Ijazah Jokowi
Roy Suryo Dapat Lawan Tangguh Debat Soal Ijazah Jokowi, Bikin Ogah Jawab Saat Dicecar Advokat Muda
Roy Suryo Dapat Lawan Tangguh Debat Soal Ijazah Jokowi, Tak Mau Jawab Saat Dicecar Sang Advokat Muda. Lawan itu Yakup Hasibuan
"Apa bedanya, mas?" timpal Yakup.
"Beda, UGM gak ada...," ujar Roy.
"UGM, dosen pembimbing akademik gak boleh ditemuin sering-sering?" tanya Yakup lagi.
"Gak, datang kemudian sudah konsultasi gitu aja, dia sudah ngerti mau apa," kata Roy.
"Jadi mahasiswa tidak boleh bertemu dosen pembimbing akademiknya sering-sering?" cecar Yakup lagi.
"Salah, jangan melintir mas," kata Roy mengelak dengan menuding Yakup memelintir.
"Saya nanya mas, boleh enggak?" cecar Yakup.
"Dosen pembimbing akademik itu hanya menandatangani berapa jumlah SKS dalam satu semester," kata Roy.
Namun pernyataan Roy, dianggap Yakup tidak menjawab pertanyaannya.
"Bukan, mahasiswa boleh enggak datangin dosen pembimbing akademiknya sering-sering untuk konsultasi, boleh enggak Mas?" tanya Yakup.
"Loh sering, tapi gak enggak ada yang namanya bolak-balik kemudian pulang. Dan kemudian dikatakan dan kemudian dikatakan berkat bimbingan Pak Kasmudjo saya berhasil menyelesaikan skripsi saya. Kalau dia dosen akademik, saya berhasil menyelesaikan akademik saya. Gitu loh," ujar Roy.
Yakup kemudian menjelaskan bahwa semua dosen yang mengajar di masa kuliahnya dianggapnya telah membantu membimbingnya dalam skripsi yang dibuatnya.
"Sama saja begini mas. Saya ngomong begini Mas, semua dosen-dosen pengajar saya, saya bilang bahwa tanpa dosen-dosen pengajar saya, dosen asas pidana misalnya, tanpa bimbingan Bapak saya itu tidak mungkin menyelesaikan skripsi saya. Karena skripsi saya itu ada hubungannya dengan asas pidana misalnya. Memang itu menjadi salah?," papar Yakub.
"Enggak, jangan pura-pura memelintir lah," kata Roy mengelak.
"Makanya saya tanya ke Mas Suryo, pertanyaan yang sangat mudah dijawab. Pernah tidak Pak Jokowi mengatakan bahwa Pak Kasmudjo itu adalah dosen pembimbing skripsi saya?" cecar Yakup.
"Dosen pembimbing ya," kata Roy.
Aiman lalu menengahi dengan menunjukkan untuk memutar kembali rekaman video pernyataan Jokowi pada 2017.
Dalam rekaman video, terbukti bahwa Jokowi hanya mengatakan bahwa Pak Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya, tapi tidak menyebut sebagai dosen pembimbing skripsi.
"Tadi, hanya pembimbing saja mas ya," ujar Yakup menegaskan pernyataan Jokowi.
"Iya memang hanya pembimbing saja, tapi jangan motong kalimatnya," elak Roy.
"Tidak disebutkan pembimbing skripsi, itu maksudnya kan ya," tambah Aiman menegaskan untuk membenarkan maksud pernyataan Yakup.
"Biar semua clear, jangan seakan-akan Pak Jokowi berbohong. Pernah mengatakan ini adalah dosen pembimbing skripsi saya, sekarang dosen pembimbing akademik. Itu kan yang beredar Mas," kata Yakup.
Roy kemudian membahas hal lain, selain pernyataan Jokowi yang secara jelas memang tidak menyebut Kasmudjo dosen pembimbing skripsinya.
"Pantaskah atau kemudian sopankah kalau itu dosen pembimbing akademik, tidak ditulis di skripsi. Pantas enggak?' kata Roy.
"Apa hubungannya sama ditulis di skripsi Mas?" tegas Yakup.
Karena kata Roy dalam skripsinya Jokowi tidak ada nama Kasmudjo, padahal Pak Kasmudjo diundang ke depan saat acara itu.
"Kan memang beliau bukan pembimbing skripsi. Ini sudah clear," ujar Yakup.
Sehingga kata Yakup memang tidak disebut di skripsi.
"Lah iya, pembimbing akademik lebih tinggi jabatannya. Harus ditulis dong di situ," kata Roy.
"Tinggi rendahnya pembimbing itu kan menurut Anda. Anda mungkin lebih menghargai pembimbing akademik Anda. Ada orang yang lebih menghargai pembimbing akademiknya," kata Yakup.
Dari sini katanya Yakup meminta framing yang seakan Jokowi berbohong menyebut bahwa Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsi lalu berubah menjadi dosen pembimbing akademik adalah tidak benar.
Yakub membenarkan bahwa Jokowi mengatakang langsung kepadanya bahwa Kasmudjo adalah dosen pembimbing akademiknya.
"Dari awal Pak Jokowi mengatakan Kasmudjo adalah dosen pembing akademik," kata Yakub.
Roy Suryo akhirnya mengakui dan mengatakan akan mengikuti jalan pikiran Yakup.
"Menurut Pak Yakup, Pak Kasmudjo itu apa?" tanya Roy.
"Bukan menurut saya mas. Ini faktanya bahwa beliau itu adalah dosen pembimbing akademik," ujar Yakup,
"Boleh kah dosen pembimbing akademik, orang yang masih asdos," tanya Roy.
"Tanya ke UGM dong," kata Yakup.
"Lah iya, gak boleh mas," jawab Roy.
"Kok Anda mendahului UGM?" tuding Yakup.
"Saya dosen di UGM dulu, saya juga asisten dosen," kata Roy.
"Oke, Anda itu sekarang mewakili UGM atau bukan?" tanya Yakup.
"Bukan, tapi saya punya pengalaman empiris di sana," ujar Roy.
Roy lalu memaparkan golongan bahwa asisten dosen tidak bisa menjadi pembimbing akademik.
"Itu menurut Anda. Gini mas Aiman, kalau begini harus ada statemen dari UGM," kata Yakup.
Aiman lalu mengiyakan perlunya klarifikasi dari UGM.
"Saya pun kalau mendengar pernyataan Jokowi, selalu mengasosiakikan dosen pembimbing skripsi. Ternyata tidak ada kata skripsi di situ," ujar Aiman.
Roy Tak Pernah Lihat
Dalam kesempatan yang sama Roy juga mempermasalahkan nama dekan yang berbeda dengan yang ada di ijazah Jokowi.
Karena hal itu, Yakup kembali mencecar Roy.
"Penah lihat ijazahnya, Mas?" tanya Yakup ke Roy.
"Yang diposting itu. Kalau salah, berarti Sandi salah," ujar Roy.
"Oh gitu, berarti belum pernah lihat ya?" kata Yakup.
"Mas, pernah lihat," kata Roy bertanya balik.
"Pernah lah," tegas Yakup.
"Ya, oke. Ada gak disitu," tanya Roy.
"Mas pernah lihat gak? Jawab dulu dong," pancing Yakup.
"Tadi saya jawab, saya pernah lihat. Mas, pernah lihat gak?" kata Yakup sembari tertawa, karena Roy terus enggan menjawab pertanyaan sederhananya.
Roy lalu balik bertanya ke Yakup, apakah foto postingan ijazah di medsos adalah ijazah Jokowi atau bukan.
"Ini ijazahnya apa bukan mas?" tanya Roy.
"Saya tidak harus menjawab itu, karena ini semua sudah masuk proses hukum," kata Yakup.
Yakup menjelaskan bahwa ijazah Jokowi adalah ijazah fisik bukan ijazah elektronik.
"Bentuknya analog Analog, tapi selama ini ada orang-orang yang mengklaim sebagai ahli-ahli melakukan digital forensik. Seakan-akan barangnya ini adalah digital. Padahal barangnya ini analog. Jadi selama ini yang diperiksa itu sebenarnya apa?" kata Yakup.
"Statement dari UGM clear bahwa ijazahnya itu adalah ijazah fisik. Tahun segitu juga belum dikeluarkan ijazah yang elektronik," tegas Yakup.
Yakup juga mempertanyakan apakah boleh ijazah fisik analog di analisa dengan digital.
Namun Roy menyebut bahwa UGM juga menampilkan foto ijazah Jokowi yang dianalisanya dengan keilmuannya.
Yakup juga menyebutkan bahwa laporan Jokowi ke Polda Metro Jaya, lokus dan tempat serta terlapornya jelas.
"Kami sebutkan nama-nama lengkapnya yang kami duga melakukan itu semua. Namun kenapa masih dalam penyelidikan, ini penjelasannya," kata Yakup.
" Jadi peristiwa yang kami laporkan itu kan bentuknya adalah video. Ada berbagai pihak yang mengatakan hal-hal tertentu yang dianggap Pak Jokowi telah mencemarkan nama baik beliau. ada yang di podcast ada yang di press conference dan lain-lain. Tentunya kan kami tidak bisa untuk menentukan itu absolut adalah orang ini, sehingga dalam penyelidikan," kata Yakup.
Menurut Yakup, kasus ini sebenarnya sangat simple dan sederhana.
Masalahnya kata dia, ada sekelompok orang yang tetap tidak percaya pada Jokowi.
"Nah jadi terakhir jadi kami mau menghimbai menghimbau seluruh pihak juga khususnya masyarakat tidak terprovokasi dengan hal-hal ini," katanya.
Ia juga menghimbau semua pihak, termasuk yang mengaku ahli atau mengaku yang memiliki pendapat bahwa ijazah Jokowi itu palsu untuk bersama-sama mencari kebenaran.
"Marilah bersama-sama kita mencari kebenaran, bukan mencari kepalsuan. Karena kalau kita mencari kepalsuan, kita kacamata kuda, maka semua opini publik opini fakta-fakta dan hal-hal yang sebenarnya membuktikan bahwa itu asli, sudah pasti tutup kuping, tutup mata," kata Yakup.
"Jadi jangan kita mencari kepalsuan mari kita cari kebenaran," ujar Yakup.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Roy Suryo
ijazah Jokowi
Yakub Hasibuan
ijazah palsu
ijazah palsu jokowi
Advokat Muda
anak Otto Hasibuan
Rakyat Bersuara
Inews TV
Ijazah UGM dan SMA Jokowi Disita Penyidik Polda Metro Usai Diperiksa 3 Jam dan Dicecar 45 Pertanyaan |
![]() |
---|
Abraham Samad Siap Melawan Andai Ditetapkan Tersangka Soal Ijazah Palsu Jokowi: Kasar Banget Caranya |
![]() |
---|
Hadapi Kasus Ijazah Palsu, Jokowi Minta Keistimewaan pada Polisi, Diperiksa di Rumahnya |
![]() |
---|
Dokter Masih Observasi, Jokowi Minta Pemeriksaan Dirinya Terkait Laporan di Polda Metro Ditunda |
![]() |
---|
Dipanggil Polda Metro Untuk Diperiksa Sebagai Pelapor, Jokowi Minta Ditunda Karena Alasan Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.