Berita Jakarta

Loker di Jobfair Tak Sebanding dengan Angka Pengangguran, Ini Penjelasan Kasudin Nakertransgi Jakbar

Angka Pengangguran Jakbar Capai 76.000, Tak Sebanding dengan 3.504 Lowongan Kerja Dalam Jobfair, Ini Kata Kasudin Nakertransgi

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah
JOBFAIR - Suasana Jobfair yang digelar selama 2 hari pada 3-4 Juni 2025 di GOR Tanjung Duren dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Salah satu pencari kerja bernama Husni merasa jobfair yang disediakan hanya formalitas dan semuanya omong kosong. 

WARTAKOTALIVE.COM, GROGOL PETAMBURAN - Angka pengangguran di Jakarta Barat mencapai lebih dari 76.000 orang hingga Juni 2025 ini. 

Dengan tingginya angka tersebut, gelaran jobfair yang dilakukan tiap tiga kali setahun menjadi alternatif yang dilakukan pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Barat untuk menekan pengangguran.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala Suku Dinas (Kasudin) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi), Jackson Sitorus kepada wartawan pada Selasa (3/6/2025).

"Lowongan yang ada ini 3.504. Kami sih berusaha seoptimal mungkin ya. Tapi nantikan dari hasil pertemuan ini dua hari ini kami lihat nih progresnya seperti apa, berapa yang daftar, berapa yang proses, sudah diproses pemanggilan," kata Jakson.

Menurutnya, proses penyaringan tenaga kerja ini tidaklah dilakukan secara langsung, melainkan ada sejumlah tahapan yang harus dilewati oleh para pencari kerja.

Sementara itu, salah satu pencari kerja bernama Andhika (25) mengaku sengaja datang dari Jakarta Selatan ke GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, demi bisa mengikuti jobfair yang diketahuinya dari media sosial. 

Ia datang bukan karena alasan putus asa, melainkan ingin mendapatkan informasi lebih jelas terkait lowongan-lowongan kerja yang tersedia.

"Emang lebih banyak informasinya pas di jobfair karena sudah ada booth-boothnya yang menuju ke aplikasinya atau websitenya sari perusahaan itu sendiri," kata Andhika.

Andhika yang merupakan lulusan sarjana pada 2023 itu, membenarkan jika persaingan dunia kerja saat ini sangatlah sulit.

Selain karena banyaknya lulusan baru, Andhika juga memandang jika kualifikasi yang dibebankan oleh perusahaan kepada karyawan sangatlah beragam.

"Sudah beberapa panggilan, cuma start (mulai) di interview (wawancara) saja atau psikotes," jelasnya.

Kendati demikian, Andhika percaya akan ada waktu di mana dia akan mendapat pekerjaan setelah 4 bulan menganggur.

Ia juga enggan percaya dengan isu jobfair formailitas. Baginya, ia akan tetap berusaha mencari kerja semaksimal yang dia bisa.

"Namanya rezeki enggak ada yang tahu ya daripada kita hanya mengerti apa kata orang atau gimana, lebih baik kita mencoba dulu. Jadi optimis," pungkasnya. 

Jobfair Dinilai Cuma Formalitas

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved