Berita Nasional
Tiba di RSUD Pameungpeuk, Kang Dedi Lihat Langsung Jenazah Korban Ledakan Bom Garut di Kamar Mayat
Tiba di RSUD Pameungpeuk, Dedi Mulyadi Lihat Langsung Jenazah Korban Ledakan Bom Garut di Kamar Mayat
Mereka terlihat santai membongkar ranjau berbentuk bulat.
Setelah dibongkar, ranjau itu kemudian disusun dengan rapih, sebagian lainnya terlihat dijadikan sebagai alas tempat duduk.
Terkait hal tersebut, Mantan Kepala Staf Umum TNI dan mantan Wakil Gubernur Timor Timur itu angkat bicara.
Dirinya menjelaskan sifat bahan peldak sangat tidak dapat diduga.
Sehingga setiap saat bahan peledak bisa meledak kapan saja.
"Sifat Bahan Peledak adalah unpredictable atau tidak dapat diduga terutama dalam hal sensitivitas, kecepatan detonasi, dan stabilitas," tulis Suryo Prabowo lewat instagramnya @suryoprabowo2011 pada Selasa (13/5/2025).
"Sifat-sifat ini memengaruhi bagaimana bahan peledak bereaksi terhadap panas, benturan, atau gesekan," jelasnya.
Namun, dijelaskannya, khusus bahan peledak militer terutama yang sudah dikemas dalam bentuk munisi (peluru) dan ranjau, umumnya memiliki sensitivitas rendah.
Oleh karena itu, menurutnya munisi tersebut tidak mudah meledak.
Sebab untuk bisa meledak munisi, diperlukan 'dorongan' bahan peledak yang lebih kuat dan sensitif yang disebut booster, primer dan fuse.
"Tanpa fuse munisi kaliber besar seharusnya tidak bisa meledak. Tetapi kadang kala disimpan di dalam gudang tanpa diapa-apain malah bisa meledak," ungkap Prabowo.
"Oleh karena itulah sifat bahan peledak sulit diduga, apalagi bila sudah kedaluarsa," jelasnya.
Dirinya pun menjelaskan bahan peledak memiliki masa pakai.
Oleh karena itu, langkah pemusnahan harus dilakukan agar peristiwa yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Mengingat sifat bahan peledak sangat sensitif.
"Emang bahan peledak atau munisi bisa kadaluwarsa atau memiliki usia pakai? Ya, iya lah, ciptaan Tuhan pun bisa kedaluarsa, apalagi buatan manusia," ungkap Prabowo.
"Lalu mengapa munisi yang sudah kedaluarsa harus dimusnahkan didisposal? Itu karena sifatnya sudah makin sensitif dan prilakunya sulit diduga. Sehingga berbahaya bila digunakan. Seperti misalnya meledak dilaras atau meledak saat disimpan," jelasnya.
Empat Jenazah Anggota TNI Diterbangkan
Empat jenazah anggota TNI korban ledakan amunisi kadaluarsa di Kabupaten Garut, Jawa Barat sudah diantarkan ke Jakarta.
Menurut informasi yang dihimpun, mereka diantar menggunakan dua ambulans dari kodim dan dua lagi dari RSUD Guntur, Senin (12/5/2025) malam.
Keempat korban dari pihak TNI yang telah teridentifikasi adalah
1.Kepala Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD, Kolonel Cpl Antonius Hermawan;
2. Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD, Mayor Cpl Anda Rohanda;
3. Koptu Eri, anggota Gudpusmu III Puspalad; dan
4. Pratu Aprio, anggota Gudpusmu III Puspalad.
Tiga orang dari mereka beralamat di Jakarta, dan satu di Bekasi.
Iring-iringan ambulans dikawal oleh kendaraan milik Provos TNI dan dua unit kendaraan lain.
Total ada sekitar tujuh kendaraan mengawal empat jenazah yang menjadi korban tewas pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Pantai Cibalong, Garut, Senin.
Sembilan jenazah dari warga sipil yang sudah teridentifikasi ada lima orang. Empat orang lagi masih proses identifikasi.
Hingga tadi malam, jenazah mereka belum diserahkan ke keluarga, masih ada di kamar mayat RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
Duka cita Menteri Pertahanan
Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan duka cita atas insiden meledaknya lubang detonator yang menewaskan empat prajurit TNI dan 9 warga sipil di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) pagi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas pada Senin (12/5/2025).
"Terkait insiden ledakan saat pemusnahan munisi di Garut hari ini, Menhan RI turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya beberapa prajurit TNI dan warga sipil," kata Frega dalam keterangan tertulis yang terkonfirmasi pada Senin (12/5/2025).
Ia menjelaskan saat ini proses investigasi sedang dilakukan.
Baca juga: 4 Korban Meninggal Akibat Ledakan Amunisi di Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD di Garut
Frega juga menekankan proses investigasi akan dilakukan sesuai prosedur keamanan yang berlaku.
"Saat ini proses investigasi sedang dilakukan. Selama investigasi akan terus memedomani prosedur keamanan yang berlaku," kata Frega.
Diberitakan sebelumnya, TNI Angkatan Darat (AD) mengungkapkan sebanyak empat prajurit TNI AD dan 9 warga sipil tewas dalam insiden pemusnahan bahan peledak afkir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) pagi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan keempat prajurit yang tewas dalam insiden tersebut adalah prajurit-prajurit yang memiliki dedikasi yang tinggi.
Mereka adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl Antonius Hirmawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda, dan dua orang anggota Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD yaitu Kopda Eri Priambodo dan Pratu Apriu Seriawan.
Ledakan itu terjadi saat jajaran Gudang Pusat Amunisi dan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat (AD) melakukan penyusunan detonator di salah satu lubang untuk meledakkan amunisi afkir.
Saat penyusunan tersebut, tiba-tiba ledakan terjadi di sumur tersebut.
"Ada ledakan saat menyusun sisa detonator yang ada berkaitan dengan amunisi afkir," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana, Senin (12/5/2025).
Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator dalam lubang tersebut, lanjut dia, "Tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia."
Wahyu menjelaskan, dari 13 korban meninggal dunia, empat di antaranya merupakan anggota TNI AD.
Salah satu korban meninggal adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl Antonius Hermawan dan Mayor Cpl Anda Rohanda.
Dua korban meninggal lainnya adalah anggota gudang pusat munisi III gudang pusat peralatan TNI Angkatan Darat yaitu Kopda Eri Triambodo dan Pratu Aprio Setiawan.
Saat ini semua korban meninggal dunia sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
Selain dilaksanakan penanganan terhadap para korban, upaya yang dilakukan saat ini adalah berkoordinasi dengan aparta terkait untuk mengamankan lokasi peledakan sampai benar-benar aman untuk warga.
Naik Pangkat, Ade Ary Syam Indradi Dipromosikan Menjadi Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri |
![]() |
---|
Setelah Dapat Amnesti dari Prabowo, Gus Nur Terpidana Kasus Ijazah Palsu Jokowi Tak Lagi Wajib Lapor |
![]() |
---|
Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 Dianggap Janggal, Begini Tanggapan Menko Airlangga Hartarto |
![]() |
---|
Pandangan Gerindra, NasDem, Hingga PDIP Soal Bendera One Piece |
![]() |
---|
Ini 4 Merek Beras Premium yang Terbukti Oplosan Temuan Satgas Pangan Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.