Berita Jakarta

Terungkap Penyebab Pedagang Liar di Kawasan TMII Jaktim Bentrok dengan Security

Di Pintu Gerbang 2 TMII, pedagang dan pengelola kembali terkibat bentrokan dengan masalah yang sama yaitu penertiban.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
WARTA KOTA/MIFTAHUL MUNIR
BENTROKAN DI TMII - Pedagang dan Security di TMII bentrok karena larangan berjualan, Minggu (1/6/2025). Pedagang tak terima ketika diusir paksa oleh security. (WARTA KOTA/MIFTAHUL MUNIR) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir


WARTAKOTALIVE.COM, CIPAYUNG - Puluhan warga sekitar Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur bentrok dengan pengelola karena dilarang berjualan, Minggu (1/5/2025) malam.

Petugas security dan warga saling dorong karena tidak terima ditertibkan. Warga menolak ditertibkan karena ingin mengais rezeki dari jualan di sekitar TMII.

Mereka berjualan mainan, minuman, makanan ringan dan pernak-pernik lainnya.

Dalam rekaman video yang beredar, beberapa security dikepung oleh pedagang liar TMII. Pihak security sempat melakukan perlawanan hingga akhirnya dikejar oleh warga.

Baca juga: Letkol Jarot Susanto Jelaskan Pemicu Keributan Prajurit TNI dengan Kelompok GPK di Magelang

Aksi bentrok antara pedagang yang merupakan warga sekitar ternyata berlanjut sampai hari ini Senin (2/6/2025) siang.

Di Pintu Gerbang 2 TMII, pedagang dan pengelola kembali terkibat bentrok dengan masalah yang sama yaitu penertiban.

Mulyati salah satu pedagang asongan TMII mengaku sudah 25 tahun mengais rezeki di area tersebut.

Namun, sejak beberapa tahun terakhir ia harus kucing-kucingan dengan petugas keamanan TMII.

Baca juga: Hotman Paris Tak Rela Prabowo Undang Rocky Gerung untuk Diskusi: Buang Waktu, Bisa Besar Kepala Dia!

"Taman Mini punya wewenang, kami juga warga sekitar punya wewenang biar sejahtera," kata wanita berusia sekira 43 tahun, Senin.

Ia menyatakan, para pedagang asongan sudah pernah meminta solusi agar bisa berjuakan di dalam area TMII tersebut. Tapi, oleh pihak TMII tidak mendapatkan izin untuk jualan.

Mulyati membandingkan tempat wisata TMII dengan Ragunan, Jaksel dan Ancol, Jakut yang memperbolehkan warga sekitar jualan.

Wanita berkemeja pink itu mengklaim pihak Taman Mini sudah mengambil tanah warga sekitar tanpa membayar ganti untung.

"Kami mau bayar tapi sesuai dengan kemampuan. Kalau diizinkan bayar kami siap, tapi besarannya Rp 150.000 atau Rp 200.000 perbulan kami mau," tegasnya.

Menurut Mulyati, tidak ada titik temu selama ini membuat pedagang nekat berkeliaran secara ilegal di TMII.

Para pedagang liar, kata Mulyati, terkadang mendapat intimidasi seperti pengusiran secara paksa dan penahanan barang dagangan.

"Kami inginnya damai gitu, tapi mereka ngomongnya enggak enakin," tegasnya.

Tim Warta Kota sudah berupaya menghubungi salah satu Humas TMII Mayang, tapi tidak direspon, Senin sore. (m26)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved