianggap sebagai bentuk untuk menghindari aspirasi masyarakat setempat.
Pemuda adat Raja Ampat, Uno Klawen menyampaikan kekecewanya terhadap pernyataan Bahlil yang menyebut hanya satu perusahaan tambang nikel di Raja Ampat.
"Bahlil penipu, karena dia hanya menyebut satu perusahaan yaitu PT Gag Nikel. Padahal di Raja Ampat ada empat perusahaan besar yang beroperasi," ujarnya.
Uno mengatakan, selain PT Gag Nikel rupanya masih ada tiga perusahaan tambah lain yang aktif, yaitu PT Kawei Sejahtera Mining, PT Anugerah Surya Pratama dan PT Mulya Raymon Perkasa.
Dia menyesalkan sikap Bahlil yang tidak jujur kepada publik saat menyampaikan pernyataan resmi lewat media di Jakarta.
"Kami sebagai anak adat Raja Ampat meminta negara jangan tutup mata terhadap permainan elit pusat. Alam kami dirusak dan dirampok atas nama pembangunan," tegasnya.
Adapun tiga poin utama tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut adalah, pertama mendesak pemerintah agar mencabut izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Raja Ampat secara permanen.
Kedua, mendesak Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya agar tidak mengeluarkan izin kelapa sawit di seluruh wilayah adat Papua Barat Daya.
Ketiga, menolak proyek strategis nasional (PSN) di wilayah Papua Barat Daya dan Tanah Papua secara keseluruhan.
Diketahui, wisata alam di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya terancam rusak akibat penambangan nikel.
Rupanya aktivitas penambangan itu dimiliki oleh PT Gag Nikel, anak usaha dari PT Aneka Tambang (Antam), Tbk.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Balil Lahadalia mengatakan, kemungkinan ada lima izin usaha pertambangan (IUP) yang dikeluarkan pemerintah di Raja Ampat.
Sementara yang beroperasi saat ini adalah milik PT Gag, anak usaha dari Antam (Persero).
"Nah yang beroperasi sekarang itu, hanya satu yaitu PT Gag Nikel, ini yang punya adalah Antam, BUMN," ujar Balil yang dikutip pada Jumat (6/6/2025).
Ketum Partai Golkar ini menuturkan, PT Gag Nikel awalnya merupakan pemegang kontrak karya yang dimiliki oleh pihak asing pada periode 1997-1998.
TNI Turun Tangan Ambil-alih Lahan Tambang Nikel Ilegal yang Dikendalikan Perusahan Asal China |
![]() |
---|
Bahlil Tegaskan Mulai 2026, Beli Elpiji 3 Kg Wajib Pakai NIK |
![]() |
---|
Jika Tak Ada Tambang Nikel, Valuasi Ekonomi Hutan Morowali Capai Rp 2,8 T per Tahun |
![]() |
---|
Prabowo “Mendadak” Panggil Menteri Bahlil Bahas Target Lifting Minyak dan Strategi Impor AS |
![]() |
---|
Rencana Bahlil: Satu Harga Untuk Penjualan Elpiji 3 Kg di Seluruh Nusantara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.